Bansos 2024
Airlangga Bantah Beras Bansos Berstiker Prabowo-Gibran: Semua Bansos Program Pemerintah
Airlangga mengatakan, tidak ada pasangan calon capres-cawapres yang memakai bansos pemerintah untuk kampanye.
POS-KUPANG.COM, BEKASI - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa semua bantuan sosial atau bansos merupakan milik pemerintah.
Hal itu dikatakannya saat membantah adanya informasi soal beras bansos yang ditempel stiker pasangan calon presden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Airlangga mengatakan, tidak ada pasangan calon capres-cawapres yang memakai bansos pemerintah untuk kampanye.
Baca juga: Tim Pemenangan Anies: Pembagian Bansos Memenangkan Calon Tertentu Termasuk Tindak Pidana Korupsi
Baca juga: Mahfud MD Soal Bansos: Itu Bantuan Negara, Tak Boleh Dianggap Sedekah dari Seseorang
"Kalau bansos semuanya program pemerintah. Tidak ada program salah satu paslon pun yang menggunakan bansosnya pemerintah, tidak ada," kata Airlangga dikutip dari Kompas.com, Jumat 26 Januari 2024.
Adapun bantahan terkait beras bansos yang ditempeli stiker Prabowo-Gibran itu disampaikannya di Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (25/1/2024).
Ketua Umum Golkar itu memastikan bahwa tidak ada bansos yang dijadikan alat kampanye pada pemilu.
Sebelumnya foto beras Bulog yang ditempel stiker calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran beredar di media sosial X (dulu Twitter).
Beras lima kilogram tersebut merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) yang ditujukan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurti mengatakan Bulog tidak pernah menempelkan atribut apa pun selain label Badan Pangan Nasional dan Bulog di kemasan beras.
"Dari Bulog tidak ada atribut apa pun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/1/2024).
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, pihaknya sudah bertugas sesuai dengan penugasan dari pemerintah untuk menunjuk Perum Bulog sebagai penyalur beras SPHP.
Pada saat penyaluran, dia memastikan tak ada satu pun logo yang ditempelkan dalam kemasaan selain logo Badan Pangan Nasional dan Bulog.
"Enggak ada logo lain selain logo kita sama Bulog. Itu biar tahu berasnya punya kita," kata dia.
Namun Arief mengatakan, sulit untuk mengatur beras yang sudah disalurkan dan sudah sampai ke masyarakat.
"Kan kita enggak tahu dibeli siapa saja jadi memang agak sulit ngaturnya kalau sudah di masyarakat. Tapi yang pasti di kami tidak ada memuat stiker yang lain," kata Arief. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.