Vatikan

Vatikan Dibom Secara Misterius 80 Tahun Lalu

Lima bom jatuh di Vatikan pada malam tanggal 5 November 1943, dijatuhkan oleh penyerang tak dikenal. Sekarang kita tahu siapa pelakunya?

Editor: Agustinus Sape
nomadFra/Shutterstock
Vatikan, sebuah negara kecil di kota Roma, ternyata pernah dibom orang tak dikenal 80 tahun lalu. 

POS-KUPANG.COM, VATIKAN - Pada sore hari tanggal 5 November 1943, suara mesin terdengar dalam kegelapan di atas Vatikan. Sebuah pesawat tak dikenal sedang berputar-putar rendah di atas negara kecil tersebut, yang netralitasnya membuat negara tersebut tidak ikut serta dalam konflik besar dunia yang sedang berlangsung.

Sekitar jam 8 malam, satu skuadron Sekutu muncul di langit Romawi, dan pesawat misterius itu tiba-tiba menjatuhkan lima bom, empat di antaranya jatuh di wilayah kepausan.

Yang pertama meledak di dekat stasiun kereta api. Yang kedua menghancurkan sebagian besar bengkel mosaik Vatikan. Yang ketiga menghantam bagian depan Palazzo del Governo.

Akhirnya, serangan keempat menghantam sebuah kotak di belakang basilika, menghancurkan jendela-jendela kaca patri di sekitarnya hingga berkeping-keping. Yang terakhir tidak berbunyi.

Bom-bom tersebut “berbobot antara 100 dan 150 kg, (220 – 330 lbs, red.) sangat mudah meledak, langsung meledak, dan menghasilkan kawah kecil tetapi memiliki jangkauan aksi yang luas,” kata Kardinal Sekretaris Negara Luigi Maglione keesokan harinya.

Kebingungan besar

“Tidak ada korban jiwa,” lapor Mgr. Domenico Tardini, orang yang bertanggung jawab atas diplomasi Vatikan selama perang. Dalam catatannya, ia menunjukkan bahwa bom-bom tersebut nyaris mengenai gedung-gedung yang menampung para diplomat dan stasiun radio Vatikan.

Hal ini menyebabkan kebingungan di Vatikan. Siapa dalang di balik serangan itu? Mgr. Tardini menyebutkan empat kemungkinan: Nazi Jerman, Fasis Italia, Amerika, atau Inggris. Tidak ada seorang pun, secara resmi, yang mengambil tanggung jawab.

Tersangka pertama adalah orang Amerika. Komando tinggi Angkatan Udara AS khawatir bahwa dua pesawat Mosquito mungkin bertanggung jawab atas kesalahan tersebut, dan diam-diam memperingatkan Vatikan. Namun Jenderal Eisenhower segera memberi tahu Vatikan bahwa ketakutan tersebut tidak terbukti. Dia juga menyalahkan Jerman, yang menembaki Napoli pada malam yang sama.

Di kantor Sekretariat Negara, tercatat tanggal 5 November adalah Hari Guy Fawkes di Inggris. Perayaan populer ini memperingati kegagalan “Plot Bubuk Mesiu” pada tanggal 5 November 1605, di mana seorang konspirator Katolik bernama Guy Fawkes hampir meledakkan Parlemen saat Raja berada di dalamnya. Apakah Perfidious Albion memanfaatkan kekacauan ini untuk membalas dendam pada kaum Kepausan?

Bom buatan Inggris

Tahta Suci kemudian mengubur masalah tersebut, setelah diyakinkan oleh para pejabat Amerika, Inggris, Italia, dan Jerman bahwa mereka tidak akan lagi terbang di atas wilayah udara Vatikan.

Janji tersebut sebagian besar ditepati, meskipun pada tanggal 1 Maret 1944, sebuah pesawat Inggris menjatuhkan bom tepat di sebelah Kantor Suci. Serangan ini menewaskan seorang pekerja di negara kecil tersebut dan melukai seorang umat beragama. Namun, RAF mengakui kesalahannya saat itu.

Sebaliknya, pemboman pada tanggal 5 November tetap menjadi misteri untuk waktu yang lama. Sejarawan sering mengaitkannya dengan Inggris, karena bom tersebut buatan Inggris.

Namun, informasi penting tidak terungkap sampai sejarawan Italia Augusto Ferrara menerbitkan bukunya 1943, Bombe sul Vaticano (“1943, Bombs on the Vatican,” 2010, Libreria Editrice Vaticana).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved