Pilpres 2024

KPP Terbelah, Demokrat-PKS Berbeda dari NasDem Soal Pengumuman Nama Cawapres Anies Baswedan

Kabar tentang perbedaan pandangan muncul dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang bakal mengusung Anies Baswedan jadi calon presiden pada Pilpres.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
KPP TERBELAH - Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP kini terbelah soal pengumuman nama cawapres pendamping Anies Baswedan. Demokrat dan PKS berharap cepat diumumkan tapi tidak untuk NasDem. Saat ini KPP serahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan hal itu. 

POS-KUPANG.COM - Kabar tentang perbedaan pandangan muncul dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang bakal mengusung Anies Baswedan jadi calon presiden pada Pilpres 2024.  Perbedaan itu menyeruak gegara belum diumumkannya nama cawapres yang akan mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta untuk Pilpres 2024 mendatang.

Partai Demokrat dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) berharap nama figur itu diumumkan secepatnya, karena ada pekerjaan mahaberat lain yang harus dilakukan untuk memenangkan pasangan calon tersebut.

Sementara elit NasDem berpandangan bahwa nama cawapres itu lebih baik diumumkan setelah rival Anies Baswedan mengumumkan nama pasangannya. Atau setidaknya diumumkan menjelang pendaftaran pasangan calon di KPU.

Perbedaan pandangan inilah yang belakangan ini disebut bahwa KPP 'terbelah' gegara kepentingan yang berbeda.  Namun anggota tim 8, Sudirman Said menepis hal itu, sebagaimana dikutip Pos-Kupang.Com dari Tribunnews.com Selasa 15 Agustus 2023.

Sudirman Said mengatakan, bahwa pengumuman cawapres Anies Baswedan kemungkinan akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, kapan pengumunan cawapres itu akan dilakukan, hingga kini masih menunggu kepastian dari Anies

Dia juga mengakui bahwa tiga parpol dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu, berbeda pandangan soal pengumuman nama cawapres tersebut.

"Ketiga partai KPP punya latar belakang dan konteks internal yang berbeda beda, meski dengan tujuan yang sama yaitu mengusung dan memenangkan pasangan capres dan cawapres koalisi perubahan" kata Sudirman Said.

Mantan menteri ESDM ini menyebutkan, setiap pandangan tersebut memang mempunyai latar belakang dan dasar pemikiran yang berbeda-beda.

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menyampaikan bahwa sebaiknya deklarasi Cawapres menunggu koalisi lain lebih dahulu. Bahkan sempat menyebut akan dilakukan di ujung menjelang pendaftaran resmi di KPU.

Sementara itu, Partai Demokrat dan PKS justeru mengharapkan deklarasi bersama secepatnya dan nama pasangan Anies Baswedan juga diumumkan secepatnya.

Hingga saat ini, sosok cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan masih dinantikan publik. Meski demikian Anies Baswedan dikabarkan sudah mengantongi satu nama calon pendamping.

"Benar ada perbedaan, tetapi kesamaannya adalah seluruh partai sikapnya berdasarkan Piagam Koalisi yakni memberikan mandat kepada Capres untuk menentukan pasangan," ujar Sudirman Said.

Anies Baswedan sendiri telah mendapat masukan berbagai nama selama beberapa bulan terakhir dari hasil berkonsultasi dengan banyak tokoh masyarakat baik pemimpin partai maupun non partai.

Ia mengatakan nama cawapres tersebut telah dikantongi Anies sebagaimana sering dirinya jelaskan.

Sekarang, mantan rektor Universitas Paramadina ini sedang dalam proses mengkomunikasikan keputusan yang telah diambilnya kepada para ketua umum partai KPP dan tokoh masyarakat.

"Nanti pasca komunikasi beres, pada waktunya para pemimpin partai akan menyepakati momentum terbaik untuk deklarasi bersama koalisi dan mengumumkan nama calon pasangan," ucap Sudirman.

Lebih lanjut Sudirman mengatakan yakin dan percaya pada kebijakan dan kematangan politik para petinggi partai untuk memilih momentum terbaik.

"Kami mohon doa dari berbagai pihak yang menghendaki perbaikan karena dalam waktu tidak lama lagi KPP dapat mendeklarasikan secara resmi pasangannya untuk pemilu 2024" pungkas Sudirman.

Indonesia Sedang Tidak Santai

Anies Baswedan dalam unggahannya mengatakan, Indonesia sedang dalam keadaan tidak bersantai-santai. Unggahan itu kini viral di media sosial sejak Senin 14 Agustus 2023.

Kutipan Anies Baswedan tertulis dalam unggahan di Instagram @aniesbaswedan, yang menyebutkan Indonesia sedang dalam keadaan tidak bersantai-santai. Unggahan itu ia lakukan saat ia mengikuti kegiatan jalan sehat bersama warga.

Pada unggahannya, nampak Anies Baswedan menyapa warga yang saat itu sedang jalan sehat. Menurut dia, jalan sehat bukanlah Jalan santai.

"Nama Jalan Sehat bukan Jalan Santai." tulis akun Instagram @aniesbaswedan dikutip Wartakotalive.com.

Menurut Anies Baswedan, saat ini Indonesia tengah dalam keadaan tidak bersantai-santai.

Sehingga Anies Baswedan beranggapan warga Indonesia membutuhkan kesehatan untuk berjalan cepat menuju perubahan lebih baik.

"Karena Indonesia sedang tidak dalam kondisi bersantai-santai. Kita butuh sehat dan berjalan cepat menuju perubahan yang lebih baik." jelasnya.

Tulis Anies Baswedan, perubahan akan tercapai apabila terdapat rasa keadilan dan dilakukan secara bersama-sama.

"Perubahan bisa tercapai jika ada rasa keadilan. Dan semua itu harus dilakukan secara bersama-sama" ungkapnya.

Ia pun meminta kepada masyarakat Indonesia untuk menggaungkan visi misinya hingga ke pelosok desa, demi wujudkan Indonesia sejahtera.

"Maka, mari sampaikan misi kebaikan ini kepada setiap saudara dan tetangga kita hingga pelosok desa, untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera!" ujarnya.

Baca juga: Yenny Wahid Merasa Cocok Jadi Pendamping Anies Baswedan, Begini Kata Gus Choi


Daftar Parpol Pengusung

Saat ini masyarakat Indonesia sedang siap-siap menghadapi Pemilu 2024 dan Pilpres 2024.

Ada tiga bacapres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo yang kini siap bertarung pada Pilpres 2024 mendatang.

Mereka diusung sejumlah partai politik (parpol) yang berkoalisi. Sejauh ini, ada 9 parpol pemilik kursi di DPR RI.

Sembilan parpol itu adalah PDI Perjuangan 128 kursi dengan jumlah suara 27.503.961 atau 19,33 persen.

Lalu, Partai Golkar 85 kursi dengan jumlah suara 17.229.789 atau 12,31 persen, Gerindra 78 kursi dengan jumlah suara 17.596.839 atau 12,57 persen, dan Nasdem 59 kursi dengan jumlah suara 12.661.792 atau 9,05 persen.

Kemudian, Partai Kebangkitan Bangsa 58 kursi dengan jumlah suara 13.570.970 atau 9,69 persen.

Partai Demokrat 54 kursi dengan jumlah suara 10.876.057 atau 7,77 persen, Partai Keadilan Sejahtera 50 kursi dengan jumlah suara 11.493.663 atau 8,21 persen, Partai Amanat Nasional 44 kursi dengan jumlah suara 9.572.623 atau 6,84 persen, Partai Persatuan Pembangunan 19 kursi dengan jumlah suara: 6.323.147 atau 4,52 persen

Sembilan parpol ini bisa mengusung calon presiden pada 2024.

Kini sembilan partai yang ada di DPR RI sudah memiliki 'jagoan capres' masing-masing di Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo didukung PPP dan PAN serta parpol non parlemen yakni Hanura dan Perindo.

Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Terkini Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN mengusung Prabowo Subianto.

Berikut peta dukungan partai politik pengusung capres 2024 yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. Prabowo Subianto

Prabowo menjadi presiden jika Pilpres 2024 dilaksanakan saat ini.
- Partai Gerindra

Sejak Rapat Pimpinan Nasional Gerindra pada Agustus 2022, Gerindra telah memutuskan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.

Bahkan posisi Prabowo sebagai capres tetap tak tergoyahkan hingga saat ini.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman pernah mengatakan, sudah waktunya Ketua Umum Partai Gerindra itu menduduki kursi presiden.

"Saya yakin inilah saatnya Pak Prabowo menang dan jadi pemimpin negara kita," kata dia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat 12 Agustus 2022.

Ia mengatakan, Pemilu 2024 menjadi momentum baik untuk Prabowo dalam mengikuti kontestasi elektoral.

Sebab, hasil jajak pendapat sejumlah lembaga survei menunjukkan, elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu berada di papan atas.

"Pak Prabowo adalah calon presiden (capres) paling dominan," kata dia dikutip dari Kompas.com.

- PKB

PKB menjadi partai pertama di luar Gerindra yang menyatakan dukungan pada Prabowo di Pilpres 2024.

"Ya kalau memang Pak Prabowo sudah mantap, ya tentu kita siap akan mendukung beliau," kata Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jakarta Timur, Kamis 11 Mei 2023.

Sementara itu, Ketua DPP PKB Faisol Riza mengatakan kesepakatan untuk mengusung Prabowo sudah tercetus sejak PKB dan Gerindra menandatangani piagam kerja sama pembentukan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"(Kesepakatan untuk mengusung Prabowo) itu dibahas berdua (oleh) Pak Prabowo dengan Pak Muhaimin," kata Faisol di Jakarta, Rabu (10/5/2023), dikutip dari Kompas.id.

- PAN

PAN akhirnya melabuhkan dukungan pada Prabowo di Pilpres 2024.

Keputusan untuk mendukung Prabowo, kata Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) sudah melalui pertimbangan matang.

"DPP PAN telah memutuskan untuk memberikan dukungan capres periode 2024-2029, kepada Letnan Jenderal (purn) Prabowo Subianto."

"Semoga Allah SWT meridai apa yang telah kita sepakati dan kita putuskan pagi ini," kata Zulhas di Museum Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu 13 Agustus 2023.

Menteri Perdagangan ini lantas membeberkan alasan di balik partainya mengusung Prabowo kali ini.

"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo, kalau tinggal sedikit kenapa tidak sabar."

"Kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas."

"Kenapa kita harus menuntas ke perjuangan Pak Prabowo, karena kita harus melanjutkan apa yang sudah dicapai presiden kita, bersama bapak (Prabowo) dan kita semua yang berada di sini," ungkap Zulhas.

- Partai Golkar

Terakhir, ada Partai Golkar yang akhirnya bergabung dengan koalisi 'gemuk' pendukung Prabowo.

Di hari dan lokasi yang sama dengan PAN, partai berlambang pohon beringin itu resmi mengusung Prabowo sebagai capres 2024.

Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto pun mengungkapkan alasan mengapa Golkar akhirnya memilih Prabowo menjadi Capres yang diusungnya.

Airlangga mengatakan, Golkar memilih Prabowo karena sesungguhnya Prabowo lahir dari 'rahim' Partai Golkar.

Terlihat dari Prabowo yang selalu mengikuti berbagai kegiatan di Partai Golkar dan ia juga searah, sejalan, dan setujuan dengan Golkar.

"Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Bapak Prabowo Subianto? Tidak lain tidak bukan karena Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar."

Baca juga: Meski Merasa Ada Chemistry dengan Anies Baswedan Tapi Yenny Wahid Tak Diusung Partai Politik

"Oleh karena itu beliau selalu mengikuti berbagai kegiatan di Partai Golkar dan karyanya tidak diragukan lagi. "

"Ini egaliter, searah, sejalan, dan setujuan dengan Partai Golkar," kata Airlangga, Minggu 13 Agustus 2023.

Selain empat partai parlemen di atas, Prabowo juga ikut didukung oleh partai non-parlemen yaitu Partai Bulan Bintang (PBB).

Deklarasi dukungan PBB dan Prabowo dilakukan saat perayaan Milad ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang Selatan, Minggu 30 Juli 2023.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra optimistis, Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024 setelah didukung PBB.

2. Ganjar Pranowo

- PDIP

PDIP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres dalam Pilpres 2024 pada Jumat 21 April 2023.

Momen pendeklarasian Ganjar sebagai capres diumumkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam Rapat DPP Partai ke-140 di Istana Batutulis, Bogor.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, menetapkan Saudara Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden RI dari PDIP," kata Megawati.

Megawati mengaku tidak mudah untuk memutuskan Ganjar Pranowo sebagai capres yang akan diusung oleh partai moncong putih ini.

Ia mengaku tugas yang emban begitu besar sehingga harus benar-benar menggunakan seluruh akal budi dan pikirannya untuk membuat keputusan.

"Tugas dan tanggung jawab saya tersebut tidaklah sebuah hal yang ringan. Karena itulah saya gunakan seluruh akal budi dan mata hati saya dan pikiran," kata Mega.

- PPP

Bergabung dengan PDIP, PPP juga merapat untuk memberikan dukungan pada Ganjar di Pilpres 2024.

"Setelah melalui musyarawah dan mengucapkan Bismillahhirohmannirohim memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024," ucap Plt Ketua Umum PPP, Mardiono Rabu 26 April 2023.

Keputusan itu, disebut melalui berbagai pertimbangan dan musyawarah bersama.

Dalam menentukan nama Ganjar tersebut, Mardiono membeberkan beberapa alasan yang dijadikan dasar PPP.

Satu di antara poin yang dibacakan yakni karena Ganjar Pranowo dinilai memiliki integritas untuk menjadi seorang pemimpin.

"PPP memandang bahwa kapasitas integritas dan akseptabilitas beliau sangat layak untuk menduduki posisi sebagai pemimpin bangsa," kata Mardiono.

Selain dua partai parlemen, ada tiga partai non-parlemen lain yang ikut mendukung Ganjar.

Mereka adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Bahkan PSI adalah partai yang pertama kali mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar sejak 3 Oktober 2022.

Sementara Hanura bergabung dengan PDIP untuk mendukung Ganjar pada April 2023.

Terakhir ada Perindo yang ikut mendukung Ganjar setelah meneken kerja sama politik dengan PDIP pada 9 Juni 2023

3. Anies Baswedan

- Partai NasDem

Adalah Partai NasDem yang pertama kali mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Deklarasi Anies Baswedan menjadi capres 2024 diumumkan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) NasDem, Surya Paloh di DPP Partai NasDem, Jakarta, Senin 3 Oktober 2022.

"NasDem mencari yang terbaik dari yang terbaik, NasDem akhirnya melihat sosok Anies Baswedan."

"Kami mempunyai keyakinan dalam prespektif dalam secara makro dan mikro sejalan dengan apa yang kami (NasDem) yakini," kata Surya Paloh.

"Kenapa Anies Baswedan? Why not the best?" tambah Surya Paloh.

- PKS

Di tengah perjalanan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut bergabung dengan NasDem.

Kedua partai sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Bahkan saat deklarasi dukungan, Anies Anies dihadirkan langsung oleh PKS di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis 23 Februari 2023.

"Alhamdulillah pembahasan mengerucut sosok yang dimaksud itu jatuh pada Anies Rasyid Baswedan."

"Kita usung beliau menjadi tokoh nasional. Dan Allah takdirkan sebagai presiden," ujar Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.

Syaikhu memandang ada tiga parameter penting dalam memilih Anies menjadi bakal Capres 2024.

Salah satunya, PKS memandang Anies sebagai sosok pemimpin yang memiliki karakter nasionalis religius.

- Partai Demokrat

Partai Demokrat menjadi partai parlemen yang terakhir bergabung dengan gerbong koalisi Anies.

Partai berlambang Mercy itu sesungguhnya juga sudah menyatakan dukungan kepada Anies lewat siaran pers pada 26 Januari 2023.

Namun, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan, dukungan kepada Anies kini sudah berkekuatan hukum.

Sebab diputuskan dalam rapat Majelis Tinggi Partai yang memiliki wewenang dalam menetapkan calon presiden yang akan diusung Partai Demokrat.

"Sudah lengkap gabungan koalisi partai politik untuk membangun perahu Koalisi Perubahan," kata AHY dalam jumpa pers bersama Anies di kantor DPP Partai Demokrat, Kamis 2 Maret 2023.

Selain tiga parlemen, Anies Baswedan juga mendapatkan dukungan dari parpol nonparlemen yakni Partai Ummat.

"Jadi tadi mengenai Presiden, itu disebut langsung namanya Anies Baswedan," ujar Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais pada Rabu 15 Februari 2023.

Presiden Jokowi angkat bicara soal dua partai koalisi pemerintah yakni Golkar dan PAN yang menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Menurut Presiden urusan koalisi dan dukungan Capres-Cawapres merupakan ranah partai politik.

Baca juga: Ditolak Elit Partai Demokrat, Yenny Wahid Dukung AHY Jadi Pendamping Anies Baswedan

"Ya itu urusannya partai-partai lah. Urusannya Golkar, urusannya PAN, urusannya Gerindra, urusannya PKB. Itu urusannya partai-partai," katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.

Presiden Jokowi mengatakan Golkar dan PAN tidak berkomunikasi dengannya sebelum menyatakan dukungan kepada Prabowo.

Karena kata Jokowi urusan dukung mendukung di Pilpres 2024 bukan urusan Presiden.

"Ndak, ndak. Itu urusan mereka. Urusan koalisi, urusan kerja sama. Saya bukan ketua partai. Saya presiden," katanya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved