Holiday To Timor Leste Distrik Ermera Wilayah Sejuk Penghasil Kopi Timor Seperti Kota Bajawa - NTT

Saat di Kota Gleno, sebagian rombongan bergerak membawa bantuan sembako natal ke pos pelayanan di wilayah bukit di daerah perbukitan Kota Gleno dengan berjalan kaki melewati  sejumlah sungai dan bukit terjal.

Kondisi ini membuat mobil tak bisa sampai ke wilayah itu.

Sedangkan saya bersama Mr Caetano menunggu rombongan di lokasi asrama misionari yang dikelola Brother Joseph dan istri di jantung Kota Gleno.

Di  asrama misionari ini, Brother Joseph seorang misionari asal India namun tinggal di Singapura menampung belasan anak di asrama tersebut.

Umumnya anak anak yang tinggal di asrama misonari ini kelas 1- kelas 3 SMA.

Tugas mereka cuma belajar dan berdoa dan mereka fokus mendalami pelajara bahasa Inggris.

Nanti jika lulus SMA, mereka akan lanjut ke bangku perguruan tinggi juga dengan biaya dari para misionari dari luar negeri, khususnya dari Singapura.

Saya dan Mr. Caetano dijamu dengan makan siang bersama anak anak asrama  berupa daging ayam mix kentang serta sayur tumisan kol. Dan semua makanan tanpa vitsin.

Uncle Joseph mengaku, anak anak yang tinggal di asrama mulai diajari untuk makan tanpa menggunakan penyedap MSG.

Pasalnya, penyedap merupakan salah satu sumber penyebab munculnya aneka penyakit degeneratif.

Saya dan Mr. Caetano lalu berjalan kaki mengitari jantung Kota Gleno saat Hari Natal tanggal 25 Desember 2023.

Namun sayang, kota ini sepi karena puncak perayaan Hari Kelahiran Sang Juruslamat Umat Manusia Isa Al Maseh.

Kami duduk ngobrol lokasi pojok jalandi sudut pasar Gleno dan memantau situasi kota yang sangat sepi.

Lalu kembali ke asrama misionari yang berjarak sekitar 1 km untuk menunggu rombongan yang kembali dari pos pelayanan jemaat di daerah perbukitan di Gleno.

Sedangkan rombongan lainnya dipimpin Pastora Acy Noronha bergerak ke pos pelayanan jemaat di Distrik Ainaro - Timor Leste juga untuk membawa bingkisan natal.