KKB Papua

KKB Papua Pimpinan Bocor Sobolim Serang Kamp Pendulang Emas, 2 Tewas, 3 Luka-luka

Bocor Sobolim, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, melakukan tindakan yang sangat mengerikan.

|
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
DIIKAT – Dengan tangan terikat, para pria pendulang emas ini digiring keluar dari kamp yang ditempati, ke lokasi yang telah disiapkan pimpinan KKB Papua, Bocor Sobolim Cs. Fakta ini terjadi di Kabupaten Pegunungan Puncang, Papua Selatan. 

POS-KUPANG.COM – Bocor Sobolim, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan melakukan tindakan yang sangat mengerikan.

Ia memimpin segerombolan anggota KKB Papua, kemudian mendatangi kamp yang ditempati para pendulang emas di area hutan di wilayah tersebut.

Tanpa banyak basa basi, pria yang bertabiat buruk itu langsung menghajar warga yang mendiami kamp tersebut dan membunuh dua orang dengan menggunakan senjata api.

Detik-detik yang memperlihatkan tindakan kejamnya tersebut, kini viral di media sosial. Bahwa saat itu, Bocor Sobolim dengan sangat bengis membunuh warga sipil yang tak bersenjata api.

Seakan tak puas dengan dua korban jiwa tersebut, Bocor Sobolim kembali melukai tiga warga lainnya. Akibatnya, dalam insiden tersebut, dua orang dinyatakan tewas meregang nyawa, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka serius.

Tindakan kejam anggota Kelompok Separatis Teroris itu terekam dalam video amatiran yang berdurasi pendek. Video itu berisi kekejaman Bocor Sobilim Cs kala menyerbu kamp Pendulang Emas di wilayah Bouvendigul, Papua Selatan.

Awalnya, kehadiran Bocor Sobolim itu mengejutkan para pendulang emas. Dengan cara berteriak-teriak, oknum pria berjenggot itu memerintahkan para pendulang emas untuk keluar.

“Keluar- keluar, keluar semua. Keluar semua. Ko keluar,” teriak Bocor Sobolim penuh emosi. Ia sama sekali memperlihatkan sikapnya yang memusuhi para penambang tersebut.

Mendapatkan perlakuan yang demikian, para penambang itu pun satu persatu keluar dari rumah tersebut. Ada yang masih sempat duduk di teras, ada juga yang langsung ke halaman depan kamp yang ditempati tersebut.

Diduga Bocor Sobolim telah berada di tempat itu sudah sejak lama. Karena saat itu sejumlah pendulang emas, umumnya laki-laki, sudah lebih dahulu berada di halaman kamp tersebut.

Yang menyedihkan, adalah para pria tersebut diperintahkan untuk jongkok dengan tangan diikat di bagian belakang. Situasi inilah yang membuat suasana demikian mencekam di pagi hari itu.

Mulanya, anggota KKB Papua tersebut terlihat datang dengan membawa senjata tajam. Meski tanpa mengenakan baju, para pria itu mondar mandir tak karuan di ruang depan kamp tersebut.

Tak diketahui persis, apakah saat itu anggota KKB Papua tersebut sedang merampok atau tidak. Yang jelas bahwa warga sipil yang menempati kamp tersebut, diperintahkan untuk keluar tanpa kecuali.

Tak lama berselang, warga pun keluar dari kamp tersebut. Sementara yang sudah berada di luar kamp, tampak berdiri dan meninggalkan tempat itu dalam kondisi tangan tetap terikat.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri melalui Kabid Humas Polda Papua, Komber Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan adanya serangan anggota KKB Papua tersebut.

Benny menyebutkan, bahwa insiden tersebut terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang atau Pegubin di Provinsi Papua Pegunungan, belum lama ini.

Dalam peristiwa tersebut, katanya, dua pendulang emas dinyatakan tewas meregang nyawa. Sementara tiga pendulang emas lainnya menderita luka-luka.

Saat ini, katanya, kasus penyerangan KKB Papua ke kamp pendulang emas tersebut, sedang ditangani Polres Pegunungan Bintang. Sejumlah saksi sedang dimintai keterangan terkait tindak penyerangan yang dilakukan komplotan penjahat tersebut.

Menurut Ignatius Benny Ady Prabowo, korban yang meninggal dunia lantaran dibunuh oleh komplotan pengacau keamanan tersebut, sudah dimakamkan keluarga.

Sementara yang menderita luka-luka, kini sedang menjalani perawatan medis di RSUD Tanah Merah Bouvendigul, Papua Selatan.

“Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Polres Pegunungan Bintang. Para saksi juga sedang diperiksa. Kini polisi sedang mencaritahu siapa pelakunya dan apa motif di balik insiden itu,” ujarnya.

Benny menyebutkan bahwa dalam insiden itu tak diketahui pasti berapa awak KKB Papua yang terlibat. Belum diketahui pula siapakah yang memimpin aksi penyerangan tersebut.

Yang jelas, adalah warga diteror, dua dibunuh dan dua lainnya terluka akibat tindakan kejam kelompok kriminalis tersebut. Korban pembunuhan sudah dimakamkan. Sedangkan yang luka-luka kini sedang dirawat di RSUD Tanah Merah, Bouvendigul.

Sementara para pria yang tangannya diikat oleh anggota KKB Papua, digiring ke arah hutan. Para korban itu diarak tanpa mengenakan baju dan dengan tangan tetap terikat.

Baca juga: Takut Diserang KKB Papua, Warga Satu Kampung Pilih Mengungsi ke Pos Keamanan, Begini Kisahnya

Sementara anggota KKB Papua terlihat mengawal dari belakang. Berbekal senjata tajam di tangan, anggota KKB Papua tersebut menggiring para korban ke tempat yang dirahasiakan.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kondisi terkini warga sipil tersebut. Belum diketahui pula apakah mereka telah dibebaskan dari kerangkeng KKB Papua. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved