Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 24 Januari 2024, Nuh dan Keturunannya

Ham harus menanggung amarah ayahnya. Ham memang bersalah. Tetapi bukankah seharusnya Nuh menyadari kemabukannya sebagai perbuatan jahat.

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS- KUPANG.COM/NOVEMY LEO
Bahtera Nabi Nuh dari Jemaat Kota Baru Kupang dalam Pawai Paskah di Kota Kupang beberapa waktu lalu. 

Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, berkatalah ia, “Terkutuklah Kanaan”. ~ayat 24-25

POS-KUPANG.COM -Renungan Harian Kristen Rabu 24 Januari 2024, Nuh dan Keturunannya, merujuk pada Kitab Kejadian 9:18-29 .

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Pasal 6-9 menceritakan tentang Nuh sebagai pribadi yang mendapat kasih karunia Allah, ia hidup benar dan bergaul dengan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 23 Januari 2024, JanjI Yang Manis

Sangat positif. Ini sebelum air bah terjadi. Ketika masa penghukuman air bah berakhir dan Nuh serta keluarganya memulai kehidupan yang baru, mereka merayakan dan mensyukuri keselamatan dalam sebuah ibadah.

Ada upacara korban. Nuh pun mulai menata kehidupan di bumi dengan menjadi pengusaha kebun anggur.

Saat waktu panen tiba, mereka merayakannya dengan berpesta. Peristiwa memalukan terjadi saat pesta berlangsung.

Nuh minum anggur hasil panen sampai mabuk menyebabkan pakaiannya tersingkap dan dilihat anak Ham.

Kejadian yang memalukan bagi seorang yang sangat dimuliakan sebagai pribadi yang berakhlak mulia.

Ham harus menanggung amarah ayahnya. Ham memang bersalah. Tetapi bukankah seharusnya Nuh menyadari kemabukannya sebagai perbuatan jahat.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 22 Januari 2024, Kerusakan Total

Lalu mengapa salah satu keturunan Ham, yakni Kanaan, yang harus menanggung hukuman?

Bukankah Ham memiliki empat anak (10:6), mengapa Kanaan yang dihukum? Kisah ini ada dalam konteks pembaruan janji Allah dengan manusia (9:1-2, 7) yang sebelumnya diikat dengan manusia pertama (1:28).

Dalam pembaruan janji itu, ada berkat. Saat yang sama kutuk juga muncul. Ini memberi penjelasan kepada kita bahwa tema kitab Kejadian berlatar berkat dan kutuk dari awal sampai akhir.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved