Pilpres 2024

Muhaimin Iskandar Terancam dari Peluang Cawapres, Ini Sebab Musebabnya

Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB atau biasa disapa Cak Imin, kini  terancam dari peluang untuk diusung sebagai bakal calon presiden dampingi Prabowo.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
TERANCAM - Muhaimin Iskandar kini dalam posisi terancam dari peluang yang diincar selama ini, yakni sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianti. Hal ini terjadi setalah Partai Golkar dan PAN memutuskan bergabung dengan Koalisi KIR untuk mengusung Prabowo Subianto jadi kandidat presiden pada Pilpres 2024 mendatang. 

"Bergabung bersama Pak Prabowo insya Allah mulia dunia dan akhirat," kata Muhaimin.

Dalam jumpa pers hari ini, para ketua umum partai politik tersebut mengatakan, bakal cawapres Prabowo akan ditentukan
bersama-sama.

Muhaimin Masih Berharap

Meski demikian Cak Imin masih berharap dipinang Prabowo. Dia mengatakan memang tidak ada syarat bagi parpol yang bergabung ke dalam KKIR, namun ia berharap posisi Cawapres jatuh kepada dirinya.

"Setahu saya belum ada pengajuan cawapres dari manapun. Tidak ada pengajuan (syarat) apapun," kata Cak Imin Minggu 13 Agustus 2023.

"Saya cuma ditanya temen-temen Gerindra, setuju gak (PAN dan Golkar gabung). Ya setuju asal wapresnya saya," ungkapnya.

Pernyataan berbeda justru disampaikan oleh Prabowo Subianto. Kata Prabowo Subianto belum ada kesepakatan nama Cawapres.

Menurut Ketum Gerindra itu nama Cawapres akan dibahas bersama oleh empat Ketum parpol koalisi.

"Pembicaraan tentang Cawapres kita sudah sepakat bahwa kita akan terus berdiskusi musyawarah untuk mencari calon yang
terbaik yang bisa diterima oleh keempat partai ini," kata Prabowo Subianto.

Senada dengan Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan nama Cawapres belum ditetapkan.

Kata Airlangga Hartarto nama Cawapres baru akan diumumkan setelah ada kesepakatan dari empat Ketum Parpol.

"Terkait dengan tadi sudah disampaikan Pak Prabowo bahwa hal lain akan dibicarakan bersama-sama berempat," ujar Airlangga Hartarto.

Sementara itu Ketum PAN Zulkifli Hasan memastikan Presiden Jokowi tidak Cawe-cawe atau ikut campur dengan langkah politik PAN yang kini mendukung Prabowo Subianto.

Baca juga: PDIP NTT Sebut Dukungan PAN - Golkar ke Prabowo Subianto, Pertarungan Lama 

Kata Zulkifli Hasan keputusan PAN dan juga Golkar adalah murni keputusan dari masing-masing internal parpol.

"Saya satu saja, dalam memutuskan memperjuangkan pak Prabowo apakah ada persetujuan dari Presiden Jokowi? Dari Presiden
Jokowi tidak ada arahan. Ini putusan kami bersama. Tidak ada ada arahan dari Presiden Jokowi," ujar Zulkifli Hasan (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved