Pilpres 2024

Sudirman Said Ungkap Fakta Terkini: JK Tak Bisa Gabung di TKN Anies-Muhaimin, Begini Alasannya

Jusuf Kalla, mantan Wakil Presidek ke-10 dan 12 dipastikan tidak bisa bergabung dalam tim kampanye nasional Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TIDAK BISA – Jusuf Kalla dipastikan tidak bisa bergabung dalam Tim Kampanye nasional Anies-Muhaimin. Keputusan Mantan Wakil Presiden RI masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, demi menjaga netralitas Palang Merah Indonesia atau PMI. 

POS-KUPANG.COM – Sudirman Said, Juru Bicara Anies-Muhaimin mengungkapkan sejumlah fakta tentang telah bergabungnya tokoh-tokoh nasional untuk memenangkan pasangan Anies BaswedanMuhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin dalam Pilpres 2024 mendatang.

Salah satunya, adalah mantan Gubernur DK Jakarta, Sutiyoso. Bahkan figur yang satu ini rajin sekali menghimpun para senior TNI untuk bergabung menjadi tim pemenangan pasangan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Dikatakannya, Sutiyoso memang layak bergabung dalam tim Anies-Muhaimin, karena saat ini figur yang sat ini mengemban tugas dan tanggungjawab sebagai Dewan Pertimbangan Partai NasDem.

Sedangkan tokoh nasional lainnya, kata Sudirman Said, ada yang telah menyatakan siap bergabung, tapi ada pula yang siap memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Perubahan, tapi tidak dengan menjadi tim kampanye nasional.

Bagi yang sudah siap bergabung dalam tim Anies-Muhaimin, katanya, akan menjadi bagian dari tim penasihat, tim pengarah maupun Dewan Pakar

Sedangkan tokoh-tokoh nasional yang tak mau namanya dimasukkan dalam tim kampanye nasional, ungkap Sudirman Said, sudah siap bekerja untuk memenangkan pasangan ini pada Pilpres 2024 mendatang.

Salah satu figur yang dipastikan tidak bisa bergabung dalam tim kampanye nasional Anies-Muhaimin, yakni mantan Wakil Presiden yang mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Jusuf Kalla.

Sudirman Said pun mengungkapkan alasan, mengapa JK tetiba dinyatakan tidak bisa bergabung dan menjadi bagian dari tim pemenangan pasangan Anies BaswedanMuhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Alasannya, ungkap Sudirman Said, adalah Jusuf Kalla merupakan Ketua Palang Merah Indonesia atau PMI yang harus menjaga netralitas institusi tersebut dari kontaminasi politik.

Sama seperti dirinya yang ketika menjabat sebagai Sekretaris PMI, ia tak bisa bergabung dalam satu kekuatan politik mana pun hanya untuk menjaga netralitas PMI.

Hal seperti ini, lanjut dia, beda dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Sutiyoso memilih bergabung dan masuk dalam tim kampanye nasional, karena figur yang satu ini selain menjadi Dewan Pembina Partai NasDem. Bahkan Sutiyoso juga aktif sekali menghimpun sahabat atau para senior purnawirawan TNI.

Saat ini, lanjut Sudirman Said, ada banyak yang telah menyatakan siap jadi bagian dari pemenangan pasangan Anies-Muhaimin, hanya saja tak ingin masuk dalam daftar tim kampanye.

Tokoh-tokoh yang tak disebutkan namanya itu, lanjut dia, lebih menyatakan sikap untuk bekerja di balik layar dalam memenangkan pasangan tersebut.

Baca juga: Anies Baswedan Diunggulkan Lembaga Survei Internasional, Hanya Beda Tipis dengan Prabowo-Gibran

Baca juga: Anies Baswedan Berkomitmen Majukan Perfilman Indonesia Sama Seperti di Korea Selatan, Begini Caranya

“Jadi, ada banyak sekali tokoh nasional yang menyatakan diri mendukung pasangan Anies-Muhaimin tapi bekerja di balik layar. Tokoh-tokoh itu tidak mau masuk dalam daftar tim kerja nasional,” ujar Sudirman Said.

Ia juga tidak menyebutkan nama-nama tokoh nasional tersebut, kecuali menyinggung nama Jusuf Kalla yang juga tak bisa bergabung ke dalam TKN Anies-Muhaimin demi menjaga netralitas Palang Merah Indonesia atau PMI. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved