Pilpres 2024

Elektabilitas Menurun, Charta Politika: Gibran Rakabuming jadi Beban Prabowo Subianto

Charta Politika melakukan survei elektabilitas bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada 26-31 Oktober 2023.

Editor: Alfons Nedabang
KOLASE POS-KUPANG.COM
Kolase foto bakal calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Charta Politika Indonesia melakukan survei elektabilitas bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada 26-31 Oktober 2023.

Hasilnya, elektabilitas Prabowo Subianto mengalami penurunan menjadi 44,4 persen pasca Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai cawapres yang mendampinginya di Pilpres 2024.

Sebelumnya, berdasarkan survei pada 13-17 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo Subianto unggul dibandingkan Ganjar Pranowo secara head to head.

Prabowo Subianto mendulang 49,4 persen, sementara Ganjar Pranowo 39,6 persen.

Mengacu pada hasil survei terbaru, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, Gibran Rakabuming menjadi beban bagi Prabowo Subianto.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru, Ganjar Pranowo Perlebar Rentang Elektabilitas dari Prabowo Subianto

"Kita bisa lihat atau berspekulasi dan membuat hipotesa bahwa masukya nama Mas Gibran sebagai cawapres malah menjadi liabilities, bukan menjadi aset," kata Yunarto Wijaya dalam konferensi pers, Senin 6 November.

Dalam periode yang sama, elektabilitas Ganjar Pranowo yang sudah menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya justru mengalami peningkatan menjadi 40,8 persen.

Selisih elektabilitas antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berdasarkan survei terbaru pun menipis menjadi 3,6 persen.

"Meskipun Mas Gibran dengan pede mengatakan, 'tenang Pak Prabowo, saya ada di sini' tapi ternyata kalau kita baca secara elektoral malah secara statistik, secara kuantitatif, malah menjadi beban buat Pak Prabowo," kata Yunarto Wijaya.

Ia melanjutkan, posisi Gibran Rakabuming sebagai bacawapres juga mengurangi segmen pendukung Anies Baswedan yang akan memberikan suaranya kepada Prabowo Subianto.

Baca juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Bersaing Ketat

"Pemilih Mas Anies yang tadinya mayoritas ini memilih Pak Prabowo ini mulai ragu, sebagian ke Mas Ganjar, tidak banyak, tetapi lebih banyak lagi ke undecided voters," ujar dia.

Menurut Yunarto Wijaya, hal ini tidak mengagetkan karena pemilih Anies adalah kelompok yang bisa disebut anti atau berseberangan dengan sosok Presiden Joko Widodo. Oleh sebab itu, mereka cenderung enggan memilih Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi.

"(Mereka) mungkin masih memaafkan Pak Prabowo jadi menteri, Pak Prabowo di-endorse Pak Jokowi, tapi ketika menggandeng anaknya, kena dengan isu politik dinasti dan lain-lain, itu kemudian kalau kita lihat di sini potensi bahkan sudah menjadi beban elektoral buat Pak Prabowo," ujar Yunarto Wijaya.

Sementara elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud bersaing ketat dengan pasangan Prabowoo-Gibran.

"(Elektabilitas) tidak terlalu jauh berbeda, Ganjar-Mahfud ada di angka 36,8 persen, Prabowo-Gibran di angka 34,7 persen," katanya.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru SMRC: Anies-Cak Imin Belum Ungguli Ganjar Pranowo dan Prabowo

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved