Pilpres 2024

Hasto Beri 5 Pesan Soal Pilih Pemimpin Indonesia: Masa Pilih Karena Menarinya?

Akhir-akhir ini, ada hal menarik pada calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto. Sosok ini suka beri hiburan ringan.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
5 PESAN – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto memberikan lima pesan kepada para kader soal memilih pemimpin. Lima pesan itu disampaikannya saat mengunjungi Kantor DPC PDIP Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu 10 Desember 2023. 

POS-KUPANG.COM – Akhir-akhir ini, ada hal menarik pada calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto. Sosok ini suka memberikan ‘hiburan ringan’ dengan menari pada situasi tertentu.

Atas fakta itulah, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pun angkat bicara. Ia bahkan melontarkan sindirannya dengan meminta publik kalau memilih peminpin Indonesia jangan hanya melihat karena gocekannya.

"Masa memilih pemimpin hanya melihat gojekannya dimana, narinya bagaimana? Tidak melihat karakternya, tidak melihat prestasinya, tidak melihat keluarganya? Ini namanya diferensiasi, ini contrasting."

Hasto Kristiyanto mengatakan itu, dalam pidatonya saat melakukan safari politiknya dengan mengunjungi Kantor DPC PDIP Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu 10 Desember 2023.

Dalam acara tersebut, hadir pula Abdullah Azwar Anas dan KH Zainal Arifin Naim sebagai kader Partai Banteng Moncong Putih, serta pengurus partai mulai dari Tingkat ranting hingga cabang atau DPC sekitar 500-an orang.

Dalam pidatonya, Hasto mengatakan bahwa pemimpin harus mempunyai sejumlah nilai. Pertama, punya nilai kemanusiaan dan ketuhanan.

"Nilai kemanusiaan dan ketuhanan ini sangat penting. Ada yang berketuhanan menjelang kampanye dan menunjukan sikap religius,” ujarnya.

Hal itu ada, tapi tidak untuk pak Ganjar dan Prof Mahfud. Itu adalah ekspresi sosok yang menyadari ciptaan Tuhan yang Maha Esa," kata Hasto. 

Kedua, lanjut Hasto, pemimpin tak boleh bersikap otoriter, menyelesaikan masalah dengan marah-marah, gebrak meja. 

Berikutnya, ketiga pemimpin harus punya nilai persatuan dan kebangsaan. Tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. 

"Ranting di tingkat Desa, Sekjen di tingkat nasional DPP di tingkat nasional, tetapi kita sama-sama sebagai kader partai. Darah kita sama. Jadi jangan pernah membeda-bedakan,” tandas Hasto.

“Jangan pernah membeda-bedakan satu dengan lain atas dasar pangkat, jenis kelamin, agama, status sosial dan lain sebagainya. Ini prinsip kebangsaan yang harus tertanam dalam diri setiap kita," ujarnya. 

Hal yang tak kalah penting, kata Hasto, adalah keempat, pemimpin harus mengedepankan nilai musyawarah. Ini cara menyelesaikan masalah dengan berembuk bersama.

“Jadi, nggak bisa dengan otoriter, nggak bisa dengan gebrak-gebrak meja. Menyelesaikan masalah dengan marah-marah, melempar handphone, itu tidak menyelesaikan masalah," tandasnya. 

Meski mengungkapkan hal tersebut, Hasto tak menyebutkan siapa nama sosok yang dimaksud dengan pemimpin yang marah-marah tersebut.  

Kelima, kata Hasto, adalah calon pemimpin harus memiliki nilai memperjuangkan keadilan sosial. Jadi memilih pemimpin itu harus melihat karakternya yang bijak.  “Makanya, kita juga harus bisak memilih pemimpin. Kita tidak boleh memilih dalam tekanan,” tandasnya.

Ia pun memberi contoh, "Membeli beras saja kita harus pilih. Ngga mau ada kutunya, betul? Membeli sampo juga kita milih-milih. Kalau samponya sunsilk, itu rambutnya hitam kemilau. Kalau Clear nggak ada ketombe. Itu kan ada pilihannya," ujar Hasto.

Memilih pemimpin, kata dia, jangan hanya melihat gocekannya, hanya melihat menarinya. "Masa pilih pemimpin hanya karena gojekannya? Hanya karena menarinya?”.

“Masa kita tidak melihat karakternya, tidak melihat prestasinya, tidak melihat keluarganya? Ini namanya diferensiasi, ini contrasting."

Apa yang disampaikan itu, kata Hasto, bukan black campaign tapi fakta. Fakta bahwa pemimpin itu harus punya nilai-nilai. Dan yang dipaparkan itu adalah fakta dan bukan black campaign," ujar Hasto.

Untuk diketahui, dalam Pilpres 2024 nanti, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Ganjar merupakan Mantan Gubernur Jawa Tengah, sementara Mahfud MD saat ini mengemban tugas sebagai Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi.

Baca juga: Survei Terbaru Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud Melambat, Anies-Muhaimin Menanjak, Prabowo-Gibran Teratas

Baca juga: Prabowo Mengaku Banyak Belajar dari Presiden Jokowi: Saya Sudah Diajari Bagaimana Bangun Negara Ini

Sementara dua pasangan kandidat lainnya yang juga turut dalam ajang Pilpres 2024, adalah Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini diusung Koalisi Indonesia Maju.

Pasangan ketiga dengan nomor urut 1, adalah Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin. Pasangan ini diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved