Berita Nasional
Keluarga Jokowi Santai Tanggapi Tudingan Orba dari Megawati
Jokowi enggan menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut gaya pemerintahan seperti Orde Baru.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri turut hadir dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa, Senin (27/11) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati turut memberikan pembekalan kepada ratudan organ relawan Ganjar-Mahfud yang hadir.
Dia menaruh fokus pada kondisi politik tanah air saat ini. Megawati menilai, saat ini ada keadaan dimana penguasa mulai menekan rakyat.
"Kamu (penguasa) musti liat perundangan bolehkah kamu menekan rakyat mu, boleh kah kamu memberikan apapun juga kepada rakyat mu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati.
Lebih lanjut, Megawati mengungkapkan kejengkelan yang dirasakannya.
Baca juga: Banjir Kritik Terjang Jokowi, Denny Indrayana Angkat Bicara: Mestinya Presiden Harus Diimpeachment
Sehingga, Presiden Kelima RI ini turut menyinggung soal kondisi kekeluargaan yang belakangan memang menjadi polemik dalam pilpres kali ini.
"Lalu keluarganya itu sama sih? Engga deh, sorry deh. Emang keluarganya polisi juga engga lah, makan baso juga, Takut atau tidak?" tanya Megawati kepada pada sukarelawan.
"Tidak," jawab relawan.
"Yes gitu dong. Aih mustinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi ibu jengkel," tegas Megawati.
Lebih lanjut, dirinya bahkan sampai menyinggung kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa Orde Baru (Orba).
Megawati mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa Orde Baru.
Baca juga: Yenny Wahid: Sehati Dukung Ganjar-Mahfud, Pasangan yang Akan Lanjutkan Legacy Presiden Jokowi
"Republik ini penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" Kata Megawati dengan nada tinggi.
"Benar tidak? merdeka, merdeka merdeka, menang kita Ganjar-Mahfud satuu putaran," tegas Megawati yang diikuti teriakan 'lawan' dari para relawan yang hadir.
Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) enggan menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut gaya pemerintahan saat ini seperti Orde Baru.
Menanggapi kritik dari ketua umum partainya itu, Jokowi hanya melempar senyum.
"Saya tidak ingin memberi tanggapan," kata Jokowi usai acara Gerakan Tanam Pohon Bersama di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Rabu (29/11).
Respons Putra Sulung dan Bungsu Jokowi
Cawapres nomor urut 2 sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menanggapi tudingan Megawati dengan santai.
Gibran mengaku semua berhak mengutarakan pendapatnya. Dia juga menilai, semua masukan akan ia tampung. Termasuk, kritikan dari Megawati.
Baca juga: Jokowi Teken Peraturan Baru tentang Menteri dan Kepala Daerah yang Ikut Pilpres: Tak Perlu Mundur
"Ya monggo semua masukan kita tampung ya," kata Gibran di Solo, Kamis (30/11).
Sementata, Ketua Umum PSI yang juga putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep merespons soal pernyataan Megawati yang menyebut penguasa sekarang bertindak seperti era Orde Baru atau Orba.
Kaesang menyebut bahwa dirinya tidak terlalu mengerti definisi orde baru, sebab dirinya tidak besar di era itu.
Awalnya, Kaesang mempertanyakan siapa penguasa yang dimaksud Megawati tersebut.
"Definisi penguasa itu siapa? Siapa?" tanya Kaesang dalam sesi tanya jawab dengan wartawan di kawasan Menteng, Jakarta, pada Rabu (29/11)
Wartawan yang ditanya pun menjawab bahwa penguasa sekarang adalah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Lalu Kaesang menambahkan nama Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden.
Baca juga: Megawati Serukan: Menangkan Ganjar-Mahfud Satu Putaran, Kalau Ada yang Curang, Itu Orde Baru
Kaesang lebih lanjut bertanya di era sang ayah, ketika ada yang menghina Presiden, baik itu di forum diskusi, apakah terjadi penangkapan langsung.
"Enggak ada toh? Saya enggak tahu maksudnya definisi Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," ucap dia.
Kemudian wartawan balik bertanya apakah karena capresnya yakni Prabowo Subianto kental dengan Orde Baru.
"Balik lagi, saya tidak hidup di zaman itu. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," pungkasnya. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.