Pilpres 2024

Digeser Partai Gerindra, Elektabilitas PDI Perjuangan Terjungkal ke Posisi Kedua

Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas, Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto berhasil menggeser elektabilitas PDI Perjuangan ke posisi 2.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TERJUNGKAL – Elektabilitas Partai Gerindra berhasil menyodok PDI Perjuangan yang selama ini bertengger di posisi teratas. Dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas, elektabilitas Partai Gerindra 21,9 persen sementara PDI Perjuangan melorot ke 18,3 persen. 

POS-KUPANG.COM – Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas, Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto berhasil menggeser elektabilitas PDI Perjuangan yang selama ini bertengger di posisi teratas.

Melejitnya elektabilitas Partai Gerindra sehingga menjungkalkan posisi PDI Perjuangan itu sesuai hasil jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas pada 29 November – 4 Desember 2023.

Dari survei tersebut terungkap fakta, bahwa Partai Gerindra mampu menorehkan elektabilitas tertinggi mencapai 21,9 persen, dibandingkan dengan yang diukir PDI Perjuangan.

Masih berdasarkan survei tersebut, elektabilitas partai besutan Megawati Soekarnoputri kini melorot dari posisi teratas ke posisi kedua. Elektabilitas PDI-P berada di angkat 18,3 persen.

"Dengan angka keterpilihan ini, maka posisi Partai Gerindra melampaui PDI Perjuangan yang sebelumnya berada di posisi teratas hasil survey Litbang Kompas,” tulis Litbang Kompas sebagaimana yang dilansir Pos-Kupang.Com, Kamis 28 Desember 2023.

Dalam survei itu elektabilitas Partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu naik 3 persen dibandingkan dengan survei yang dilakukan pada Agustus 2023 lalu.

Sementara elektabilitas Partai Banteng Mocong Putih, malah mengalami degradasi yang cukup terasa karena bergerak turun hingga ke posisi 18,3 persen.

Meski demikian, konfigurasi elektabilitas partai-partai politik ini masih berpeluang untuk berubah, karena masih sebanyak 43,9 persen responden yang menyatakan bahwa pilihannya masih dapat berubah.

Selain itu, masih ada pemilih yang bimbang atau undecided voters sebanyak 17,3 persen, meningkat dari 11,4 persen pada survei bulan Agustus lalu.

Survei ini diikuti oleh 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Metode tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Lantas, seperti apa hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga survey yang lain? Simak ulasan yang disajikan berikut ini.

Survei Indikator Politik Indonesia
 
Direktur Eksekutif IPI ( Indikator Politik Indonesia ), Burhanudin Murtadi mengatakan, bahwa elektoral Partai Gerindra saat ini terus bersaing ketat dengan PDI Perjuangan. Persaingan elektabilitas itu demikian terasa saat dilaksanakannya debat capres pada 12 Desember 2023 dan debat cawapres pada 22 Desember 2023.

Berdasarkan survei Indikator yang dilakukan melalui metode telepon, elektoral PDI Perjuangan berada pada takaran 19,1 persen. Sedangkan Partai Gerindra terus menanjak dengan perolehan suara survei mencapai 18,2 persen.

“Secara umum kita temukan pola pemilih PDIP dan pemilih Gerindra itu statically deadhead kita tidak tahu siapa yang unggul antara dua partai ini karena selisihnya dalam margin of errors 2,9 persen,” kata Burhanudin dalam paparannya secara daring, Selasa 26 Desember 2023.

Menurutnya, tren pilihan terhadap PDI Perjuangan sempat mengalami penurunan saat isu besar gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Burhanudin menuturkan berdasar survei PDI Perjuangan kemudian kembali meningkatkan elektoral selepas deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI.

“Tapi setelah deklarasi itu trennya turun terus sedangkan Gerindra kebalikannya kalau kita tarik sejak tahun lalu tren Gerindra konsisten naik,” katanya.

Adapun pihaknya menyampaikan alasan tren pilihan partai DPR terhadap PDIP Perjuangan turun karena Joko Widodo semakin mesra dengan Gerindra.

Burhanudin menyebut kebanyakan responden menyatakan memilih PDI Perjuangan karena faktor kebiasaan.

“Secara demografi etnis Jawa kebanyakan memilih PDIP, kemudian etnis Sunda memilih Gerindra, Batak PDIP, PKB kebanyakan didukung oleh Madura,” ungkapnya.

Survei Indikator mencatat peta elektoral PDI Perjuangan masih kuat di Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan, Bali, Maluku, Papua.

Sementara itu Gerindra mendominasi di Banten, Jawa Barat, Sumatera, dan DKI Jakarta.

Adapun Burhanudin mengatakan elektoral Golkar naik turun meskipun berdasarkan survei menempati posisi ketiga.

Golkar mendominasi pemilih di Provinsi Sulawesi.

Partai berlambang beringin itu menempati posisi elektoral ketiga (9,3 persen) Partai Kebangkitan Bangsa (7,8 persen), NasDem (6,2 persen), Partai Keadilan Sejahtera (6 persen), Partai Amanat Nasional (4,5 persen), dan Demokrat (4,4 persen).

Beberapa partai yang masih berjuang untuk lolos ambang batas parliamentary threshold 4 persen di antaranya Partai Persatuan Pembangunan (2,8 persen), Partai Solidaritas Indonesia (2,4 persen) serta Perindo (1,7 persen).

“Saya tidak ingin mengatakan PPP dan PSI tidak lolos tapi mereka struggling untuk bisa lolos dari lobang jarum parliamentery threshold. Di luar itu agak berat masih ada dua bulan,” tukasnya. 

CSIS: Gerindra Buntuti PDI Perjuangan

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas partai politik, terbaru.

Hasilnya PDIP menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi, disusul Gerindra dan Golkar. Sementara itu, Perindo, PPP, PSI tak lolos parlementery threshold 4 persen.

Dalam paparannya Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes, menyebutkan PDIP jadi parpol dengan elektabilitas tertinggi dibututi Gerindra.

"Ini urutannya PDIP 16,4 persen, mulai dibuntuti oleh Gerindra 14,6 persen. Lalu disusul Partai Golkar 11,9 persen dan PKS 11,8 persen," kata Arya di Jakarta Pusat, Rabu 27 Desember 2023.


Lalu, elektabilitas parpol lainnya PKB 9,2 persen, NasDem 6,4 persen, PAN 5,2 persen dan Demokrat 4,8 persen.

Sedangkan partai politik lainnya yang tidak lolos parlementery threshold meliputi Perindo 1,5 persen, PSI 1,3 persen, Hanura 0,5 persen, Gelora 0,4 persen, PBB 0,2, PKN, Garuda, Ummat elektabilitasnya 0,1 persen.

Kemudian dikatakan Arya dalam survei tersebut, ada juga pemilih yang belum menentukan pilihan partai politik serta pemilih yang masih bimbang.

"Pemilih yang merahasiakan pilihan 5,9 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan 6,4 persen," jelasnya.

survei CSIS ini dilakukan periode 13 - 18  Desember 2023. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka libatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia.

Sedangkan penarikan simple menggunakan metode Multistage Random Sampling. Sample yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.

Sementara itu, untuk margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas Usai Debat Capres-Cawapres, Prabowo-Gibran Masih Tetap Unggul

Baca juga: CSIS Beberkan Hasil Survei Mencengangkan, Paslon Anies-Muhaimin Ungguli Ganjar-Mahfud

Berikut ini peta elektabilitas partai politik menurut hasil survei Litbang Kompas

1.  Partai Gerindra: 21,9 persen 

2.  PDI Perjuangan: 18,3 persen 

3.  Partai Golkar: 8,0 persen 

4.  Partai Kebangkitan Bangsa: 7,4 persen 

5.  Partai Nasdem: 4,9 persen 

6.  Partai Keadilan Sejahtera: 4,5 persen 

7.  Partai Demokrat: 4,5 persen 

8.  Partai Amanat Nasional: 4,2 persen 

9.  Partai Solidaritas Indonesia: 2,6 persen

10.      Partai Persatuan Pembangunan: 2,4 persen 

11.      Partai politik lain: 4,0 persen -

12.      Belum memilih (tidak tahu/rahasia): 17,3 persen (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved