Berita Kota Kupang
Warga Kupang Mengeluh Infrastruktur - Status Tanah Wilayah Perbatasan Dihadapan Kaesang Pangarep
soal harga karcis masuk wisata pantai Lasiana yang melambung naik. Menurutnya akan berdampak pada minimnya pengunjung.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Warga di Kupang mengeluh infrastruktur maupun status tanah di wilayah perbatasan negara RI - Timor Leste dihadapan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Kaesang Pangarep.
Putra bungsu Presiden Jokowi itu datang ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjalankan sejumlah agenda bertemu sekaligus konsolidasi internal PSI. Dia berada di Kupang 27-28 Oktober 2023.
Saat menyapa warga di kawasan Pantai Lasiana Kota Kupang, Kaesang Pangarep bertemu warga maupun relawan. Adik dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka itu sempat meminta warga untuk memilih siapapun sesuai hari nurani, saat Pemilihan Umum, Februari 2024 mendatang.
"Ini belum masa kampanye. Jadi saya belum bisa kampanye. Silakan bapak ibu pilih sesuai hati nurani. Partai banyak, silakan pilih sendiri. Saya nggak suruh nyoblos PSI, tapi kalau mau silakan," kata Kaesang Pangarep.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kaesang Pangarep Targetkan PSI NTT Satu Fraksi Tiap Kabupaten/Kota
Setelah memberi sambutan pembuka, Kaesang Pangarep kemudian meminta warga menyampaikan aspirasi. Seorang warga dari Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang lalu menyampaikan keluhannya.
Dia mengaku wilayah Amfoang belum merdeka secara infrastruktur. Sebab, saat musim hujan warga setempat kesulitan untuk datang ke Kota Kupang karena sejumlah sungai belum dibangun jembatan. Selain itu juga kondisi jalan yang sangat parah.
"Pak Kaesang, kami masyarakat Amfoang sangat prihatin ketika sudah memasuki musim hujan karena jalan yang parah dan jembatan yang belum dibangun sangat sulit untuk kami bepergian," katanya.
Dia juga mengaku di wilayahnya ada kasus sengketa tanah di Naktuka yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan saat ini belum diselesaikan. Termasuk usulan agar adanya pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
"Masalah batas di Naktuka sering kami dengan warga Timor Leste bagaikan kucing dan tikus yang selalu mengintai. Kami minta kalau bisa segera selesaikan masalah ini. Di Amfoang Timur mestinya sudah dibangun PLBN, tapi sampai saat ini belum dibangun padahal kami berbatasan langsung dengan Timor Leste," kata dia.
Pengurus DPP Partai Solidaritas Indonesia, yang juga Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni merespon keluhan itu. Raja Juli mengaku akan mengeceknya status tanah tersebut.
Dia berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia agar memastikan status tanah itu sehingga tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.
Selain itu, Raja Juli pun mengaku akan mengecek ihwal belum dibangunnya PLBN di kawasan setempat.
"Nanti saya coba cek persoalan ini ke Kementerian luar negeri soal status tanah itu. Kalau soal PLBN saya coba cek kenapa belum dibangun," ungkapnya.
Keluhan lain, datang dari salah satu pelaku UMKM di pantai Lasiana, Yuni Dethan. Perempuan itu, mengeluhkan soal sarana dan prasarana seperti lopo dan fasilitas umum lainnya di tempat wisata Lasiana yang masih sangat minim.
Baca juga: Kupang Runers Ikut Fun Run 5K Event Jelajah Timur Charity Ultra Marathon
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.