Kecelakaan Laut

Empat Warga Australia Hilang di Lepas Pantai Sumatera Utara

Salah satu speedboat, dengan 10 orang di dalamnya, berlindung di pulau lain di dekatnya, tetapi perahu lainnya terus melaju.

Editor: Agustinus Sape
TikTok/@humasbasarnasnias
Kepala Basarnas Nias Octavianto ikut mencari warga Australia yang hilang di perairan Sumatera Utara, Senin 14 Agustus 2023. 

Tiga anggota awak lokal dilaporkan juga naik perahu tersebut.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengkonfirmasi operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.

"Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler kepada keluarga empat warga Australia di atas kapal dan bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan," kata seorang juru bicara.

"Doa kami bersama keluarga dan teman-teman dari mereka yang hilang selama masa sulit ini."

Adik Teagle, Amy, mengatakan rombongan beranggotakan 12 orang itu berada di dua longboat kayu menuju Pulau Nias, sekitar 120 kilometer dari pantai Sumatera Utara, ke Kepulauan Banyak, di Aceh.
Nias dan Kepulauan Banyak berjarak lebih dari 50 kilometer pada titik terdekat.

Salah satu perahu mencapai tujuan tetapi yang lain belum.

Bibi Teagle, Leonie Hull, juga meminta bantuan di media sosial dengan mengatakan dia menulis atas nama ayahnya, David.

"Anak laki-laki saya William dan tiga rekan Australia hilang dalam perjalanan kapal dari Padang ke Nias, Indonesia. Penampakan terakhir adalah pukul 6 sore waktu Indo tadi malam dalam cuaca buruk," kata postingan tersebut.

Basarnas, Badan SAR Nasional di Indonesia, mengatakan kapal itu hilang sekitar pukul 6 sore pada hari Minggu di dekat sebuah pulau di Banyak bernama Sarang Alu.

"Tim kami telah tiba di Pulau Sarang Alu hari ini untuk melakukan pencarian di wilayah tersebut. Itu adalah titik terakhir sebelum kedua kapal dipisahkan," kata Octavianto, Kepala Basarnas di Nias, kepada Sydney Morning Herald.

"Gelombangnya tiga sampai empat meter. Hujannya deras dan gelap.

“Kami hanya bisa menggunakan kapal yang lebih kecil dengan aerodinamis yang bagus karena cuaca.

"Kami sedang mencari dalam jarak 40 mil laut dari Pulau Sarang Alu.

“Cuaca buruk kemarin sore hingga hari ini, sangat berangin, dan hujan. Sebenarnya dalam satu bulan terakhir ini cuaca di Nias kurang bagus.

"Mereka menggunakan perahu sederhana, perahu kayu ... mereka benar-benar pergi ke sana sendiri."

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved