Lewotobi Erupsi

Ular Kepala Dua Muncul di Hokeng Jaya, Warga Lereng Gunung Lewotobi: Kami Tidak Tahu Pertanda Apa

Warga Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur dihebohkan dengan munculnya ular kepala dua, Kamis (18/1/2024).

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.com/HO-LUSIA NURAK
Ular kepala dua muncul di depan rumah warga Dusun Wolorona Timur, Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Kamis (18/1/2024). 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Warga Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur dihebohkan dengan munculnya ular kepala dua, Kamis (18/1/2024).

Ular itu muncul di depan rumah seorang warga di Dusun Wolorona Timur, Desa Hokeng Jaya.

Warga setempat menduga ular tersebut keluar dari tempat persembunyiannya akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Kami lihat ( ular kepala dua ) tadi pagi di depan rumah salah satu warga Dusun Wolorona Timur," ujar Lusia Nurak (34), warga Desa Hokeng Jaya.

Lusia NUrak dan beberapa warga kaget, sebab baru kali ini melihat ular kepala dua muncul ke permukiman warga.

Apalagi kemunculan ular ini bersamaan dengan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terus-menerus.

"Kami takut sekali, kita tidak tahu pertanda apa ini. Semoga saja tidak terjadi apa-apa ke depan," ujarnya.

Lusia Nurak menambahkan ular berukuran jari telunjuk orang dewasa dengan panjang sekitar 20 centimeter itu sudah diantar kembali ke hutan.

Kemunculan ular kepala dua ini beredar di media sosial WhatsApp. Beberapa warga mengaitkan kemunculan ular itu dengan hal mistis.

Hingga saat ini aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus terjadi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung itu dari level III siaga ke level IV awas pada Selasa (9/1/2024) pukul 23.00 Wita.

Warga maupun wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 6 kilometer ke arah utara dan timur laut.

Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

Masyarakat di sekitar juga harus mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved