Berita Lembata

Uskup Larantuka Minta Umat Tak Gelar Pesta dengan Anggaran Besar: "Jangan Boros"

Pesan ini disampaikan saat berbincang dengan awak media mengenai dua isu penting di Kabupaten Lembata yakni kemiskinan ekstrim dan perdagangan manusia

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Mantan Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa berpose bersama Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kupang dan para imam dengan latar belakang interior gereja Paroki Santa Maria Banneux Lewoleba yang sudah dipercantik, Minggu, 10 September 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung meminta umatnya untuk mengelola ekonomi secara baik. Dia berpesan kepada umat untuk tidak menggelar pesta yang mengeluarkan banyak anggaran. 

"Jangan pemborosan dengan pesta-pesta. Kita ini hidup dengan pesta. Mulai dari kelahiran sampai kematian itu anggaran besar," ujar Uskup Fransiskus saat berbincang dengan awak media di Pastoran Paroki Santa Maria Banneux Lewoleba, Minggu, 10 September 2023.

Pesan ini disampaikan saat berbincang dengan awak media mengenai dua isu penting di Kabupaten Lembata yakni kemiskinan ekstrim dan perdagangan manusia.

Baca juga: DPRD Minta Pemda Lembata Tidak Anulir Anggaran SPAM Nabanobol

Orang nomor satu di Keuskupan Larantuka itu berpandangan,masyarakat perlu menata keuangan secara baik, tidak boros supaya bisa memenuhi kebutuhan utama keluarga, seperti kebutuhan sekolah anak. 

"Anak pergi sekolah orang tua pinjam (uang), banyak kegiatan dengan pinjaman-pinjaman, ibaratnya gali lubang tutup lubang, lalu kapan kita keluar dari kondisi seperti itu," katanya. 

Gereja menurut dia juga bertugas membimbing keluarga-keluarga Katolik supaya mengatur hidup ekonomi secara baik, hidup hemat dan mengurangi perayaan pesta yang boros serta menabung. 

Hal pentingnya lainnya, kata dia, keluarga keluarga Katolik juga perlu mengembangkan usaha usaha produktif. Dalam hal ini gereja bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) supaya membantu umat mengembangkan usaha yang produktif. 

Baca juga: Pemda Lembata Gandeng Universitas Airlangga Susun Isu Strategi Pembangunan

Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung tidak suka umatnya disebut miskin ekstrim, sebagaimana yang diklaim pemerintah Kabupaten Lembata. Dia juga baru dengar istilah kemiskinan ekstrim yang disematkan tersebut. Orang nomor satu di Keuskupan Larantuka ini tidak suka masyarakat disebut miskin ekstrim di tengah pelbagai potensi sumber daya alam yang menjanjikan.

Uskup Frans berpesan kepada umatnya supaya jangan menganggap diri miskin. “Kalau kita menganggap diri miskin, kita tidak maju. Mungkin perlu dilihat bagaimana masyarakat melihat potensi-potensi yang ada di daerah,” katanya, saat ditemui di Paroki Gereja Santa Maria Banneux Lewoleba, Minggu, 10 September 2023.

Dia menekankan pentingnya memberdayakan masyarakat untuk mengelola berbagai macam potensi sumber daya alam yang ada seperti pertanian, kelautan dan perkebunan. 

Lebih dari itu, masyarakat juga perlu dibantu untuk melihat usaha-usaha ekonomi baru yang tidak pula bergantung pada pertanian. Untuk itu, Uskup Fransiskus meminta pemerintah membuka peluang usaha baru seperti peternakan yang bisa dikembangkan di Lembata.

Menurutnya, potensi-potensi yang  tidak dikembangkan ini yang jadi pendorong masyarakat Flores Timur dan Lembata banyak yang merantau ke luar negeri dengan menjadi tenaga kerja non prosedural. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved