KKB Papua
Pasca Duduki Markas KKB Papua, Bayu Suseno Pastikan Tak Akan Berhenti Gempur Pelaku Anarkis
Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno, melontarkan pernyataan tegas terkait keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata di Tanah Papua.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno, melontarkan pernyataan tegas terkait keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata di Tanah Papua yang hingga kini tak henti-hentinya membangun markas persembunyian di tengah hutan.
Dia mengatakan, prajurit TNI Polri tak akan berhenti mengambil tindakan tegas, yakni menggempur habis-habisan markas KKB Papua yang ada di tengah hutan.
“Kami tidak akan berhenti menggempur markas KKB Papua. Yang jelas, di mana ada markas KKB Papua, di situ Satgas Ops Damai Cartenz pasti akan melakukan gempuran,” tandas Bayu Suseno dalam pernyataannya yang kini viral di media sosial.
Bayu mengemukakan hal tersebut setelah prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz, berhasil menduduki dua markas KKB Papua sekaligus dalam penggerebekan tempat persembunyian kelompok separatis tersebut, baru-baru ini.
Markas KKB Papua itu diduduki, setelah prajurit TNI Polri berusaha menduduki markas tersebut dalam penyerbuan ke lokasi kejadian, baru-baru ini.
Dalam penyerbuan tersebut, prajurit TNI Polri berhasil menduduki dua markas yang terletak di Kali El dan Kali Brasa Kabupaten Yahukimo itu. KKB di wilayah itu di bawah kendali Elkius Kobak.
Meski menduduki dua markas tersebut, tapi Satgas Ops Damai Cartenz gagal menangkap para awak KKB. Pasalnya, anggota kelompok kriminalis tersebut keburu lari meninggalkan markas sebelum prajurit TNI Polri tiba di lokasi kejadian.
Bayu Suseno menyebutkan bahwa anggota KKB Papua itu melarikan diri ke arah pegunungan. Mereka lari sebelum Satgas Ops Damai Cartenz tiba di markas yang juga menjadi tempat persembuyian anggota Kelompok Separatis Teroris tersebut.
Meski gagal menangkap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut tetapi aparat keamanan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang ditinggalkan KKB Papua di dalam markas.
Barang bukti yang diamankan itu, di antaranya, 4 unit solarcell, 6 unit genzet, 2 buah HT, senapan angin, kapak, pisau, parang, pakaian loreng milik TPNPB Papua dan lainnya.
Diamankan juga sejumlah barang bukti lainnya seperti jarum suntik, beberapa ampul obat, dan beberapa tablet obat, beberapa botol obat sirup dan lainnya. Obat-obatan ini diduga dibawa oleh tenaga kesehatan yang baru-baru ini dianiaya oleh anggota KKB Papua di daerah itu.
Barang bukti yang ditemukan di markas KKB Papua itu diduga merupakan hasil rampasan anggota KKB Papua ketika melakukan menyerang dan menganiaya lima tenaga kesehatan yang ditugaskan ke daerah itu.
Lima orang nakes yang ditugaskan ke Kabupaten Yahukimo itu, dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang baru-baru ini dilanda bencana kelaparan karena cuaca ekstrem terjadi di daerah itu.
Sayangnya, sebelum menunaikan tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan, lima orang nakes itu keburu dianiaya oleh anggota KKB Papua.
Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengatakan, bahwa aparat keamanan masih mengejar para pelaku penganiayaan tersebut. Aparat juga baru saja menggerebek markas yang merupakan tempat persembunyian anggota KKB Papua tersebut.
Hanya saja, saat prajurit TNI Polri tiba di markas tersebut, anggota KKB Papua sudah tidak ada lagi di tempat itu. Mereka sudah melarikan diri dengan meninggalkan sejumlah data penting terkait KKB Papua.
Bayu Suseno juga menandaskan bahwa prajurit TNI Polri tak akan berhenti melakukan pengejaran terhadap para awak anggota KKB Papua. Pengejaran itu akan dilakukan sampai para pelaku ditangkap dan diproseshukumkan.
Bahkan, tandas Bayu Suseno, di mana ada markas baru KKB Papua, maka prajurit TNI Polri tak akan sungkan-sungkan melakukan gempuran. “Di mana ada markas KKB Papua, pasti akan kami gempur semuanya,” tandas Bayu Suseno.
Baca juga: KKB Papua Aniaya Dokter dan Nakes di Distrik Amuma-Yahukimo, Satu Patah Tulang, 4 Luka-luka
Baca juga: Maybrat Sudah Aman dari Teror KKB Papua, Situasinya Makin Kondusif, Begini Kata Kapolda Silitonga
Dianiaya Babak Belur
Baru-baru ini, lima tenaga kesehatan yang diterjunkan ke Yahukimo dianiaya anggota KKB Papua. Tenaga kesehatan itu dihajar hingga akhirnya dirawat di rumah sakit setempat.
Bahkan dalam insiden itu, salah seorang nakes, yakni Angganita Mandowen (41), hampir saja dibunuh karena dicurigai sebagai anggota KKB Papua.
Penyerangan itu terjadi pada Selasa 31 Oktober 2023. Nakes itu diserang setelah tiba di Yahukimo untuk tugas kemanusiaan, yakni memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan.
Ceritanya begini. Bahwa Angganita dan empat rekan nakes lainnya diberangkatkan Kementerian Kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi masayarakat di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo gegara bencana kelaparan di daerah itu baru-baru ini.
Keempat nakes yang mengalami naas itu adalah Angganita Mandowen, Dokter Danur Widura, Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, dan Sandi Ransa.
Diduga Sebagai Intel
Angganita mengungkapkan, KKB menyerang mereka saat para nakes menunggu kedatangan pesawat yang akan menjemput mereka dari Distrik Amuma, Selasa 31 Oktober 2023.
Sedangkan mereka diketahui telah melakukan pelayanan kesehatan di wilayah itu sejak Senin 30 Oktober 2023.
"Mulanya mereka berempat (empat rekan-rekan Angganita) ke tempat radio SSB untuk menanyakan pesawat datang jam berapa (karena tidak ada jaringan telekomunikasi)," kata Angganita saat ditemui oleh Kompas.com di Dekai, Rabu 1 November 2023.
Tiba-tiba sekitar 30 orang tak dikenal yang ternyata adalah KKB mendatangi mereka sembari membawa senjata.
Angganita yang ketakutan segera meminta semua rekannya masuk ke dalam kamar.
"Pas turun kami sedang berada di rumah perawat, adik (rekan Angganita yang benama Adrianus Erdwarder) yang dengar dari ujung bandara sudah berteriak, saya bilang masuk semua satu kamar, tidak boleh ada yang keluar," kata dia.
Namun lantaran panik, salah satu nakes Adrianus melompat ke luar jendela dan langsung diserang oleh anggota KKB yang berada di luar.
"Dia (Adrianus) lompat ke luar jendela, dia dipotong tangannya," paparnya.
KKB mengira para nakes tersebut adalah intelijen dan menuding Angganita sedang menyamar.
Kelompok itu lalu menganiaya para nakes.
"Saya masih pakai atribut masyarakat, kemudian pelaku kaget, saya bilang kami tim kesehatan. Pelaku bertanya kalian menyamar, lalu mereka kumpulkan kami semua," ujar dia.
Anggota KKB itu kemudian menganiaya para tenaga kesehatan hingga lima orang termasuk Angganita mengalami luka-luka.
"Mereka semua ditendang dipukul, saya halau mereka lalu kami semua diminta KTP untuk meyakinkan bahwa kami betul tenaga kesehatan," paparnya.
Akibat penganiayaan tersebut para nakes mengalami luka-luka.
Angganita Mandowen mengalami lebam di bagian mata, Sandi Ransar lebam di pipi kiri, Ferdinandus Suweni lebam mata, belakang telinga, dan rusuk kanan.
Kemudian dr. Danur Widura mengalami lebam di wajah, punggung belakang, dan luka rusuk kiri.
Adapun Adrianus Edwardus mengalami luka robek tangan kiri dan lebam di bagian punggung belakang serta wajah. Lalu luka robek di bibir bawah.
Baca juga: Ditugaskan Periksa Kesehatan Warga Korban Kelaparan di Yahukimo, 5 Nakes Ini Diserang KKB Papua
Baca juga: Dokter Danur Widura Dkk Dianiaya KKB Papua, Lebam di Wajah, Lebam juga di Bagian Rusuk
"Dokter sama adik perawat sepertinya rusuknya patah kalau saya karena banyak baku melawan, muka saya ditendang," papar Angganita.
Para nakes tersebut selanjutnya dievakuasi dari Distrik Amuma ke Jayapura. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.