Doa Setelah Sholat
Doa Setelah Sholat Dhuha, Tata Cara Salat Dhuha, Bacaan Niat dan Keutamaannya
Doa Setelah Sholat Dhuha, Tata Cara Salat Dhuha, bacaan niat dan Keutamaannya, jadi sedekah hingga diangunkan surga oleh Allah SWT
Sholat dhuha bisa dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang berbeda mulai 2-12 rakaat.
Adapun tata cara dan niat untuk menunaikan shalat dhuha sebagai berikut:
Niat
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala”
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah Al-Fatihah
5. Membaca salah satu surah Al Qur’an
6. Rukuk
7. I’tidal
8. Sujud pertama
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Bangkit dan melaksanakan rakaat kedua sesuai yang dilakukan pada rakaat pertama
12. Tasyahud akhir dan salam
Kemudian dapat kembali melaksanakan shalat dhuha sesuai dengan total jumlah rakaat yang diinginkan. Misalnya untuk empat rakaat 2-2 enam rakaat 2-2-2 dan seterusnya.
Keutamaan Menunaikan Sholat Dhuha
Di antara keutamaan melaksanakan Shalat Dhuha ialah melancarkan rezeki dan sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan. Berikut keutamaan lainnya dari shalat dhuha.
1. Sholat Dhuha adalah Sedekah
Mengerjakan sholat dhuha sama seperti mengeluarkan sedekah. Setiap gerakan dan bacaannya menjadi sebuah sedekah. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan sholat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim dari Abu Dzar).
2. Shalat Dhuha sebagai Investasi Amal Cadangan
Salah satu fungsi dari shalat sunnah adalah menyempurnakan kekurangan shalat wajib. Jadi, shalat sunnah dhuha bisa menjadi amal untuk menyempurnakan shalat wajib yang kita kerjakan.
“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila benar, maka dia telah lulus dan beruntung dan apabila rusak, maka dia akan kecewa dan rugi.
Jika terdapat kekurangan pada shalat wajibnya, maka Allah berfirman, ‘Perhatikankah jikalau hamba-Ku mempunyai shalat sunnah, maka sempurnakanlah dengan shalat sunnahnya sekedar apa yang menjadi kekurangan pada shalat wajibnya. Jika selesai urusan shalat, barulah amalan lainnya,” (H.R. Ash-habus Sunan dari Abu Hurairah RA).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.