Berita Kota Kupang
BPBD Kota Kupang Edukasi Warga Area DAS Hadapi Bencana
Edukasi menghadapi musim penghujan itu merupakan langkah mitigasi yang dilakukan BPBD demi mencegah adanya korban jiwa.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang melakukan edukasi terhadap warga diarea Daerah Aliran Sungai (DAS).
Edukasi menghadapi musim penghujan itu merupakan langkah mitigasi yang dilakukan BPBD demi mencegah adanya korban jiwa.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kupang, Elsje Sjioen menjelaskan, BPBD sudah merencanakan sistem penanganan pra bencana bagi masyarakat di DAS. BPBD akan memberikan gladi kepada masyarakat menghadapi bencana.
"Gladi ini akan dilakukan langsung di tempat tinggal mereka. Dalam gladi itu, masyarakat akan diarahkan untuk melakukan apa-apa saja, atau tindakan apa yang akan diambil ketika menghadapi bencana, baik banjir maupun longsor," kata dia, Selasa (30/1/2024).
Rencananya gladi perdana itu mulai dilakukan di Kampung Amanuban Kelurahan Oebufu. Setidaknya ada lebih dari 50 kepala keluarga (KK) dengan 400 jiwa bermukim di sepanjang bantaran kali.
Sebelumnya BPBD juga sudah melakukan latihan pada ruang tertutup. Dalam waktu dekat ini, gladi langsung dari rumah warga. Dengan begitu efektivitas dari pra penanganan bencana lebih baik.
Selain melihat kesiapan warga, gladi juga untuk mengecek kesiapan aparat dan personel menghadapi situasi kebencanaan. Selama ini, sosialisasi hingga pelatihan dan distribusi informasi rutin dilakukan.
"Terkadang informasi dari BMKG tidak sampai ke masyarakat atau tidak ada akses masyarakat ke BMKG. Di situlah tugas kita untuk melakukan itu, memastikan informasi itu sampai dengan cepat ke masyarakat," ujarnya.
BPBD, sebut dia, melalui relawan di tingkat kelurahan membantu arus informasi bencana yang bermuara ke BPBD. Sehingga BPBD juga bisa melakukan penanganan.
Elsje Sjioen mengimbau masyarakat di kawasan DAS agar selalu siaga akan potensi bencana longsor dan banjir. Bila hujan dengan intensitas tinggi dan sudah lebih dari satu jam, warga yang berada di DAD sebaiknya melakukan evakuasi dari daerah rawan bencana itu.
Baca juga: BPBD Kota Kupang Pastikan Kesiapan Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Warga juga diminta membersihkan sampah di selokan atau drainase, juga diminta memangkas pohon, atau cabang-cabang yang condong ke rumah atau jalan raya.
Warga Oebufu di area DAS khawatir potensi bencana yang terjadi di pemukiman itu saat musim hujan ini. Yohanes Tefa, misalnya. Dia takut ancaman bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Ia menyebut, jika hujan dengan intensitas tinggi turun, warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
"Kalau hujan deras turun, kami (warga) terpaksa mengungsi sementara ke rumah keluarga, kami takut," katanya belum lama ini.
Warga, kata dia, masih trauma dengan bencana longsor dan banjir pada tahun-tahun sebelumya. Namun tak punya pilihan lain, selain bertahan di kawasan itu dengan segala resiko.
Di kawasan itu, pemukiman warga yang berjejer di sepanjang DAS itu terancam terdampak. Banjir dan longsor awal 2023, memutus separuh jalan yang juga sebagai pemisah bibir kali dan perumahan warga. Ruas jalan itu nyaris putus dan kini belum diperbaiki pemerintah.
Sebagian besar rumah penduduk hanya berjarak tidak lebih dari 5 meter dengan bibir kali. Hujan berintensitas tinggi bisa saja membuat jarak itu semakin sempit dan menggerus rumah warga. Pemukiman warga kini terancam. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.