Pilpres 2024

Jokowi dan PDIP Sudah Talak 3

Jokowi dengan PDIP disebut sudah benar-benar berakhir seiring pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM/IMANUEL NICOLA MANAFE
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. 

"Kami sudah mendapat informasi juga bapak presiden Jokowi akan melaksanakan tugas negara di luar negeri, di Filipina," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1).

Meskipun demikian Hasto tidak khawatir dengan ketidakhadiran Presiden Jokowi. Menurutnya karakter PDIP adalah bersama rakyat. "Tapi watak kegiatan kali ini ke bawah menyatu dengan rakyat itu sendiri," katanya.

Baca juga: Jajak Pendapat Terbaru Litbang Kompas, Pemilih PDIP Pilih Ganjar Tinggal 40 Persen, ke Prabowo Naik

Saat ditanya apakah ketidakhadiran Jokowi akan berpengaruh pada elektabilitas PDIP di Pemilu 2024 nantinya, Hasto mengatakan HUT kali ini bersumber dari akar rumput. Peringatan hari lahir melibatkan banyak masyarakat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.

"Belajar dari sejarah PDIP, perjuangan ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter sampai kantor PDIP diserang kekuatan rakyat adalah senjata yang paling kuat di dalam menentukan elektoral parpol dan calon presiden," katanya.

Sementara politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai sebutan 'talak' 3 terhadap hubungan Jokowi dan PDIP terlalu berlebihan'. "Jangan pakai istilah yang seram-seram.

Lebih baik disebut, Jokowi punya sikap dan pilihan yang berbeda dari partai yang membesarkannya. Pilihan yang prosesnya panjang dan penuh dinamika," kata Hendrawan.

Menurut Hendrawan istilah 'talak' terlalu berlebihan karena terkesan ada dua pihak yang bermusuhan. Padahal, demokrasi yang berkembang di Indonesia, menurut Hendrawan kekeluargaan.

"Dalam demokrasi gotong royong, jangan menggunakan diksi atau narasi yang seram-seram, yang berlebihan, yang frontal konfrontatif," ucapnya.

Seperti disampaikan Hasto, Hendrawan mengatakan perayaan HUT PDIP tahun ini memang berbeda dari perayaan pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, Hendrawan menegaskan bahwa partainya masih berada di dalam kabinet.

"HUT ke-51 PDIP memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini fokusnya rumah tangga akar rumput, bukan selebrasi atau retorika angan-angan. Kami diinstruksikan untuk bergerak ke bawah, ke konstituen partai, ke rakyat," ujar Hendrawan.

"Dinamika yang membawa pilihan politik berbeda. Kami juga masih di kabinet, bukan?" ujarnya. (tribun network/dod)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved