Berita Belu

1.674 Hektar Lahan Pertanian Jagung di Belu Diserang Hama Ulat Gerayap

masih di bawah 10 persen, pengendalian dilakukan secara manual dengan pendekatan pengendalian hama terpadu

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO
Sebanyak 1.674 hektar lahan pertanian jagung petani di Kabupaten Belu mengalami serangan hama ulat gerayap yang meluas dan tersebar di 12 kecamatan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Sebanyak 1.674 hektar lahan pertanian jagung petani di Kabupaten Belu mengalami serangan hama ulat gerayap yang meluas dan tersebar di 12 kecamatan. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Robertus Mali, menjelaskan bahwa serangan ini disebabkan oleh anomali iklim yang sulit diprediksi dan curah hujan yang tidak teratur. 

"Serangan ini disebabkan oleh anomali iklim yang sulit diprediksi dan curah hujan yang tidak teratur sehingga memicu serangan hama, khususnya ulat grayak (Spodoptera frugiperda), terhadap tanaman jagung," ujar Robert Mali kepada Pos Kupang. Sabtu, 3 Februari 2024.

Mali menyampaikan, serangan hama ini menyebabkan kerusakan pada daun dan bakal buah jagung yang baru berumur tiga minggu. 

Baca juga: PDAM Belu Komitmen Berikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan

Menurut Mali, ulat gerayap ini berasal dari kupu-kupu yang bertelur di tanaman jagung. Ciri khas serangan ini dapat terlihat pada batang dan daun jagung, di mana terdapat serbuk gergaji yang menandakan tanaman jagung telah terserang ulat gerayap.

"Ciri khas serangan ulat gerayap ini, jika kita melihat di daun jagung, akan terdapat serbuk gergaji. Ini menandakan bahwa tanaman jagung telah terserang ulat gerayap," kata Robertus Yeremias Mali.

Saat ini, tim Pengendali Organisme Pengendali Tanaman (OPD) sedang melakukan pemantauan di lapangan. 

"Meskipun tingkat kerusakan masih di bawah 10 persen, pengendalian dilakukan secara manual dengan pendekatan pengendalian hama terpadu, yakni mencari inang dan memusnahkannya," ungkapnya. 

Mali menyampaikan bahwa Kabupaten Belu meskipun tidak memiliki insektisida, pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas Pertanian Provinsi NTT. 

"Kita mendapatkan bantuan insektisida obatan Siklon sebanyak 114 kilogram dan saat ini sementara kita tangani sebagai upaya pencegahan dini sehingga tidak menyebar luas," pungkasnya. (cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved