Berita Manggarai Barat

Kebiasaan Merokok Sumbang Stunting di Manggarai Barat

Paul Mami menambahkan, faktor lain penyebab stunting atau tengkes di Manggarai Barat yaitu air bersih, penyakit cacing, jamban dan penyakit penyerta.

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
kompas.com
Ilustrasi merokok 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Anak yang hidup di tengah keluarga perokok memiliki risiko mengalami stunting, bahaya asap rokok yang terhirup bisa menyebabkan gagal tumbuh pada anak. Berbagai persoalan lain juga bisa terjadi dari keluarga perokok.

"Salah satu penyebabnya karena kebiasaan orang tua merokok di dalam rumah, atau merokok dekat ibu hamil karena orang pasif lebih berbahaya, ini memang hal kecil namun bisa berdampak sangat besar kalau dilakukan secara masif," kata Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Mami, Kamis 19 Oktober 2023.

Paul Mami menambahkan, faktor lain penyebab stunting atau tengkes di Manggarai Barat yaitu air bersih, penyakit cacing, jamban dan penyakit penyerta.

Baca juga: ASN di Manggarai Barat Diminta Hindari Gaduh Opini Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, ada 1.901 anak di Manggarai Barat mengalami stunting. Angka itu diketahui berdasarkan hasil operasi timbang yang dilakukan pada Agustus 2023

Angka stunting di Manggarai Barat fluktuatif dalam tiga tahun terakhir, pada Agustus 2021 3.498 anak mengalami stunting atau 15,1 persen, kemudian tahun 2022 naik menjadi 3.711 anak stunting atau 15,9 persen.

"Kemudian pemeriksaan pada bulan Agustus 2023 turun menjadi 1.901 balita atau 8,2 persen, penurunan ini berkat kerja keras semua pihak," kata Paul.

Baca juga: Kapolres Manggarai Barat Cek Kesiapan Pasukan Operasi Mantap Brata 

Berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan stunting di Manggarai Barat mulai dari intervensi gizi spesifik, pemberian ASI ekslusif, imunisasi dasar lengkap terhadap balita hingga pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil.

Dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan menjalankan Program Bapak/Bunda asuh Anak Stunting (BAAS) untuk menekan angka stunting di wilayah itu. Program itu tertuang dalam SK Bupati Manggarai Barat.

"Program ini sedang dalam tahap sosialisasi, hasil dari sosialisasi kita laporan ke bupati tandatangan dan mulai," jelas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (P2KB) Manggarai Barat, Rafael Guntur.

Baca juga: Pemkab Manggarai Barat Wajibkan Warga Lunasi Pajak Sebelum Beli Pupuk Subsidi

Dia menjelaskan, pelaksanaan program ini akan melibatkan berbagai pihak mulai dari BUMN, hotel, BUMD, perbankan, TNI-Polri, pelaku pariwisata, tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai bapak atau bunda asuh bagi anak stunting usia 6 sampai 23 bulan.

"Secara teknis nantinya mereka akan memberikan bantuan dana dan diberikan kepada TPK desa untuk mengatur dan mengolah pangan lokal di desa untuk diberikan kepada anak-anak stunting, karena kalau langsung ke keluarga bisa saja disalahgunakan," ungkapnya.

Rafael mengatakan, pemberian bantuan BAAS ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk mengurangi permasalahan stunting di Indonesia yang tertuang dalam Perpres nomor 72 tahun 2021.

"Program ini sebagai sebuah gerakan gotong royong oleh seluruh elemen bangsa dalam percepatan penurunan stunting dengan menyasar langsung keluarga-keluarga yang beresiko," pungkasnya. (uka)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved