Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Adian Napitupulu: Apa Yang Mau Dikhawatirkan Soal Projo Dukung Prabowo
Adian Napitupulu mengungkapan terkait terbentuknya tim koordinasi relawan dalam pemenangan di Pilpres 2024.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua Tim Koordiator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu mengungkapan terkait terbentuknya tim koordinasi relawan dalam pemenangan di Pilpres 2024.
Menurut Adian, pembentukan tim koordinator ini sebagai bagian dari upaya agar kerja-kerja relawan terpusat pasa kantong-kantong suara yang dituju. Apalagi, penggalangan relawan ini berdasarkan hasil riset dan survei yang dilakukan di intenal.
Dia juga menyebut, hadirnya tim koordinator relawan ini akan membantu partai politik pendukung Ganjar Pranowo saat ini seperti PDIP, PPP, Perindo dan Hanura bekerja memperoleh suara.
Adian juga menepis soal anggapan bahwa tim koordinator bentukan PDIP ini untuk mengorkestrasi para relawan. Justru, dia menyebut para relawan bebas melalukan ekspresi guna merebut suara untuk kemenangan Ganjar Pranowo.
Hal itu diungkapkan Adian Napiputupulu saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis 10 Agustus 2023.
"Jadi kalau dibilang mengkoptasi tidak, kita tidak mengintervensi mereka pada hal-hal yang sifatnya sangat teknis tidak, tapi kan begini kita punya bacaan hasil riset, survei, segala macam tentang peta daerah pemilihan mana yang kita kosong, mana yang kita sudah full, mana yang masih kurang, sekian persen-persen, itu kan kita sampaikan pada relawan," kata Adian.
"Kalau di sini sepertinya dari riset kita sudah sekian persen, ini masih kosong, bagaimana kalau kita kerjakan ini, sepertin itu. Lebih kepada mengkoordinasikan langkah-langkah itu saja," sambung dia.
Adian juga mengaku tak khawatir dengan para relawan yang masih mengatasnamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang justru memberikan sinyal dukungan kepada lawan politik Ganjar, seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut dia, dari total 300 relawan Jokowi yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Pilpres 2019 lalu, hampir 250 organ relawan itu kini mendukung Bacapres Ganjar.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP ini juga menyebut, bahwa organ relawan yang justru pertama kali mendukung Jokowi hingga maju pada Pilkada DKI 2012 dan Pilpres 2014 merupakan organ Pospera (Pos Perjuangan Rakyat) yang dibentuknya.
Sehingga, Adian memilih tak ambil pusing soal kini relawan Pro Jokowi atau Projo yang diketuai Budi Arie Setiadi dan relawan Jokowi Mania yang diketuai Immanuel Ebenezer justru memberikan dukungan kepada Prabowo.
Dia lebih memilih fokus pada kerja-kerja relawan yang kini solid dan terus melakukan konsolidasi untuk pemenangan Ganjar di Pilpres 2024.
Berikut petikan wawancara Adian Napitupulu dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra terkait organ relawan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024;
Sebagai wakil ketua koordinator tim relawan pemenagan Ganjar Pranowo, bisa dijelaskan fungsi dari lembaga ini apa Bang Adian?
Fungsi dari tim koordinasi ini ya, fungsinya mendata, kita mendata, inventarisasi, melakukan verifikasi karena suatu ketika seluruh relawan akan di daftarkan ke KPU seperti pola 2019, nah menuju kesana kita harus mengkoordinasikan semuanya, mengecek satu persatu verifikasi sampai tingkat lapangan ya, baru kemudian setelah dibentuk tim kampanye bersama dan partai-partai lain, nah kita daftarkan bersama-sama.
Lalu, mengkoordinasikan langkahnya, ditutik mana kita yang sudah penuh, mana yang belum, dimana yang kosong, segala macem nanti kita akan periksa dalam survei.
Bang Adian, tahu enggak bahwa fungsi kemudian dari lembaga ini atau koordinator kemudian banyak mendapatkan kritik dari para relawan, seolah-olah, abang ingin mengatur mereka, ingin memimpin mereka, ingin mengkoptasi mereka?
Nggak, tapi sebuah perjuangan kalau tanpa koordinasi, kalau semuanya sporadis sulit untuk mendapatkan kemajuan. Jadi kalau dibilang mengkoptasi tidak, kita tidak mengintervensi mereka pada hal-hal yang sifatnya sangat teknis, tidak.
Tapi kan begini kita punya bacaan hasil riset, survei, segala macam tentang peta daerah pemilihan mana yang kita Kosong, mana yang kita sudah full, mana yang masih kurang, sekian persen-persen, itu kan kita sampaikan pada relawan.
Kalau di sini sepertinya dari riset kita sudah sekian persen, ini masih kosong, bagaimana kalau kita kerjakan ini, sepertin itu. Lebih kepada mengkoordinasikan langkah-langkah itu saja.
Bang, apakah dalam konteks ini, Pak Ganjar masih boleh melalukan komunikasi bebas dengan para relawannya?
Tadi malam dia bertemu dengan teman teman artis ya, dari extravaganjar. kemudian ketemu juga dan relawan medis, berjalan fine-fine saja.
Jadi pertemuan-pertemuan itu tidak harus semua diatur oleh lembaga yang namanya koordinator relawan Pemenangan ini?
Secara teknis kalau kemudian mereka punya akses langsung silahkan, kalau kemudian tidak, kita akan aturkan jadwal pertemuannya ketika memang dibutuhkan, karena jadwalnya Ganjar Pranowo, tidak ada masalah.
Tidak masalah itu, fine aja berhubungan dengan pak Ganjar kapanpun dengan para relawan?
Boleh saja tapi begini, kita sudah merubah pola nih bagaimana kemudian relawan tidak lagi dengan deklarasi rame-rame, sewa gedung, biaya mahal segala macam karena waktunya sangat pendek. Total waktu kampanye kan sekitar 75 hari setelah pendaftaran capres dan cawapres.
Apakah kalau itu terjadi bagaimana, masuk dalam situasi itu.
Kita yang minta bahwa persentuhan relawan Pak Ganjar itu dengan pola-pola yang berbeda yang langsung bersentuhan dengan rakyat. Relawan mengajak Ganjar berserta masysrakat di wilayah ini, wilayah ini, jadi tidak lagi bentuknya tidak lagi seperti deklarasi ribuan orang, sewa gedung, segala macem.
Sepanjang menjadi Wakil ketua ini, abang pernah merasakan nggak ada resistensi dari kelompok-kelompok relawan yang selama ini memberikan dukungan kepada Pak Ganjar?
Enggak.
Mereka welcome saja kalau kemudian di narasikan diorkrestasi oleh abang?
Bukan diorkrestrasi sebenarnya, dikoordinasikan, artinya bahwa misalnya ada agenda partai partai yang bekerjasama, ada agenda relawan adapun agenda agenda lain, ini kan harus dikoordinasi biar tidak nabrak. Fungsi koordinasi kan biar tidak nabrak.
Kalau relawan-relawan ini, menurut Bang Adian, SOP nya lembaga ini, boleh tidak mereka melakukan penggalangan dana sendiri?
Boleh, tim ini nggak punya bendahara. Di dalam SK nya tidak ada bendahara. Bendahara itu kemudian dibentuk bersama dalam dirinya lebih pada mengatur lalu lintas uang keluar, jadi tidak ada pengaturan logistik relawan, silakan lah selama mereka bisa mempertanggungjawabkan sendiri.
Jadi tidak semua lewat koordinasi di tim koordinator relawan pemenangan Ganjar ini ya?
Tidak ada.
Apa benar Bang, partai dalam konteks ini PDIP tidak happy dengan para relawan yang masih mengatasnamakan relawan Pak Jokowi, misalnya semacam Projo yang membuat Musra, kemudian ada Jokowi Mania, menggunakan nama relawan Pak Jokowi tapi berada di sisi Pak Jokowi, menurut abang bagaimana ini?
Begini, ada 300 relawan yang tersada di TKN (Tim Kampanye Nasional) pemenangan di tahun 2019, 245 nya confirm mendukung Ganjar. Lalu Kita terganggu dengan jumlah yang sedikit gitu enggak lah.
Kita harus melihat berapa besar yang ke sini, berapa besar yang ke sana, teryata yang kesini 245 kok. 245 organisasi relawan yang terdata ya. Yang kekesini sedikit, kenapa mesti terganggu.
Bahwa kemudian dia pakai nama Jokowi, ya Jokowi tidak keberatan namanya dipakai nama organisasi relawan, mungkin ada bama bayi di mana kita tidak tahu namanya Joko Widodo, dan tidak bisa dilarang juga.
Jadi tidak masalah ketika meraka membawa nama Pak Jokowi tetapi berada di sebalah sana?
Pada akhirnya waktu akan jadi penguji yang setia dari masing-masing kita, termasuk dari masing-masing ucapan kita, termasuk pilihan-pilihan kita, biarkan waktu yang menjawab itu.
Saya percaya orang bisa membohongi orang untuk beberapa waktu, tapi tidak pernah membohongi semua orang selamanya.
Bang, apakah Partai pernah mencoba berkomunikasi dengan relawan Jokowi yang tampak di permukaan seperti Projo yang ketuanya menjadi menteri? Sempat tidak bang? Atau ada ketertarikan enggak menjalin komunikasi dengan mereka ini?
Saya komunikasi, dengan banyak orang. Saya ini politisi loh. Politisi itu harus berkomunikasi dengan banyak orang, siapapun selama dia warga negara indonesia, apapun dia, saya komunikasi.
Hasil komunikasi itu bisa disampaikan ke partai, bisa kira diskusikan, no problem.
Tapi abang melihat relawan Pak Jokowi yang miliki nama besar seperti Projo ini punya kecenderungan kemana?
Relawan pertama Jokowi buka Projo. Relawan pertama Jokowi namanya Pospera, pos perjuangan rakyat. Itulah kemudian yang pertama Jokowi dari Solo sampai ke Jakarta itulah relawan pertana yang dibentuk.
Yang Pospera ini mendukung Ganjar, sebagai struktur dewan pebina, dewan kehormatan Pak Jokowi masuk, ada. Sama. Projo itu yang kesekian, dan kita tidak pernah khawatir.
Apa yang mau dikhawatirkan ya.
Tetapi abang lihat ada yang unik tidak ketika ketua umum Projo diangkat sebagai menteri komunikasi dan informatika. Seolah-olah mendapatkan portofolio dari posisinya?
Yang saya bingung adalah ketika menjadi menteri kenapa diam. Jangan-jangan jabatan itu untuk mendiamkan, agar publik tau dong. Ooh teryata ketika belum mendapatkan jabatan, begini, begini. Tetapi ketika mendapat jabatan, diam. Ngeremnya tiba-tiba toh.
Ini politik, langkah presiden kita itu cerdas banget. Dan informasi yang saya dengar jabatan yang ditawarkan untuk menteri kominfo itu kalau tidak salah tiga nama, yang dua mengatakan ketika disuruh menyelesaikan persoalan BTS ini, keberatan.
Satu diantara kelompok yang belum jadi, masih dalam posisi bakal calon, Pak Prabowo yang selama ini melakukan manuver yang dianggap luar biasa masih, kesana-kemari, kemudian mencoba masuk ke relawan-relawan kantong-kantong Pak Jokowi yang tentu kantong-kantong Pak Ganjar juga. Menurut abang bagaimana?
Menurut saya apanya ya yang bagian mananya.
Bagiannya ketika Prabowo mencoba mendekati menggunakan keluarganya Pak Jokowi?
Loh, Kemarin isunya anaknya lalu ibu negara juga ditawari menjadi cawapres katanya. Kemudian Ada lagi isunya rumornya pak presiden mau menjadi Sebagai ketua umum partai, apa ya, Menurut saya kenapa harus begitu. Kenapa kita tidak beradu gagasan ide misalnya dia menteri pertahanan ide tentang pertahanan 2024 sampai 2029 itu bagusnya kita pake pesawat baru apa pesawat bekas.
Kenapa kita melihat luas Indonesia gede banget sebagian besar laut dan hutan apakah pesawat pesawat bekas itu menjadi pilihan atau tidak.
Lalu bagaimana pola dan mekanisme berbentuk alat alat pertahanan apa Kamisan harus membuat perusahaan sendiri ataukah, kan banyak cara.
Itu yang seharusnya dikedepankan bukan ngajak Gibran, ngajak ya, itu menurut saya kemunduran berpolitik loh. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.