Timor Leste
Drone Dapat Memperkuat Penyediaan Layanan Kesehatan Tahap Akhir di Timor Leste Saat Darurat
Drone dapat mengatasi kondisi perjalanan yang tidak aman atau tidak mungkin bagi kendaraan darat siang atau malam, setelah bencana alam
Oleh Bernard Harborne dan Gregor Engelmann
POS-KUPANG.COM - Saat badai Seroja melanda Timor Leste pada tanggal 4 April 2021, hujan deras mengguyur seluruh negeri. Dili, ibu kotanya, mencatat curah hujan sebesar 342 milimeter hanya dalam 24 jam — hampir sepuluh kali lebih banyak dibandingkan hari-hari lainnya selama musim hujan.
Badai tersebut merusak infrastruktur penting di 13 kota. Jalan dan jembatan terendam banjir dan hanyut, pasokan air bersih terputus, fasilitas kesehatan rusak, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan tidak dapat diakses oleh orang-orang yang sangat membutuhkannya.
Dampak Seroja terhadap layanan kesehatan menunjukkan adanya tantangan yang signifikan dan berkelanjutan. Bagaimana sistem kesehatan Timor Leste dapat diperkuat sehingga layanan-layanan penting tersedia secara konsisten bagi semua orang di seluruh negeri, tidak peduli betapa sulitnya menjangkau mereka?
Selain memperluas jaringan fasilitas yang tangguh dan mudah diakses dengan staf yang terlatih dan rantai pasokan yang kuat, solusi yang menarik adalah drone.
Rantai Pasokan yang Menantang
Pemberian layanan kesehatan di Timor Leste bergantung pada rantai pasokan yang menantang. Hampir 70 persen dari 1,34 juta penduduk tinggal di daerah pedesaan, yang seringkali berjarak beberapa jam dari pusat kesehatan terdekat.
Timor Leste juga merupakan negara yang bergunung-gunung. Pegunungan di bagian tengah memiliki ketinggian sekitar 3.000 meter dan sekitar 44 persen wilayah negara ini memiliki kemiringan 40 persen atau lebih.
Yang lebih parah lagi adalah dampak perubahan iklim. Profil Negara Risiko Iklim yang diterbitkan oleh Bank Dunia untuk Timor Leste menemukan bahwa negara ini sangat rentan terhadap bencana alam, dan berisiko tinggi terhadap angin badai, gempa bumi, dan tsunami.
Masyarakat pedesaan sering kali terputus aksesnya pada saat keadaan darurat karena jalan raya merupakan sarana transportasi utama.
Gangguan-gangguan ini berdampak besar pada kelompok rentan, termasuk perempuan, anak-anak, dan masyarakat miskin yang mencakup 47 persen populasi pedesaan.
Drone dapat meningkatkan pemberian layanan kesehatan
Studi kelayakan yang baru saja diselesaikan — Inovasi Drone; Mendukung Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Kesehatan di Timor Leste – menunjukkan bahwa pesawat tanpa awak dapat mengatasi banyak kesulitan rantai pasokan dan meningkatkan aksesibilitas pemberian layanan kesehatan.
Penelitian ini menemukan bahwa drone dapat mengatasi kondisi perjalanan yang tidak aman atau tidak mungkin bagi kendaraan darat siang atau malam, setelah bencana alam, dan bahkan selama kondisi cuaca buruk.
Drone dapat membawa obat-obatan penting, nutrisi mikro, produk darah, vaksin, sampel diagnostik, dan muatan kecil lainnya sambil menjaga rantai dingin jika diperlukan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.