El Tari Memorial Cup 2023

Juara El Tari Memorial Cup 2019, PS Malaka Angkat Koper dari El Tari Memorial Cup 2023 di Rote Ndao 

tidak puas atas kepemimpinan wasit yang memimpin jalannya pertandingan antara PS Malaka vs PSK Kota Kupang.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO.ISTIMEWA
PERTANDINGAN - Pertandingan terakhir babak penyisihan grup D antara PS Malaka vs PSK Kota Kupang di lapangan sepakbola Paulina Haning Bullu Holoama, Selasa, 22 Agustus 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, BA'A - Juara El Tari Memorial Cup 2019, PS Malaka harus lapang dada dan angkat koper terlebih dahulu dari El Tari Memorial Cup Rote Ndao setelah ditahan imbang 0-0 saat menjamu PSK Kota Kupang di laga terakhir babak penyisihan grup D di lapangan sepakbola Paulina Haning Bullu Holoama, Selasa, 22 Agustus 2023.

Tiga laga yang dimainkan PS Malaka berakhir imbang, 2 gol kemasukan dan 2 gol memasukkan ke gawang lawan.

Di laga terakhir babak penyisihan grup D, Laskar Manu Meo ditahan imbang 0-0 oleh juara grup D, PSK Kota Kupang.

Laga hidup mati bagi PS Malaka ini berlangsung keras dan nyaris terjadi kericuhan. Aksi protes dari pemain dan official terhadap kepemimpinan wasit yang memimpin jalannya pertandingan mewarnai jalannya laga panas kedua tim. 

Baca juga: Tujuh Tim Berhasil Lolos ke Babak 16 Besar El Tari Memorial Cup 2023 di Rote Ndao

Peluang demi peluang yang diperoleh kedua tim gagal dieksekusi dan hingga peluit panjang babak kedua ditiup, kedudukan tetap 0-0.

Dengan hasil ini, PS Malaka gagal melaju ke babak 16 besar dan harus angkat koper terlebih dahulu dari El Tari Memorial Cup Rote Ndao.

Robi, assisten pelatih PS Malaka pada sesi konferensi pers menjelaskan insiden aksi protes dari official PS Malaka karena tidak puas atas kepemimpinan wasit yang memimpin jalannya pertandingan antara PS Malaka vs PSK Kota Kupang.

"Ada beberapa keputusan yang kami lihat merugikan PS Malaka dan pada akhir kami protes kami meluap itu karena tambahan waktu di injury time babak kedua itu hanya sedikit sedangkan ada banyak kejadian-kejadian yang terjadi di tengah lapangan, namun wasit hanya memberikan tambahan waktu dua menit di injury time, itu yang membuat protes kami makin meluap," jelas Robi.

Ia menyampaikan Asprov PSSI NTT harus mengevaluasi kembali kepemimpinan wasit yang menurut dia menjadi salah satu faktor penghambat tidak majunya sepak bola NTT.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved