Pilpres 2024
Arena Debat Pindah ke Hotel, Format Debat Cawapres tak Berubah
Debat antara para calon wakil presiden pada 22 Desember 2023 tidak lagi digelar di halaman kantor KPU RI seperti debat perdana calon presiden.
Dia menilai hal itu mungkin menimbulkan ketidaknyamanan. "Tiga paslon ini, tiga capres ini diminta untuk berdiri tidak ada kursi, tidak ada istirahat pada saat yang lainnya berbicara. Jadi saya bisa membayangkan bahwa itu mungkin menimbulkan ketidaknyamanan," kata dia.
Sara berpendapat format debat edisi pertama lalu belum optimal menggali gagasan dari setiap paslon.
"Kalau misalkan debat yang berlangsung saat ini, itu dengan adanya tiga langsung pada saat bersamaan. Ini kurang bisa mendalami gagasan-gagasan secara maksimal," kata Sara.
Baca juga: Nawawi Pomalongo Menyesal Nonton Debat Capres, Tak Ada Konsep Pemberantasan Korupsi
Ia pun mengusulkan agar format debat kandidat diganti dengan sejenis town hall meeting yang diisi para pakar atau perwakilan lintas generasi untuk mendalami gagasan para paslon.
Dia menilai, format semacam itu akan lebih bisa mendalami gagasan para kandidat daripada format debat yang telah diterapkan. Sara berharap KPU akan mempertimbangkan usulan tersebut.
"Lebih ke town hall meeting yang memang itu formal tanpa terlalu membatasi waktu untuk paslon berbicara," ucap dia.
Sementara Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini meminta KPU memperbanyak waktu sesi tanya jawab antar capres cawapres pada edisi debat berikutnya. Tujuannya agar bisa memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat.
”Terkait teknis acara debat, alokasi waktu untuk tanya-jawab antar-calon harus lebih diperbanyak. Karena ini merupakan pembelajaran politik yang baik untuk masyarakat. Selain itu, tidak semua tema terjawab dengan baik karena keterbatasan waktu yang disediakan untuk menjawab bagi masing-masing calon,” ucap Titi.
Titi juga menyoroti jalannya debat perdana capres di halaman kantor KPU RI yang terganggu dengan ramainya tim pendukung dari masing-masing pasangan calon Capres-Cawapres.
Baca juga: Dari Debat Capres 2023, Ganjar Soroti 9 Korban Penculikan, Kini Mereka Jadi Pejabat Negara
Titi menilai banyaknya penonton dari tim pendukung paslon seharusnya dikurangi guna menjaga teknis jalannya debat agar substansi visi-misi dapat tersampaikan sepenuhnya.
Dia juga menyarankan agar KPU dapat mengevaluasi keramaian tim pendukung paslon guna tidak mengganggu ketersediaan waktu karena seringnya moderator mengendalikan keramaian.
"Kami dari Perludem mengusulkan debat itu hanya fokus pada calon, panelis, moderator atau pun ada tim yang menyertai, itu tim inti saja. Tidak perlu dalam jumlah besar," kata Titi.
Titi bahkan menyinggung aksi cawapres 02, Gibran Rakabuming yang meminta sorak sorai dukungan penonton. Menurutnya itu tidak perlu sehingga tidak terlihat seperti pertandingan sepakbola.
"Jadi KPU perlu mengevaluasi sejumlah teknis seperti itu, karena fokus debat yang semestinya substansi itu malah seolah-olah menjadi pertandingan sepakbola dengan sorak sorai pendukung," lanjut Titi. (tribun network/mar/igm/dod)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.