Berita Kota Kupang
Viral Curhat Warga Alak Sesak Napas Karena Asap dari TPA, Minta Perhatian Pemkot Kupang
Sebuah video yang ditayang Instagram ntt.update memperlihatkan seluruh wilayah itu agak gelap ditutup kabut asap yang datang dari pembakaran sampah.
POS-KUPANG.COM - Tak henti-hentinya warga Alak, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh sesak napas karena setiap saat menghirup asap dari pembakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setempat.
Sebuah video yang ditayang Instagram ntt.update memperlihatkan seluruh wilayah itu agak gelap karena ditutup kabut asap yang datang dari pembakaran sampah di TPA tersebut.
Sang admin meminta doa warga dan perhatian dari Pemerintah Kota Kupang agar warga setempat bisa diselamatkan dari bencana asap kebakaran sampah ini.
"Kami warga kelurahan Alak saat ini sedang mengalami polusi udara karena pembakaran sampah di TPA. katong pu pernapasan sangat terganggu. Kasihan katong pu opa, oma, penderita asma dan balita.....katong minta perhatian pemerintah kelurahan, kecamatan Alak dan pemerintah kota Kupang untuk mengatasi masalah ini.," demikian keluhan warga Alak.
Warga Alak mengakui bahwa inisiatif untuk mengatasi polusi udara karena asap selama ini hanya datang dari komunitas pemuda setempat, sementara dari Pemerintah Kota Kupang belum ada.
"Sejauh ini kami belum melihat tindakan nyata dari pemerintah kelurahan Alak. Karena itu katong mohon perhatian penuh pemerintah kota kupang," demikian permintaan warga Alak.
Selain Pemerintah Kota Kupang, warga Alak juga minta perhatian para wakil rakyat untuk ikut mengatasi masalah kabut asap di Alak ini.
"Mungkin dari bapa mama anggota Dewan yang sudah pernah studi di luar kota/negeri bisa bantu katong warga kelurahan Alak ko.. .. Kira-kira bagaimana mengatasi masalah sampah atau pengelolaan sampah kota tu karmana supaya kami yang daerah pinggiran, (dekat dengan TPA) bisa hirup udara bersih, seperti bapa mama basodara yang lain."
Tanggapan warganet
Sejumlah warganet yang mengikuti postingan ini turut prihatin atas kondisi yang dialami warga setempat dan mendesak Pemerintah Kota Kupang untuk segera menanganinya. Bila perlu Pemerintah setempat bisa belajar dari pola penanganan sampah di daerah-daerah lain yang dianggap berhasil.
"Sangat sangat terganggu eee. Co kabut bae, dingin2 enaaa"
"Kalau musim hujan nanti bau yg tidak enak pung."
"Pemkot coba lihat pengeloaan sampah di Banyumas Jateng, bisa ditiru tuh sn ad kata terlambat."
Kualitas hidup kita benar-benar di bawah rata2. Berjuang melawan kemiskinan, malah terus dijajah asap yang bikin sakit dan butuh biaya banyak lagi kalau sakit. Bagaimana mau maju kita ini."
"Tiap tahun kebakaran sampah tuh sama ke ada Ulang Tahun. Anggaran kota kupang snd bisa bikin fasilitas pengolah sampah terpadu ko? Harus ko ada masyarakat terdampak dulu baru bergerak?"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.