Berita Kota Kupang
Yumima Tuma, Mantan TKW yang Coba Keberuntungan di Air Sagu Noelbaki
salah satu pelanggan yang membeli jagung rebus Yumima menyampaikan jagung yang dijual Yumima rasanya enak dan gurih.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Cuaca siang di Kota Kupang terasa panas. Rasa-rasanya siang yang panas bagus juga untuk berendam di kolam.
Salah satu tempat wisata di Kabupaten Kupang yang cocok untuk wisata air yaitu Air Sagu Noelbaki, tepatnya berada di antara perbatasan Noelbaki dengan Tarus, di belakang Sekolah SMP-SMA Reformasi.
Ketika hendak menikmati keindahan alam di Air Sagu Noelbaki, tampak senyum hangat seorang perempuan paruh baya yang sedang menjajakan jualannya di sekitaran kolam menarik perhatian saya dan pengunjung lainnya.
Dia adalah Yumima Tuma (55) seorang janda asal Noelbaki yang menjajakan dagangannya di tepi kolam Air Sagu.
Baca juga: Warga Batuplat Kota Kupang Minta Lampu Jalan dan Perbaiki Jalan Air Sagu
Sembari menikmati keindahan di Air Sagu, saya pun berbincang-bincang bersama dengan Yumima.
Yumima adalah ibu dari lima orang anak. Namun, dua orang anak dan suaminya telah meinggal dunia dan dia juga telah berpisah dengan suaminya.
Yumima perempuan asli Timor Tengah Selatan dengan tahun kelahiran 1968 ini, pernah bekerja ke Timor Leste pada tahun 1999 menjadi seorang Babby Sister, dia bekerja selama 5 tahun. Namun, karena kerusuhan akhirnya dia pun memutuskan kembali ke Kupang pada tahun 2004.
Yumima bercerita, pada tahun 1999, ia sudah berstatus sebagai janda dan waktu itu terpaksa untuk menghidupi ketiga anaknya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun yang sama yaitu 2024, ia pun memikirkan untuk harus terus bekerja. Lalu, dia memutuskan mengadu nasib sebagai TKW ke Malaysia menjadi pembantu rumah tangga selama tiga tahun. Dia pun Malaysia ikut bersama orang Ambon tanpa sepengetahuan anak-anaknya.
"Saya berangkat sendiri, tidak kasih tahu anak-anak. Kalau kasih tahu anak-anak takut larang. Anak-anak masih kecil-kecil, untung waktu itu masih ada mama (oma dari anak-anaknya)," ungkap Yumima.
Setelah selesai kontrak selama tiga tahun, Yumima pun pulang kampung (Kupang) pada tahun 2007. Karena Yumima merupakan TKW legal, sehingga dipermudahkan jalan pulang dan seluruh biaya transportasi ditanggung majikannya, walaupun sebenarnya majikannya tidak rela berpisah dengannya.
"Mereka tidak mau saya pulang, tapi saya tidak mau,"lanjutnya.
Baca juga: Tim Jatanras Polresta Kupang Kota Bekuk Tersangka RT, Pelaku Begal di Kota Kupang
"Kerja di sana kebiasaan di rumah tangga ya masak, cuci pakaian, mereka yang holiday, kita yang jaga rumah,"kata Yumima Tuka saat ditemui di Air Sagu Noelbaki pada Minggu, 8 Oktober 2023.
Sepulangnya dari Malaysia, Yumima melamar menjadi asisten di Batu Nona, Kota Kupang, salah satu tempat wisata di Kota Kupang. Dia bekerja selama 14 tahun. Karena sakit, akhirnya dia memutuskan berhenti dan banting stir menjadi pedagang asongan.
Terhitung tiga bulan, Yumima mencoba peruntungannya di Air Sagu Noelbaki dengan modal awalnya sebesar Rp 500 ribu.
Dari modal Rp500 itu, ia harus kreatif agar uang hasil usahanya terus berputar dengan menjual jagung bakar, jagung rebus, pisang goreng, mie dan kopi. Selain berjualan di depan rumahnya, ia juga menjajakan jualannya di tepi Air Sagu Noelbaki ini.
Dalam sehari ia bisa mendapatkan uang Rp 40 ribu selama hari kerja yaitu Senin sampai dengan Jumat. Sedangkan setiap akhir pekan, ia bisa mendapatkan Rp 100 ribu, karena lebih banyak pengunjung yang datang. Kondisi inilah menjadi peluang baginya yang berjualan dari pukul 07.00 hingga pukul 18.00 WITA.
Kondisi tempat jualan Yumima sangat sederhana. Sebagai pedagang asongan, tentu modal Rp500 ini hanya cukup untuk menyediakan bahan makanan yang dijualnya. Meja jualan seadanya dan juga belum memiliki izin usaha.
"Saya kesulitan juga. Saya butuh gerobak untuk jualan dan belum ada izin untuk jualan," keluhnya.
Ia berharap ada perhatian pemerintah untuk memberikan solusi bagi pedagang di Air Sagu agar bisa mendirikan Lopo sehingga para pengunjung bisa bersantai ketika berkunjung.
Esti, salah satu pelanggan yang membeli jagung rebus Yumima menyampaikan jagung yang dijual Yumima rasanya enak dan gurih.
"Di sini kan enak, kalau kita habis berenang atau mandi di air kolam ini, kita rasa lapar dan pas kita makan jagung rebus Yumima ini. Rasanya enak dan gurih, pas dengan takaran sambalnya," ungkapnya. (Elisabeth Eklesia Mei)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.