Timor Leste

Temui Presiden Prancis, Ramos Horta Bahas Hubungan Bilateral Dua Negara

Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emanuel Macron, di Istana Kepresidenan Prancis.

Editor: Agustinus Sape
MEDIA KEPRESIDENAN
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta bertemu Presiden Prancis Emanuel Macron di Istana Kepresidenan Prancis. 

POS-KUPANG.COM - Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emanuel Macron, di Istana Kepresidenan Prancis. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas hubungan bilateral kedua negara.

Siaran pers Istana Kepresidenan yang diakses Tatoli, Kamis 25 Januari 2024, menyebutkan pertemuan yang dilakukan dengan kategori level tertinggi untuk pertama kali dilakukan dalam sejarah kedua negara.

"Kami bicara tentang proyek selatan dan pelabuhan baru di Tibar yang dilakukan oleh perusahaan Prancis (Bolore), dan Presiden Macron dengan senang hati mendengarkan informasi tersebut. Kami juga membahas upaya Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN, termasuk tentang China dan membahas tentang masalah Myanmar," kata Ramos Horta.

Selama pertemuan, Presiden Macron mengagumi posisi Presiden Ramos Horta terkait masalah Myanmar yang saat ini mengalami perubahan dengan pemimpin-pemimpin pro demokrasi di Myanmar meminta bantuan Presiden Ramos Horta.

Selain itu, kedua kepala negara berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam inisiatif tingkat internasional, terutama yang berkaitan dengan kekhawatiran Presiden Ramos Horta tentang perjuangan melawan kemiskinan ekstrem di dunia, khususnya untuk anak-anak dan ibu hamil.

Baca juga: Junta Myanmar Mengamuk ke Presiden Timor Leste Ramos Horta Setelah Seruan Pembelotan

Horta juga terus meminta kepada Presiden Macron untuk menggerakkan investor agar berinvestasi di sektor perhotelan di Timor Leste dengan tingkat hotel berbintang lima.

"Terakhir, saya meminta agar Prancis dapat membuka kedutaan di Timor Leste. Dalam pertemuan itu, Presiden Macron menerima permintaan tersebut dan akan mengatur bersama Kementerian Luar Negeri. Karena hal ini penting bagi negara untuk membuka kedutaannya sendiri," ujar Presiden Horta dalam siaran pers itu.

Presiden Horta menegaskan bahwa kunjungan ke Prancis bukan karena undangan dari negara Prancis, melainkan pertemuan yang sifatnya informal dengan Presiden Marcron, tetapi diadakan di Istana Kepresidenan Prancis dan diiringi dengan parade militer (pegawai kehormatan), yang membuat Kepala Negara Ramos Horta sangat mengapresiasi penyambutan yang dilakukan di Istana Negara Prancis.

(tatoli.tl)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved