KKB Papua

Usai Tembak Mati Tujuh Pendulang Emas, KKB Papua Bakar Lagi Kamp, Eksavator dan Dump Truk

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua tidak hanya menembak mati tujuh warga sipil pendulang emas di Yahhukimo, tapi juga bakar alat berat di TKP.

|
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
BAKAR ALAT BERAT - Anggota KKB Papua yang menyerang para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, ternyata tak hanya menembak mati warga sipil yang adalah pendulang emas, tetapi juga membakar sejumlah alat berat yang ada di lokasi kejadian. 

POS-KUPANG.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua ternyata tidak hanya menembak mati tujuh warga sipil yang merupakan pendulang emas di Kali Satu, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya juga membakar kamp yang ditempati para pendulang emas, satu unit alat berat berupa eksavator dan dua dump truk yang ada di lokasi kejadian.

Insiden pembakaran kamp, alat berat dan dump truk itu dilakukan KKB Papua setelah mengeksekusi tujuh warga sipil yang sedang beraktivitas mendulang emas di tempat tersebut.

Tujuh pendulang emas yang tewas dalam penyerangan tersebut, antara lain Udin, Maun, Ardi, Hendra, Anju, Ape dan Singer. Para korban itu merupakan warga sipil non Papua.

Tujuh korban tewas dan korban selamat lainnya, sudah dievakuasi seluruhnya. Dalam proses evakuasi itulah prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz terlibat baku tembak dengan KKB Papua kurang lebih 1 jam lamanya.

Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengatakan, bahwa aparat telah mendatangi TKP dan melakukan penyisiran. Saat itu ditemukan 11 warga dalam keadaan selamat.

Dari kabar viral yang beredar di jagat maya disebutkan bahwa dalam peristiwa tersebut, sedikitnya 30 anggota KKB Papua yang terlibat. Mereka datang lengkap dengan membawa senjata api dan senjata tajam lainnya.

Hingga saat ini belum diketahui siapakah oknum yang menjadi komandan operasi dalam aksi anarkis tersebut. Polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap para pelakuyang diduga terlibat dalam tindakan kejam tersebut.

Di Tanah Papua, KKB Papua merupakan kelompok kriminalis yang saban hari menggelar aksi kejam. Mereka melakukan pelbagai tindakan kejam kemudian lari menyelamatkan diri.

Sebelumnya diberitakan, tiga warga sipil di Kabupaten Pegunungan Bintang tak kuasa menahan takut, setelah menyaksikan dua temannya dihabisi secara kejam oleh orang tak dikenal, yang diduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata.

Saking takutnya melihat tindakan bengis kelompok tak berperikemanusiaan tersebut, tiga warga sipil itu pun lari lintang pukang menyelamatkan diri.

Fakta ini terjadi di Kampung Kawe, Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Peristiwa itu disebut-sebut terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023 siang.

Lima warga sipil yang diserang KKB Papua itu, adalah para pendulang emas di wilayah tersebut. Namun hingga saat ini belum diketahui secara persis, apa motif penyerangan brutal kelompok kriminalis tersebut.

Dari laporan awak media yang viral di media sosial, disebutkan bahwa saat itu beberapa orang tak dikenal menyerang sejumlah warga sipil di lokasi pendulang emas di Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Tak diketahui persis kapan insiden itu terjadi. Namun besar kemungkinan, peristiwa mengerikan itu terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023 siang.

Dalam serangan tersebut, dua pendulang emas dibantai secara mengerikan di lokasi kejadian. Tindakan pembunuhan itu dilakukan di depan mata teman-teman senasib yang ada di area pendulangan emas tersebut.

Ketika para pria tak dikenal itu larut dalam tindakan kejam tersebut, beberapa pria lainnya berusaha melakukan tindakan serupa terhadap tiga pendulang emas lain yang menyaksikan adegan mengerikan tersebut.

Tatkala tiga pendulang emas itu mulai dianiaya, tiba-tiba muncul keberanian untuk melawan. Saat itu mereka melakukan perlawanan agar bisa mendapatkan cela untuk mengambil langkah seribu meninggalkan lokasi kejadian.

Ketiga warga sipil itu nekad lari sekencang-kencangnya, walau tubuhnya penuh luka. Ada korban yang kepalanya bocor ditebas senjata tajam, ada juga yang tubuhnya terluka lantaran disabet benda tajam.

Makanya, setelah berada di dalam hutan belantara, tiga warga sipil tersebut kemudian mencoba bersembunyi sambil menghubungi aparat keamanan untuk meminta bantuan.

Rupanya usaha tersebut membuahkan hasil. Karena tak lama kemudian, aparat keamanan yang terdiri dari prajurit TNI Polri tiba di lokasi kejadian dengan menggunakan helicopter.

Saat itu juga, kelima warga sipil, baik itu dua korban tewas maupun tiga korban selamat, langsung dievakuasi jke tempat yang aman. Mereka dibawa ke RSUD Tanah Merah di Kabupaten Bouvendigul, Papua Pegunungan.

Khusus bagi korban yang tewas, kini telah dimakamkan, setelah jenazahnya diserahkan ke keluarga. Sementara tiga korban lainnya, kini sedang menjalani perawatan medis di RSUD Tanah Merah, Kabupaten Bouvendigoel

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri melalui Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan adanya insiden tersebut ketika dikonfirmasi awak media.

Dia menyebutkan bahwa insiden itu terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023. Sementara jenazah korban yang tewas, baru ditemukan keesokan harinya, Senin 23 Oktober 2023.

“Saat ini, korban tewas dan korban luka-luka sudah dievakuasi semuanya. Korban tewas sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Sementara yang menderita luka-luka, kini sedang dirawat di RSUD Tanah Merah” ujarnya.

Polres Pegunungan Bintang, lanjut Ignatius Benny Ady Prabowo, kini sedang menangani kasus tersebut. Sementara pria tak dikenal yang melakukan penyerangan itu pun, kini sudah diidentifikasi.

Penyidik Polres Pegunungan Bintang, katanya, kini sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas para pelaku dan motif penyerangan tersebut.\

Sementara pengamanan di wilayah tersebut kini semakin ditingkatkan. Hal itu untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat sekaligus memberikan rasa nyaman agar warga bisa bekerja seperti hari-hari sebelumnya.

Untuk diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, KKB Papua menyasar para pendulang emas yang sedang merenda hidup di tempat-tempat penambangan emas itu.

Dalam serangan di Kabupaten Yahuhkimo, KKB Papua menewaskan tujuh pendulang emas di lokasi kejadian. Sementara warga lainnya lari sembunyi di tengah hutan.

Selang sehari kemudian, KKB Papua menyerang lagi 22 buruh yang sedang mengerjakan bangunan Puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan.

Dalam serangan mendadak tersebut, salah seorang pekerja tewas terkena peluru. Sementara dua korban lainnya, terluka karena terkena anak panah.

Baca juga: Anies Baswedan Tak Komentari Masalah KKB Papua: Yang Terpenting Cari Jalan Keluar Wujudkan Keadilan

Baca juga: Lihat KKB Papua Keluar Masuk Kampung, Warga Eronggobak Langsung Mengungsi: Mereka dari Kepala Air

Belum reda dua kasus tersebut, kini mencuat lagi kasus penyerangan terhadap pendulang emas di Kampung Kawe, Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Atas fakta itulah publik berharap agar penanganan kasus itu harus segera dilakukan. Dengan begitu para pelaku bisa ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved