KKB Papua

Doktor Socratez Surati Wapres Maruf Amin, Bukan Soal KKB Papua, Tapi Urusan Pembangunan di Wamena

Wakil Presiden Maruf Amin langsung mendapatkan surat yang dikirimkan Presiden PGBWP, Dr. Socrates Yoman soal pembangunan gedung kantor pemerintah.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SURAT UNTUK WAPRES - Doktor Socrates Yoman, Presiden PGBWP (Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua) mengirimkan surat khusus kepada Wakil Presiden Maruf Amin yang baru beberapa hari berkantor di Papua. Surat isu berisi protes kepada Maruf Amin yang hendak melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor pemerintah di Tanah Papua. 

Saya harap Pemerintah atau Negara jangan merampok dan mengambil TANAH milik rakyat atas nama pembangunan dengan cara paksa, bujuk rayu, suap, janji-janji palsu dan pembayaran yang tidak sepadan.

Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia, selain TANAH harta berharga turun-temurun, TANAH itu juga ada masalah besar karena ada perbedaan pendapat atau Pro dan Kontra.

Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia, lebih bijaksana, mengundang dan menghadirkan rakyat yang sudah terbagi dua yang pro dan kontra dan komunikasikan dengan mereka dan tanyakan mereka dari hati ke hati dan mengambil keputusan yang lebih adil, bijak dan mendamaikan.

Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia, menurut orang-orang adat seluruh Papua Barat, bahwa TANAH adalah MAMA dan Ibu yang memberikan nafas kehidupan seumur hidup.

Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia, TANAH Wouma adalah MAMA dan Ibu dari Penduduk Asli Suku Wouma dan biarkan mereka hidup di atas TANAH leluhur mereka, jangan menciptakan kemiskinan dan kemelaratan anak-cucu mereka di atas TANAH leluhur mereka.

Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia, apabila bapak tetap melaksanakan Peletakan Batu Pertama, maka dalam sejarah akan tercatat selamanya, bahwa seorang Haji Besar dari Indonesia pernah berbuat kesalahan fatal terhadap rakyat dan bangsa Papua Barat, lebih khusus masyarakat adat Hubula.

Doa dan harapan saya, melalui Surat Protes Terbuka ini, mengetuk hati nurani Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia dan mendapat ilham, wahyu dan hikmat dari TUHAN sebelum melangkah yang salah, khusus TANAH WOUMA Wamena, Hubula (Jayawijaya).

Arti pembangunan yang sesungguhnya ialah ketika Negara atau Pemerintah melindungi dan menjaga TANAH milik rakyat. Rakyat tidak membutuhkan gedung-gedung tinggi yang megah. Rakyat membutuhkan TANAH mereka aman dan lestari untuk keberlangsungan hidup mereka.

Baca juga: Strategi Baru Hadapi KKB Papua, Kapolda: di Mana Ada Aksi di Situ akan Didirikan Pos Keamanan

Baca juga: Anggota KKB Papua Diancam Hukuman Mati, Kasusnya Penyerangan Posramil Maybrat Tahun 2021

“Masyarakat adat bisa hidup tanpa uang. Tetapi, mereka tidak bisa hidup tanpa TANAH”.

Biarkan Penduduk Asli Wouma hidup sesuai dalam habitat mereka yang aman dan damai dan jangan mencabut dari akar kehidupan dan mengusir mereka dari TANAH leluhur mereka.

Demikian surat protes terbuka dari saya. Terima kasih. Ita Wakhu Purom, Kamis, 12 Oktober 2023 Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Presiden, Gembala Dr. Socratez Yoman. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved