Berita Lembata

Mulai Januari 2024, Kemenhub RI Resmi Kelola Pelabuhan Laut Lewoleba

Pelabuhan Laut Lewoleba di Kabupaten Lembata resmi dikelola oleh Kementerian Perhubungan RI

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
BUKIT SIGUNTANG - Kapal penumpang Bukit Siguntang yang dikelola PT Pelni sandar di Pelabuhan Laut Lewoleba. Pelabuhan ini resmi dikelola Kementerian Perhubungan RI. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Pelabuhan Laut Lewoleba di Kabupaten Lembata resmi dikelola Kementerian Perhubungan dalam hal ini Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Laut Lewoleba atau Syahbandar.

“Sejak tanggal 1 Januari 2024, pengolahan pelabuhan seutuhnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan dalam hal ini Unit Penyelenggara Pelabuhan Lewoleba atau Syahbandar,” ungkap kepala kantor unit penyelenggara pelabuhan laut Lewoleba, Capt. Desmon Saterdi Meno, kepada wartawan, Rabu, 31 Januari 2024.

Dikatakannya, sejak tahun 2019 pemerintah daerah memang masih mengelola beberapa objek yang ada di dalam pelabuhan.

"Namun sejak kesepakatan di 2023 awal yang lalu bahwa akan diserahkan pengelolaan seutuhnya ke Kementerian Perhubungan di 1 Januari 2024,” tandasnya.

“Jadi mulai dari pintu masuk, sewa lahan yang ada di pelabuhan menjadi tanggung jawab dan otoritas dari Kementerian Perhubungan dalam hal ini Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Laut Lewoleba," sambungnya.

Saat ini pihaknya masih membuat konsep pemanfaatan pintu masuk bagian barat dari arah kawasan pantai Wulen Luo atau Harnus.

Baca juga: DPRD Lembata Dukung Pembangunan Pelabuhan Laut Lewoleba Oleh Pemerintah Pusat 

“Kami masih menunggu dari dinas perhubungan rencana akan dikelola untuk pemanfaatan lahan parkir di area Harnus. Kalau ada kesepakatan, kami akan buka pintu dari Harnus untuk nanti pendapatan daerah dari sana. Contohnya parkir kendaraan penumpang, parkir kendaraan pikap di sana, silahkan. Kita membantu untuk membuka pintu dari sana, parkir di lahan Pemda menjadi pendapatan Pemda,” urainya.

Untuk kegiatan penunjang operasional pelabuhan, UPP tetap membuka pintu dari sisi timur yang selama ini sementara berjalan.

“Usaha menengah di Jeti, kami juga sudah bertemu dengan para pedagang warung yang ada di Jeti untuk mereka memilih, apabila mereka ingin berusaha di Harnus yang Pemda sudah menyiapkan tempatnya silahkan. Kalau mau bertahan di Jeti tersebut silahkan, kami masih kasih kelonggaran karena rencana pengembangan untuk UMKM di Jeti sementara kami usulkan. Apabila ada anggaran akan kami bangun menyiapkan fasilitasnya sehingga para pedagang bisa melakukan usaha mereka di dalam pelabuhan. Hal-hal lain sementara berjalan, yang sudah kami kelola akan kami berdayakan,” ungkap Capt. Desmon Meno.

Dia berharap ada dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah dan dinas perhubungan untuk pengembangan pelabuhan ini.

Baca juga: Tahun Depan Pelabuhan Laut Lewoleba Lembata Dilakukan Pengembangan 

"Karena di tahun ini, kita masih melakukan perpanjangan dermaga sekitar 70 meter dari dermaga pelra ke dermaga Nusantara yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini. Tahun depan sisi daratnya termasuk Jeti untuk UMKM dan mes pegawai dan tempat ibadah serta usaha penunjang lainnya yang ada di pelabuhan yang merupakan otoritas dari Syahbandar,” pungkasnya. (*)

Berita Lembata Lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved