Berita Kota Kupang
LMID Eksekutif Kota Kupang Gelar Pendidikan Dasar, 13 Orang Sah Jadi Anggota
pengetahuan yang ada agar terus dikembangkan dan didedikasikan untuk masyarakat tertindas lainnya
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Organisasi Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID) Eksekutif Kota Kupang menggelar pendidikan dasar (Diksar) bagi 13 anggota yang baru tergabung.
Kegiatan tersebut dilaksankan pada 24-26 November 2023 di Kota Kupang, NTT.
Ketua LMID Eksekutif Kota Kupang, Ronal Mbewa menjelaskan kegiatan pendidikan dasar tersebut merupakan salah satu syarat untuk menjadi anggota LMID.
Selain itu, sebagai bentuk perluasan dan memperhebat basis perjuangan rakyat, sejalan dengan tema yang diambil yaitu perkuat gagasan membangun kesadaran perjuangan kaum tertindas.
Baca juga: Rame-Rame Bakumpul Jadi Ajang Kumpul 30 UMKM di Kota Kupang
"Pada kesempatan ini juga kawan-kawan anggota baru yang mendedikasikan dirinya untuk terlibat sebanyak 13 orang, tentu kedepannya diharapkan bisa terus membesar lagi," ujarnya
Menurutnya LMID sendiri lebih mengedepankan kualitas dari pada kuantitas anggotanya agar mempunyai kesadaran yang lebih maju, dapat memperluas basis-basis mahasiswa dan kelas pekerja lainnya sehingga cita-cita membebaskan kaum tertindas dari jeratan sistem kapitalisme bisa dicapai.
"Setiap anggota mempunyai rasa tanggungjawab masing-masing untuk membesarkan organisasi, karena kita menyadari bahwa tanpa adanya suatu kekuatan massa yang besar maka cita-cita dari perjuangan kelas tidak mampu kita capai, dengan berbekalkan pengetahuan yang ada agar terus dikembangkan dan didedikasikan untuk masyarakat tertindas lainnya," jelasnya.
Dia menerangkan bila ditinjau dari situasi pendidikan hari ini, biaya pendidikan setiap tahunnya semakin mahal dan menyulitkan masyarakat kecil dan ditambah lagi dengan demokratisasi kampus yang semakin terbelakang membuat aktivitas politik mahasiswa hanya disibukkan dengan mencari nilai dan tidak meletakkan persoalan pada kebutuhan rakyat hari ini.
"Jika pendidikan hari ini semakin mahal maka tentunya masyarakat dari kelas bawah tidak sanggup untuk membiayai pendidikan itu sendiri. Sehingga pendidikan tidak bisa diakses oleh semua kalangan, maka cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD hanyalah untuk segelintir orang saja," bebernya.
Baca juga: Puluhan UMKM Kota Kupang Bakal Jajakan Usahanya di Event Pos Kupang Rame Rame Bakumpul Hadiah Rumah
Dia mengungkapkan LMID secara keseluruhan di Indonesia juga berkonsentrasi pada kajian isu pendidikan tanpa meninggalkan perjuangan rakyat lainnya sehingga platform perjuangan LMID yaitu mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis bisa terwujud.
"Problem pendidikan hari ini harus menjadi isu bersama sehingga perjuangan dalam mewujudnya pendidikan gratis bisa terwujud dengan gerakan massa yang sudah punya kesadaran kelas," imbuhnya.
Sementara salah satu perwakilan anggota perempuan LMID, Sonya Rambu Jola Pedi menyampaikan salah satu problem utama di NTT ialah perempuan yang di mana keterlibatan kaum perempuan dalam pengambilan keputusan masih sangatlah minim karena budaya patriarki yang sangat kental di masyarakat NTT membuat perempuan selalu dijadikan sebagai kelas nomor dua di lingkungan masyarakat.
"Hal ini juga berbanding lurus dengan upah kerja yang cenderung perempuan hanya mendapatkan upah lebih rendah dari laki-laki walaupun jam kerjanya sama. Karena itu LMID juga berbicara tentang problem perempuan hari ini," tandasnya.
Untuk diketahui LMID merupakan organisasi gerakan yang dulunya dikenal dengan nama Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Dewan Nasional (LMND-DN), namun pada Kongres ke-X berubah nama menjadi LMID.
Walaupun ada perubahan nama tetapi prinsip perjuangannya tetap sama yaitu berjuang bersama kaum tertindas agar mewujudkan revolusi sosialis.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.