Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 19 Januari 2024, Siapa yang Dipanggil dan Untuk Apa?

tidak memiliki tujuan untuk dirinya sendiri lagi, tapi alasan dan tujuan mengapa mereka dipanggil ditentukan dan diajarkan oleh sang guru.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-PATER CHRIS SURINONO
Pater Chris Surinono, O.C.D menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 19 Januari 2024 dengan judul siapa yang dipanggil dan untuk apa? 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 19 Januari 2024 dengan judul siapa yang dipanggil dan untuk apa?

Renungan Harian Katolik Jumat 19 Januari 2024 dengan judul siapa yang dipanggil dan untuk apa ditulis oleh Pater Chris Surinono, O.C.D dan mengacu dalam Bacaan Injil: Markus: 3: 13-19.

Siapa yang dipanggil dan untuk apa?

Kalau kita dipanggil oleh atasan, atau oleh seorang pemimpin, maka itu artinya ada tugas dan misi khusus yang dipercayakan. Dalam Injil hari ini, St. Markus menjelaskan soal siap yang dipanggil dan tujuan panggilan itu.

Kita perlu sedikit mengenal tradisi menjadi guru dan murid dalam masyarakat Yahudi. Dengan mengenal sedikit latar belakang tradisi ini, bisa membantu kita untuklebih memahami perikop Injil hari ini. Murid yang memilih sekolah dan guru.

Posisi penting dalam konteks ini ada pada murid, karena mereka yang memilih guru dan mereka sendiri yang menentukan masa depannya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 17 Januari 2024, Berbuat Baik atau Jahat

Namun tradisi dan gaya belajar ini tidak diikuti oleh Yesus. Yesus melakukan hal yang sebaliknya, yakni bukan murid yang mencari dan memilih guru, melainkan justru guru yang memilih murid-muridnya. Perubahan arah dan metode panggilan ini juga mengubah arti dan tujuan menjadi murid.

Yesus bukan hanya memberi arti baru soal pemilihan dan panggilan tapi juga tujuan baru dari panggilan itu sendiri. Mereka yang dipanggil itu tidak memiliki tujuan untuk dirinya sendiri lagi, tapi alasan dan tujuan mengapa mereka dipanggil ditentukan dan diajarkan oleh sang guru.

Perikop Injil hari ini bisa dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama, St Markus menjelaskan soal bagaimana proses dan tujuan panggilan Yesus. Ia membuka perikop ini dengan menegaskan: “Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia”.

Panggilan itu datang dari Allah, bukan dari diri kita sendiri. Mereka yang dipanggil itu adalah orang-orang yang Ia kasihi, yang Ia kehendaki. Dan kehendak Allah satu-satunya adalah agar siapa saja, tanpa kecuali, menikmati kebahagian yang disediakan Allah. Allah mau agar cinta dan kerahiman-Nya dialami dan dirasakan oleh semua yang percaya kepada-Nya.

Dalam konteks ini, semua kita adalah orang-orang yang dikehendaki oleh Allah, karena ia mau menyelamatkan kita. Jadi, kita semua yang dipermandikan adalah orang-orang yang dikehendaki oleh Allah.

Artinya panggilan itu tidak direduksi, disederhanakan, dikerucutkan hanya panggilan untuk menjadi imam, biarawan dan biarawati saja. Pandangan dan pemahaman yang seperti ini sebenarnya mengecilkan kehendak Allah yang maha luas yakni untuk menyelamatkan semua orang.

Semua orang yang dibaptis dijadikan anak-anak Allah dan menjadi bagian dalam satu keluarga Gereja, yang kepalanya adalah Kristus sendiri. Kita memang perlu berbangga menjadi pengikut Kristus, karena kita adalah orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Melihat situasi Gereja Eropa yang semakin lama semakin sedikit yang percaya kepada Kristus, Almarhum Paus Benediktus XVI tegaskan bahwa Gereja Katolik masa depan akan menjadi sekelompok kecil orang-orang yang menanggapi panggilan Allah, namun memiliki iman yang kuat dan semangat persatuan yang teguh.

Bagian kedua dari perikop ini adalah kisah tentang panggilan keduabelas murid. Angka 12 punya arti khusus karena, angka ini mau menyatakan tentang duabelas anak dari Yakob yang membentuk bangsa Israel.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved