Berita NTT
Jikom Undana Kupang Gelar Pengabdian Masyarakat, Cegah Stunting Dengan Media Promosi Bahasa Daerah
masyarakat lebih paham tentang pencegahan Stunting. Selain itu, informasi tersebut diharapkan dapat tersampaikan dengan efektif.
POS-KUPANG.COM - Program Studi Ilmu Komunikasi atau Jikom Universitas Nusa Cendana, menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengangkat tema, media promosi kesehatan berbahasa daerah terkait Stunting di Kota Kupang, Sabtu 2 September 2023.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk mengedukasi orang tua, lebih khusus mereka yang memiliki balita dengan usia 0-2 tahun.
Fokus kesehatan yang diangkat ialah pencegahan Stunting. Sebab saat ini, Kota Kupang merupakan salah satu yang memiliki angka Stunting tertinggi di Provinsi NTT.
Ketua Tim PKM Silvania Mandaru, kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 2 September 2023, mengatakan kegiatan kali ini menggunakan media promosi kesehatan berbahasa daerah. Banyak media promosi kesehatan menggunakan bahasa Indonesia yang baku, dan tidak semua orang mengerti.
Baca juga: Cerita Sekda Kosmas Lana Tentang Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake: Saya Satu Malam Saja
Harapannya dengan ini, masyarakat umum akan lebih paham tentang pencegahan Stunting. Selain itu, informasi tersebut diharapkan dapat tersampaikan dengan efektif.
"Selama ini kan kebanyakan media promosi kesehatan itu berbahasa Indonesia yang baku. Bagi masyarakat umum banyak yang tidak mengerti, sehingga harapannya dengan bahasa daerah maka lebih mudah dipahami dan informasi pencegahan Stunting dapat tersampaikan dengan efektif," ujar Silvania.
Silvania juga berharap dengan kegiatan ini, semua masyarakat sadar pentingnya mencegah Stunting sejak dini. Sehingga beberapa tahun kedepan, bisa saja Stunting bukan lagi isu kesehatan yang harus ditangani di Provinsi NTT.
Kegiatan ini ialah bentuk insidental, atau hanya dalam keadaan tertentu. Sehingga, hanya dilakukan satu kali selama setahun. Untuk pembiayaan, berasal dari Dipa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Politik atau Fisip Undana Kupang.
Walaupun begitu, Ketua PKM ini adalah seseorang yang ahli di bidang komunikasi kesehatan sehingga, kegiatan serupa seperti penelitian dan pengabdian sudah sering dilaksanakan.
"Kegiatan ini sifatnya insidental, dan dibiayai oleh Fisip Undana. Tetapi saya sendiri, karena fokusnya bidang komunikasi kesehatan sehingga hal serupa seperti penelitian dan pengabdian sudah sering dilakukan,"tuturnya.
Silvania juga mengajak seluruh warga Kota Kupang, untuk sadar tentang apa itu Stunting. Sehingga dengan Sudah mengetahui, maka bisa menjadi tertarik untuk mencegahnya. Sebab Stunting itu bukan hanya pada Ibu yang mempunyai bayi, tetapi juga bagi perempuan yang akan menikah.
Baca juga: Partai Gerindra NTT Buka Suara Soal Baliho Prabowo - Gibran di Kupang
"Semua warga Kota Kupang sadar apa itu Stunting, sehingga dengan mengetahui jadi tertarik untuk mencegahnya. Karena sebenarnya Stunting itu bukan sekedar untuk ibu yang punya balita, tetapi mulai dari perempuan yang akan menikah. Penting untuk mencegah Stunting sedini mungkin," ujarnya.
Dian, salah satu orang tua dari balita yang turut dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan senang dengan kegiatan seperti ini, karena dapat mengetahui perkembangan anaknya. Kepada prodi ilmu komunikasi, kegiatan seperti ini untuk tetap ada terus.
Prodi ilmu komunikasi, bekerja sama dengan Puskesmas Oebobo. Ada dua tenaga kesehatan, bersama para dosen yang turut berperan kegiatan tersebut. Mereka semua nampak kompak, dengan mengenakan kos putih seragam bertuliskan, "Kosi Buang Stunting."
Adapun data yang didapatkan, akan ditindak lanjuti oleh pihak Puskesmas Oebobo. Dengan melihat, apakah jumlah balita yang hadir itu ada tidak yang masuk kategori Stunting. Prodi ilmu komunikasi sendiri akan melihat dan bekerja sama, dengan Puskesmas lainnya juga di Kota Kupang.