Doa Ramadhan

5 Doa Ramadhan yang Bisa Dilafazkan Umat Islam di Bulan Puasa, Niat Puasa Hingga Doa Kamilin

Bulan yang sangat baik untuk beribadah diantaranya ialah Bulan Suci Ramadhan,banyak amalan yang bisa dilakukan Umat Islam dengan baca Doa Ramadhan.

Editor: Yeni Rahmawati
istimewa
ILUSTRASI - Bulan Suci Ramadhan. Banyak cara untuk tingakatkan ibadah di Bulan Suci Ramadhan dengan membaca banyak Doa Ramadhan. 

POS-KUPANG.COM - 5 Doa Ramadhan yang bisa dibaca Umat Islam di Bulan Suci Ramadhan, mulai dari doa Niat Puasa, Doa Buka Puasa hingga Doa Kamilin.

Bulan yang sangat baik untuk beribadah diantaranya ialah Bulan Suci Ramadhan, di bulan ini banyak amalan yang bisa dilakukan Umat Islam yaitu dengan membaca doa, ada banyak Doa Ramadhan yang bisa rutin dibaca.

Salah satunya Doa Ramadhan yang dibaca saat sahur, buka puasa dan juga taraqih, ada niat sholat, doa buka puasa dan juga Doa Kamilin.

Sejumlah doa niat puasa, doa buka puasa, doa niat Sholat Tarawih, doa niat Sholat Witir hingga Doa Kamilin di bawah ini juga disertai dengan lafal latin dan arti sehingga mempermudah untuk dihafalkan.

Mengutip dari jabar.kemenag.go.id, inilah daftar doa yang perlu dihafal saat bulan Ramadhan 2024:

Baca juga: Doa Ramadhan, Bacaan Niat Sahur dan Doa Buka Puasa Ramadan Lengkap Arab, Latin Juga Artinya

1. Doa Niat Berpuasa

Segala sesuatu yang dimulai dengan niat, tentu akan dapat dikerjakan dengan lebih mudah.

Oleh karena itu, membaca niat sebelum berpuasa sangat penting.

Inilah bacaan niat puasa Ramadhan yang kerap dilafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Baca juga: Doa Ramadhan, Bacaan Niat Sahur dan Doa Buka Puasa Ramadan Lengkap Arab, Latin Juga Artinya

Lafal Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

2. Doa Buka Puasa

Doa berbuka puasa penting diucapkan karena merupakan cara untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan.

Selain itu, waktu sebelum berbuka juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

Ada dua doa yg boleh di amalkan saat berbuka, yaitu:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Lafal Latin: Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa. Dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka dengan rahmatmu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

Selain doa tersebut di atas, kita juga boleh membaca doa berbuka berikut ini:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Lafal Latin: Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.

Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.

3. Doa Niat Sholat Tarawih

Umat Islam melaksanakan Salat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (2/4/2022) malam. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Salat Tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadhan.

Salat Tarawih juga merupakan satu kegiatan untuk menghidupkan malam Ramadhan (qiyamu Ramadhan).

Jika tidak bisa ke masjid, salat Tarawih bisa dilakukan di rumah, baik secara sendiri maupun berjemaah dengan anggota keluarga di rumah.

Berikut lafal doa niat Sholat Tarawih:

- Doa niat Sholat Tarawih berjamaah:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Lafal Latin: Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muman lillahi ta'aalaa)

Artinya: Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

- Doa niat Sholat Tarawih sendiri:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Lafal Latin: Usholli sunnatattarowihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala)

Artinya: Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.

- Doa niat Sholat Tarawih sebagai Imam:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Lafal Latin: Ushollii sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'alaa.

Artinya: Aku niat sholat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala.

4. Doa Niat Sholat Witir

Shalat Witir adalah salat sunat dengan jumlah rakaat ganjil yang dilakukan setelah salat Tarawih.

Sama seperti salat tarawih, sebelum salat witir pun kita harus melafalkan niat.

Berikut doa niat salat Witir yang dapat dibaca:

- Doa niat salat Witir – 1 rakaat:

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Lafal Latin: Ushallii sunnatal witri rok 'atan mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'alaa.

Artinya: Saya niat salat Witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta'alaa.

- Doa Niat salat Witir – 3 rakaat:

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Lafal Latin: Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'alaa.

Artinya: Aku berniat shalat Witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma'muman/imaman) karena Allah ta'alaa.

5. Doa Selesai Sholat Tarawih dan Sholat Witir

Setelah menunaikan salat tarawih dan witir, awali doa dengan membaca zikir berikut ini:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ

Lafal Latin: Subhaanal malikil qudduus.

Artinya: Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan.

Menurut hadits An Nasai dan Ahmad, sebaiknya kita membaca zikir ini sebanyak tiga kali.

Setelahnya, kita dapat membaca doa yang lazim dibaca para ulama NU dan dikenal dengan sebutan doa kamilin.

Inilah bacaan Doa Kamilin:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Lafal Latin: Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn.

Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn.

Wa bil-hudâ mutamassikîn.

Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn.

Wa fid-dunyâ zâhdîn.

Wa fil ‘âkhirati râghibîn.

Wa bil-qadlâ’I râdlîn.

Wa lin na‘mâ’I syâkirîn.

Wa ‘alal balâ’i shâbirîn.

Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn.

Wa ilal jannati dâkhilîn.

Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn.

Wa min tha‘âmil jannati âkilîn.

Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn.

Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în.

Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan.

Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman.

Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn.

Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn.

Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în.

Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:

"Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya,

yang memenuhi kewajiban- kewajiban,

yang memelihara shalat,

yang mengeluarkan zakat,

yang mencari apa yang ada di sisi-Mu,

yang mengharapkan ampunan-Mu,

yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan,

yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat,

yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu),

yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad),

yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan,

yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.

Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam." (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved