Berita NTT
Yohanis Fransiskus Lema Ingatkan NTT Krisis Air, Dorong Masyarakat Rehabilitasi Lahan Pekarangan
bagaimana memperlakukan dan menjaga hutan, terutama di wilayah hulu yang menjadi daerah resapan dan tangkapan air, khususnya di Kota Kupang.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
"Ini sama seperti kita berinvestasi kepada masa depan. Karena menanam pohon itu adalah menanam air, apalagi saat ini NTT masih krisis air," kata dia.
Ansy Lema juga mengutip Ensiklik Paus Fransiskus tentang pentingnya menjaga ekologi.
"Kita manusia ini sudah terlalu banyak dosa ekologis, butuh tobat ekologis, dan harus mewujudkan kesalehan ekologis," tutup dia.
Sebelumnya, dalam sambutannya Kepala BPDas Benain Noelmina, Klaudolfus Tuames menyebut bahwa Kota Kupang memiliki 12 daerah aliran sungai (DAS) dari yang kecil hingga besar dengan luas total mencapai 18.027 hektar.
DAS tersebut berfungsi untuk menampung dan mengalirkan air hujan. Namun demikian, secara umum kondisi DAS di NTT memiliki tipikal DAS Kepulauan dengan karakter jarak gunung dan laut sangat dekat.
Dengan karakter tersebut maka banjir akan mudah terjadi karena luas areal resapan tidak sebanding dengan kecepatan aliran air.
"Karena itu kita harus menyiapkan wilayah resapan sehingga hujan yang turun setiap musim hujan akan bisa diserap," sebut Klaudolfus Tuames.
Baca juga: Ansy Lema Bawa Sesditjen KSDAE KLHK Bertemu Masyarakat Adat Mutis
Ia mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman pohon sehingga meningkatkan wilayah resapan.
Menurut dia, dengan kondisi dan keterbatasan masing masing pihak makan upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan harus dilakukan dengan pola kemitraan.
Klaudolfus Tuames juga mengapresiasi Ansy Lema yang disebutnya konsen dan konsisten mendukung dan memperjuangkan lingkungan dan hutan di NTT. (Ian)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS