Pilpres 2024

Sosok Ketiga Bakal Calon dan Pasangannya yang Akan Bertarung dalam Pilpres 2024

Dua mantan gubernur dan seorang menteri saat ini sedang berusaha untuk menjadi presiden Indonesia berikutnya: Anies, Ganjar dan Prabowo.

Editor: Agustinus Sape
CNA/Wisnu Agung Prasetyo, Danang Wisanggeni
Bakal calon presiden RI: mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan (kiri), mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

Sementara itu, pasangannya, Muhaimin Iskandar, adalah seorang ketua partai berusia 57 tahun yang telah aktif di dunia politik sejak ia masih kuliah.

Ketika beberapa tokoh organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) memutuskan untuk membentuk partai politiknya sendiri, PKB pada tahun 1998, Iskandar yang berasal dari keluarga ulama NU memutuskan untuk bergabung. Ia menjadi anggota DPR dari PKB pada tahun berikutnya.

Muhaimin Iskandar kemudian naik pangkat di PKB dan pada tahun 2005 menjadi ketua partai tersebut.

Secara teori, bermitra dengan Muhaimin Iskandar memungkinkan Anies Baswedan memanfaatkan basis pemilih NU. Organisasi ini memiliki ribuan sekolah Islam di seluruh negeri yang menghasilkan jutaan lulusan yang tetap setia kepada NU.

Namun jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa langkah tersebut tidak meningkatkan popularitas Anies Baswedan, yang mengalami stagnasi sejak pengumuman pada bulan September, bahkan di kubu NU Jawa Timur.

“Tidak semua pendukung NU adalah pemilih PKB dan tidak semua pemilih PKB adalah pendukung Muhaimin,” kata Adi Prayitno, direktur eksekutif lembaga pemikir Parameter Politik Indonesia, kepada CNA.

Sebaliknya, keputusan Anies Baswedan untuk memilih Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya pada bulan September telah kehilangan dukungan dari Partai Demokrat, mantan anggota koalisi yang sebelumnya melobi agar Anies Baswedan memilih ketua umum partai tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono.

Partai Demokrat telah bergabung dengan koalisi partai politik yang dipimpin Prabowo Subianto.

2. Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Ganjar Pranowo menjabat sebagai anggota DPR selama dua periode sebelum menjadi Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013.

Sejak ia menjadi gubernur, Ganjar Pranowo sering disamakan dengan Joko Widodo karena gaya kepemimpinannya yang santai dan mudah didekati serta kebiasaannya mengunjungi tempat-tempat yang jarang dikunjungi oleh para politisi dan pejabat publik, seperti pasar tradisional, desa, dan daerah miskin lingkungan perkotaan.

Dari ketiga calon tersebut, para analis mengatakan Ganjar Pranowo adalah calon yang paling mungkin melanjutkan kebijakan dan program Joko Widodo.

“Jika terpilih, Ganjar tidak akan membiarkan pembangunan (infrastruktur) yang dilakukan Jokowi terhenti,” kata Yunarto Wijaya, direktur eksekutif lembaga pemikir Charta Politika, kepada CNA.

Ganjar Pranowo, 54, adalah anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan dikenal setia kepada pendiri dan ketua partai tersebut, Megawati Soekarnoputri, putri presiden pertama Indonesia, Sukarno, yang menjadi perempuan pertama dan satu-satunya di presiden Indonesia pada tahun 2001.

Namun jika terpilih, para analis memperkirakan Ganjar Pranowo mungkin harus menyeimbangkan posisinya sebagai pemimpin negara dan statusnya sebagai kader partai yang loyal terhadap keinginan ketua partai Ibu Megawati Soekarnoputri.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved