Berita NTT

Kadis P dan K NTT Sebut Wuli dari Ngada Sangat Unik

Salah satu ritus yang menggunakan Wuli, lelaki yang terpilih menggunakan Wuli adalah orang yang membuat penyembelihan penanda pada leher korban.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SEMINAR - Seminar Hasil Kajian Koleksi Perhiasan Wuli dari Kabupaten Ngada, yang diselenggarakan UPTD Museum NTT, Kamis 5 Oktober 2023.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi menyebut perhiasan Wuli dari Kabupaten Ngada sangat unik. 

Menurut dia, Wuli di NTT sangat mudah ditemui di daerah pantai dengan penama dan penggunaan yang berbeda. Dia menyebut Kabupaten Flores Timur, misalnya yang menggunakan nama Eba. 

"Di Flores Timur namanya Eba, tentu di Sabu Raijua namanya lain," kata Linus Lusi di acara Seminar Hasil Kajian Koleksi Perhiasan Wuli dari Kabupaten Ngada, yang diselenggarakan UPTD Museum NTT, Kamis 5 Oktober 2023. 

Menurut Linus Lusi, Museum NTT sendiri telah mengoleksi lebih dari 700 Wuli. Kajian tentang benda bersejarah itu patut dilakukan guna menegaskan aspek ilmiah sebagai bentuk pertanggungjawaban. 

Baca juga: Tingkatkan Keterampilan Pelaku UMKM, Bank NTT Beri Pelatihan bagi Warga Timor Tengah Selatan 

Wuli, kata dia, dimiliki oleh dua etnis di Nagekeo maupun Ngada. Pada sisi migrasi manusia modern yang berasal dari Afrika, bisa jadi Ngada menjadi bagian dari migrasi manusia modern itu. 

Karena keunikan Wuli itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT mengajak para peneliti agar terlibat menggali lebih dalam Wuli itu sendiri. Baginya hasil kajian pun tidak hanya habis di aplaus. 

Lebih dari itu, sebut Linus Lusi, perlu ada dinamika lewat sajian teori yang dibawakan peneliti. Wuli menjadi sangat bernilai bagi masyarakat di Ngada terutama berada di daerah ketinggian. 

Tetapi, dari berbagai etnis yang dimiliki NTT, tidak harus menyimpang dari yang namanya Bhineka Tunggal Ika. Untuk itu, hasil kajian itu perlu diterima secara akal sehat kendatipun dalam penelitian sulit untuk menjelaskan sebuah peninggalan sejarah. 

"Wuli hanya dipakai dua etnis. Kalau di masyarakat tertentu ketika dipakai itu mereka anggap biasa-biasa, tetapi kalau sudah dikenakan dalam budaya tertentu punya nilai tertentu," katanya. 

Di samping itu, warisan itu perlu dilestarikan lewat para pengrajin. Bercermin dari orang Ndao, yang hingga kini masih melestarikan membuat benda-benda tempo dulu. 

Mantan Kepala Badan Perbatasan itu juga mendorong agar keberadaan museum itu bisa menarik lebih banyak pengunjung. Beberapa pembangunan yang sedang dikerjakan, menurut dia, akan rampung tahun depan sehingga bisa digunakan. 

Linus Lusi mengaku, seminar itu juga sebagai bentuk kecintaan terhadap warisan leluhur. Sehingga dia meminta tiap tanggal lima pada setiap bulan perlu diselenggarakan seminar tentang berbagai aset peninggalan yang ada. 

Baca juga: Tiga Matra TNI NTT Kompak Beri Bantuan Sembako di Momen Peringatan HUT TNI ke-78

Kepala UPTD Museum NTT Aplinuksi M.A. Asamani mengatakan, Indonesia adalah bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku dan etnis dengan latar belakang kebudayaan yang beraneka ragam, sehingga dibutuhkan upaya penyelamatan, perlindungan dan pelestarian melalui cara dan disiplin ilmu tertentu. 

Dengan demikian, kata dia, nilai-nilai budaya daerah yang menjadi kekayaan budaya nasional dapat dipertahankan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Secara konkret, Museum ditunjuk sebagai lembaga nirlaba yang bertugas untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan benda budaya (koleksi) serta mengomunikasikannya kepada masyarakat. 

Sejak awal berdirinya, Museum NTT telah banyak mengumpulkan benda-benda budaya yang pada masa lampau dipakai oleh leluhur, atau yang menjadi peninggalan kejayaan bangsa di masa lampau. 

Dengan bekal pengetahuan yang dimiliki, para pengelola koleksi museum telah berusaha menyelamatkan warisan budaya leluhur agar para penerus bangsa masih dapat mengakses museum dengan melihat, menyaksikan dan mengetahui informasi tentang peninggalan kejayaan leluhur di masa lampau. 

"Di era ini, museum perlu terus membaharui informasi terkait koleksi yang dimiliki agar informasi yang disampaikan ke masyarakat merupakan informasi yang benar dan berkualitas," ujarnya. 

Menurut dia, Seminar Kajian Koleksi Wuli yang diselenggarakan demi pelestarian nilai budaya daerah di NTT, khususnya wilayah Kabupaten Ngada dan Nagekeo

"Oleh karena itu, kami mengharapkan kerjasama kita semua dalam mengoreksi dan menyempurnakan hasil kajian ini sehingga informasi ini layak dipublikasikan ke masyarakat yang mengakses museum," katanya menambahkan. 

Asamani menyebut agenda itu juga bertujuan memberikan informasi dan pemahaman bagi semua lapisan masyarakat dan menjadikan museum sebagai pusat studi budaya untuk melestarikan warisan budaya. 

Ada juga ingin menambah wawasan tentang koleksi Wuli, khususnya dari sisi etnografi terkait fungsi, nilai, makna dan penggunaannya dalam kebudayaan masyarakat setempat.

Sisi lain, kata dia, menjadi wadah untuk bertukar pikiran baik bagi para peneliti, akademisi, maupun publik yang ingin memperdalam pengetahuan tentang koleksi museum. 

Dr. Leonardus Nahak seorang peneliti dan juga ketua asosiasi museum daerah NTT menyebut, museum perlu menyajikan aspek kebendaan. Dari situ, ada pembelajaran untuk membandingkan tiap obyek dari satu tempat ke tempat lain. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Anak Anggota DPR Asal NTT Diduga Aniaya Pacar Hingga Tewas di Surabaya

"Dengan membandingkan kita memahami kesamaan daerah lain, memahami rute perjalanan orang," sebut dia. 

Menurut dia, lewat banding itu diyakini akan ada pertemuan pada suatu titik. Sekalipun karya manusia tidak sama namun ekspresi orang akan muncul kemiripan. 

Dia menyebut Wuli sendiri sebagai sebuah simbol identitas warga setempat. Di Ngada, kata dia, berbagai ritual erat kaitannya dengan kehidupan warga. Bahkan untuk membuat rumah pun memiliki ritual tersendiri. 

Sementara Dr. Watu Yohanis Viani dosen dari Unwira Kupang mengatakan, masyarakat Ngada masuk dalam salah satu kepercayaan Hindu purba. Dalam sebuah buku yang tulis oleh seorang pemuka agama, di bait pertama menyinggung tentang Wuli

Wuli yang diibaratkan bulan, juga terhubung dengan persebaran orang dari Sinaone. Menurut dia, Wuli merupakan kalung ritual dari tiga dunia. Pada tempo itu, agama menjadi tidak prioritas sementara spiritual menjadi sangat penting. 

"Kalau agama dalam tindakan itu ritual, dan perbuatan kita yang baik. Tapi kalau agama dalam penghayatan itu spiritualitas. Jadi ritual adalah religi dalam tindakan," jelas dia. 

Dalam tindakan religius orang Ngada, Wuli menjadi salah satu alat perlengkapan. Wuli menghias orang terpilih sebagai petugas memimpin ritual melalui proses difinasi. 

Dalam tradisi difinasi masyarakat lokal warga Ngada terbagi dalam tiga bagian. Pertama, sebut dia, Tahutibo, Kilineo dan Mautua. Hal itu dimaknai berdasarkan media difinasi untuk menentukan orang yang menjalankan ritual tertentu. 

Pemimpin yang terpilih, wajib berperan mengenakan Wuli. Dengan peranan itu juga disatukan Kosmsis sesuat ketentuan. 

"Ini soal keyakinan. Soal kepercayaan," imbuhnya. 

Salah satu ritus yang menggunakan Wuli, lelaki yang terpilih menggunakan Wuli adalah orang yang membuat penyembelihan penanda pada leher korban.

Misalnya melempar telur yang sudah didoakan pada kepala kerbau. Biasanya kerbau akan menyerahkan leher untuk ditebas. 

Hal itu menurut dia, berhubungan dengan Kosmis. Kosmis pada mulanya berarti duniawi yang pada akhir disebut dunia yang teratur. Dengan demikian, Wuli sebagai peralatan ritual memiliki fungsi sebagai perhiasan Kosmis karena diambil dari laut yang dalam. 

Wuli yang diambil lalu dirangkai dengan Wua dari hutan yang lebat dan diikat dengan tali Magi. 

"Jadi asal usulnya sendiri sudah menegaskan eksistensinya yang berkarakter Kosmis. Kemudian angka, neumorologinya angka 11," katanya. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved