Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 3 November 2023, Panggilan Tuhan Bagian 1

Respons Yunus jelas menyatakan ia tidak mau. Bahkan ia memilih lebih baik mati dari pada menjawab panggilan Tuhan.

|
Editor: Oby Lewanmeru
YOUTUBE
Renungan Harian Kristen Jumat 3 November 2023. Panggilan Tuhan (1) 

Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu
mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar.
~ayat 16

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Renungan Harian Kristen Jumat 3 November 2023, Panggilan Tuhan (1)  merujuk pada Kitab Yunus 1-1-17.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi September dan Oktober 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 2 November 2023, Senang Lihat Orang Lain Susah

Dinamika respons Yunus terhadap panggilan dan pengutusannya ke Niniwe merupakan gambaran kondisi kita semua. Kita selalu mengatakan “Tuhan memilih orang yang mau, bukan yang mampu”.

Respons Yunus jelas menyatakan ia tidak mau. Bahkan ia memilih lebih baik mati dari pada menjawab
panggilan Tuhan.

Tetapi Tuhan mau! Yunus tidak dapat mengubah keputusan Tuhan. Panggilan Tuhan tidak ditentukan apakah Yunus mau atau tidak.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 1 November 2023, Kesombongan Menjatuhkanmu!

Sikap Tuhan terhadap Yunus harusnya menjadi dasar bagi kita untuk memahami arti panggilan dan pengutusan dari Tuhan.

Kemauan dan kemampuan Yunus bergantung kepada Tuhan. Pilihan Tuhan tidak bergantung kepada apakah Yunus mau ataukah menolak.

Ia memilih lari dari Tuhan. Hal menarik dalam pengalaman pelarian Yunus ketika kapal yang ditumpangi terancam tenggelam,

Yunus mengambil langkah berani mengakui siapa Allahnya dan identitas dirinya, “Aku
seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan”.

Pengakuan ini benar, namun tidak disertai sikap yang benar. Pengakuannya benar, tetapi tindakannya
bertentangan.

Pengetahuannya tentang kedaulatan Allah atas laut dan darat sama sekali tidak menuntun Yunus ke dalam refleksi tentang karakter Allah yang berdaulat atas hidupnya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 31 Oktober 2023, Roh Kudus Memimpin Gereja

Pengakuan kedaulatan Allah hanya formalitas tanpa ketaatan, justru yang terjadi malah pemberontakan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved