Berita Kota Kupang

Tanggap Darurat Kebakaran TPA Alak, BPBD Kota Kupang Urai Sumber Api 

OPD akan merancang kebutuhan dan mengusulkan ke Bagian Keuangan untuk bisa menggunakan anggaran BTT yang disiapkan. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO
FOTO - Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Jemmy Didok  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kebakaran di TPA Alak hampir satu bulan terakhir, kini ditingkatkan statusnya dari siaga ke tanggap darurat. BPBD Kota Kupang bersama OPD terkait kini mulai mengurai sumber api yang ada di tumpukan sampah. 

Plt Kepala BPBD Kota Kupang, Jemmy Didok mengatakan, peningkatan status dari kejadian ini telah ditetapkan pekan lalu. 

OPD teknis, kata dia, sudah mengerahkan alat berat ke TPA Alak untuk membongkar gunungan sampah agar titik api bisa langsung terdeteksi dan dipadamkan. 

Akibat kebakaran ini, lebih dari 800 warga sekitar terdampak. Rata-rata warga terkena penyakit ISPA atau sesak nafas.

Baca juga: BMKG Catat Suhu Tertinggi di Kota Kupang Hari Ini Tembus 35 Celcius, Waspada Penyakit Serius Ini

Laporan Dinkes telah menyampaikan kondisi itu hingga peningkatan status tanggap darurat. 

"Penetapan sudah dari hari Jumat kemarin, dalam rapat Forkompinda dan instansi terkait. Kami sudah melakukan eksen, besok mulai," kata dia, Senin 6 November 2023. 

Selain BPBD, akan ada OPD lain seperti PUPR maupun Damkar untuk memadamkan api. Menurut dia, masa tanggap darurat akan menggunakan anggaran BTT. 

Sisi lain, hampir semua OPD juga mengalami keterbatasan anggaran penanganan kejadian luar biasa, karena sudah diakhir tahun anggaran. 

Setelah ini, tiap OPD akan merancang kebutuhan dan mengusulkan ke Bagian Keuangan untuk bisa menggunakan anggaran BTT yang disiapkan. 

Dia menegaskan, paling penting saat ini adalah mengenai penanganan kebakaran pada luas area TPA hampir 9 hektar ini. 

Baca juga: BMKG Catat Suhu Tertinggi di Kota Kupang Hari Ini Tembus 35 Celcius, Waspada Penyakit Serius Ini

"Ini masih korelasi dengan kekeringan ekstrem sehingga terjadi karhutla. Masyarakat untuk berhati-hati karena suhu panas ini masih cukup tinggi, dan menghindari terjadi potensi kebakaran," ujarnya. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved