Berita Malaka
Anjing yang Gigit Warga Malaka Terkonfirmasi Positif Rabies
Saya punya anak laki-laki yang mengantar Bapak Yakobus Tualaka ke Puskesmas Weoe
Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Rosalina Woso
Januari Maria Seran memberikan imbauan kepada masyarakat, pertama imbauan kepada masyarakat untuk mengikat dan mengandangkan anjing peliharaan selama kurun waktu minimal 2 minggu agar memudahkan vaksinasi.
Memudahkan pengontrolan terhadap keberadaan anjing liar atau tidak berpemilik yang berpotensi sebagai pembawa rabies serta mencegah penularan virus rabies.
Kedua, komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada masyarakat terkait rabies, tata laksana gigitan Hewan Penular Rabies ( HPR) dan pencegahan rabies pada HPR dengan melibatkan lintas sektor seperti Kominfo, Camat, Pemerintah Desa sampai tingkatan RT/RW, tokoh agama dan tokoh adat setempat.
Ketiga, komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat untuk penanganan korban gigitan hewan penular rabies (GHPR).
Sebelumnya, tim dari Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Malaka ini dengan cepat ke tempat kejadian perkara demi mengambil sampel otak anjing untuk diuji di laboratorium.
"Anjingnya sudah mati. Kepala anjing tersebut dipotong untuk kepentingan sampel otak diuji di laboratorium," jawab salah seorang pegawai peternakan itu.
Sebelum tim peternakan turun ke lokasi kejadian, Pos Kupang terlebih dahulu mengonfirmasi ke Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka yang juga membidangi Bidang Peternakan, drh. Januaria Maria Seran.
"Terkait dengan korban gigitan anjing liar tersebut. Kami kroscek," tulis Januari Maria Seran atau akrab dikenal Yeni Seran melalui pesan watsApp.
Sampai dengan saat ini. Korban pun sudah mendapatkan penanganan medis dari pihak Puskesmas Weoe.
Pada saat kejadian, korban secara tiba-tiba digigit anjing liar atau hewan penular rabies (HPR).
"Benar, korban atas nama Yakobus Tualaka sudah ditangani tim medis di Puskesmas Weoe. Korban mengalami luka di sela ibu jari dan telunjuk tangan kanan dan di lutut kaki bagian kanan masing-masing mendapat 4 jahitan sehingga total 8 jahitan," jelas Kepala Puskesmas Weoe, Melkior Klau.
Menurut dia, saat inipun korban Yakobus sudah dilakukan penanganan vaksinasi anti rabies (VAR).
"Tim dari Puskesmas Weoe sudah ke rumah korban, kita sudah melayani vaksinasi anti rabies," jawabnya.
Kejadian awal, secara tiba-tiba anjing liar tersebut masuk ke rumah milik Yakobus dengan mengeluarkan suara lebih keras atau menggonggong dengan suara keras.
"Saya langsung mengusir anjing tersebut ke luar dari dalam rumah. Saya pun mengikutinya sampai di halam rumah malah anjing liar ini balik menyerang kembali saya," cerita Yakobus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.