Breaking News

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 17 Januari 2024, Kain dan Habel, Kita dan Kristus

Kisah tragis ini menjadi pengajaran berharga yang dicatat dalam kitab Ibrani tentang para tokoh teladan iman, termasuk Habel.

Editor: Oby Lewanmeru
YOUTUBE
Cerita Kain dan Habel. Renungan Harian Kristen, Rabu 17 Januari 2024. 

Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. ~Ibrani 11:4

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Rabu 17 Januari 2024, Kain dan Habel, Kita dan Kristus, merujuk pada Kitab Kejadian 4:1-10.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Kekerasan pertama, sekaligus pembunuh pertama ditulis di kitab pertama.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 15 Januari 2024, Hukuman Terhadap Hawa

Pembunuhan pertama terjadi dalam keluarga pertama yang dibentuk Allah.

Kisah tragis ini menjadi pengajaran berharga yang dicatat dalam kitab Ibrani tentang para tokoh teladan iman, termasuk Habel.

Teladan apa yang kita dapatkan dari Habel? Dalam kisah Kain dan Habel, kita mendapatkan banyak kesan positif tentang Habel dan negatif tentang Kain.

Tetapi sebenarnya ada apa dengan persembahan mereka berdua? Persembahan Kain tidak diterima, walaupun mungkin ia sudah berusaha sedemikian keras memenangkan hati Allah baginya, membuat Allah terkesan dengan tampilan persembahannya.

Bukankah kita juga sering seperti itu? Tetapi, kita sering mendengar kalimat ”Allah bukan menerima persembahan karena tampilannya, tetapi menerima hati yang kudus dan penuh penyembahan”, itulah ibadah sejati.

Sikap Allah yang menerima persembahan Habel dan menolak persembahan Kain, menyatakan bahwa sejak awal praktek persembahan pertama dilakukan oleh manusia, sudah ada ketentuan, bahwa yang lebih diutamakan dalam menyembah Allah bukan apa yang tampak indah, tetapi motif hati yang murni walau tak tampak. Sebab tanpa iman, tidak ada apapun yang berkenan kepada Allah.

Habel telah memberi persembahan yang berkenan kepada Allah. Saat yang sama, Habel dibenci karena hidup imannya berkenan kepada Allah.

LANGKAH IMAN

Kita mengidentifikasi diri kita dengan Habel, tetapi sebenarnya kita lebih mirip Kain. Kita adalah orang-orang berdosa yang menumpahkan darah Kristus.

Darah Habel yang tidak berdosa berseru menuntut keadilan atas perbuatan Kain. Demikian pula darah Kristus yang kudus, berseru memohon belas kasihan bagi kita orang-orang berdosa.

Darah Kristus bukan hanya menyingkapkan kejahatan kita, sebagaimana darah Habel. Tetapi juga membersihkan kita dari kejahatan. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved