Kecelakaan Maut di TTS

PS Mazmur Chorale Tidak Utus Anggota Survei Lokasi Pelayanan di Oetuka Timor Tengah Selatan

Badan Pengurus Paduan Suara Mazmur Chorale mengeluarkan pernyataan sikap terkait kecelakaan maut di Desa Bena, Timor Tengah Selatan.

|
Editor: Alfons Nedabang
INSTAGRAM NTT.UPDATE
Paduan Suara Mazmur Chorale. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Pengurus Paduan Suara Mazmur Chorale mengeluarkan pernyataan sikap terkait kecelakaan maut di Bena, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Hal itu untuk meluruskan informasi simpang siur yang menyeret nama PS Mazmur Chorale.

Sebagaimana diketahui bahwa pada Jumat 4 Agustus 2023 pagi, terjadi kecelakaan maut di wilayah Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan.

Mobil Avanza Veloz nomor polisi DH 1653 AR mengalami kecelakaan tunggal.

Tiga dari tujuh penumpang meninggal dunia, sementara empat korban lainnya luka-luka.

Korban tewas bernama Frid Kause (48), Agung Benu (28) dan Olga Maria Fitriana Benu.

Agung Benu dan Olga Benu merupakan kakak beradik, warga RT 33 RW 11 Kelurahan Manutapen, Kota Kupang.

Adapun korban luka-luka, yaitu Desy Haja Weo (35) warga RT 13 RW 04 Kelurahan Oeba, Angel Gultom (23) warga BTN Kolhua, dan Glen Dima (23) warga Kelurahan Oesapa.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Bena Timor Tengah Selatan, 3 Orang Meninggal Dunia

Sementara pengemudi mobil, Reksi Imanuel Sine (43) merupakan warga RT 12 RW 05 Kelurahan Oesapa.

Sebelumnya, perwakilan keluarga Agung Benu dan Olga Benu, Pdt Yustus Kase mengatakan, korban merupakan anggota PS Mazmur Chorale.

Menurutnya, korban bersama rekannya hendak pergi ke salah satu gereja di Desa Oetuke, Kecamatan Kolbano.

"Rencananya, pada Minggu 6 Agustus 2023, Agung bersama dengan temannya Mazmur Chorale akan mengisi lagu pada gereja di Desa Oetuke tersebut," kata Pdt Yustus Kase saat ditemui POS-KUPANG.COM, di rumah duka, Kelurahan Manutapen, Sabtu 5 Agustus.

Pdt Yustus Kase mengatakan, Agung Benu sebagai bagian dari anggota PS Mazmur Chorale akan mempersiapkan diri berangkat untuk pelayanan kesaksian di Filipina.

"Agung dan Olga bersama teman-temannya berangkat dari Kupang ke Desa Oetuke, namun tanpa menduga terjadi lakalantas di Bena," ujarnya.

Badan Pengurus PS Mazmur Chorale dalam pernyataan sikapnya yang diunggah akun Instagram ntt.update, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya para korban, termasuk dua anggota PS Mazmur Chorale.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Bena Timor Tengah Selatan, Polres TTS: Mobil Melaju Kecepatan Tinggi

"Turut prihatin dan berdukacita yang mendalam atas meninggalnya 2 orang anggota PS Mazmur Chorale. Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yesus," ucap Badan Pengurus PS Mazmur Chorale.

Lebih lanjut Badan Pengurus PS Mazmur Chorale menegaskan bahwa tidak pernah mengagendakan Pelayanan Pujian di salah satu gereja di Desa Oetuke, termasuk mengutus sebagian anggota untuk pergi melakukan survei ke lokasi pelayanan, seperti yang diberitakan.

"PS Mazmur Chorale meminta dengan hormat kepada Pdt Yustus Kasse dan Media Online Tribun News (POS-KUPANG.COM), untuk melakukan klarifikasi pemberitaan pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2023, yang menurut Badan Pengurus PS Mazmur Chorale keterangan dalam berita tersebut adalah TIDAK BENAR."

Badan Pengurus dan segenap anggota PS Mazmur Chorale tetap memberikan dukungan moril bagi anggota (korban selamat), dalam menjalani proses pemulihan, dan salah satu dari anggota PZ Mazmur Chorale yang selamat yang harus menjalani proses selanjutnya.

"PS Mazmur Chorale akan terus melakukan informasi pelayanan dan latihan kepada seluruh orang tua anggota paduan suara sebagai bentuk koordinasi dan kontrol demi terciptanya kepercayaan dan sukacita dalam melayani Tuhan," demikian pernyataan Badan Pengurus PS Mazmur Chorale.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bena Timor Tengah Selatan, Korban Terpental Keluar Mobil, Terkapar di Jalan Raya

Pelatih PS Mazmur Chorale, Muzes Panie menegaskan bahwa tidak ada agenda anggota PS Mazmur Chorale di gereja GBI Desa Oetuka.

"Tidak ada sama sekali. Bisa konfirmasi korban-korban yang sudah dirujuk ke Kupang, satu masih dirawat di RS Leona, dua lainnya sudah rawat jalan," tegas Muzes Panie saat mendatangi Kantor Pos Kupang, Rabu 9 Agustus.

"Kami minta Pdt Yustus Kase untuk klarifikasi," tambahnya.

Menurut Muzes Panie, pernyataan Pdt Yustus Kase membuat PS Mazmur Chorale merasa tertuduh dan pihak yang paling bertangungjawab.

"Seakan-akan kami yang mengutus mereka ke sana."

"Sekarang PS Mazmur Chorale tertuduh, membuat kita dalam melakukan pelayanan juga terhambat. Padahal kita mau orang mendapat berkat dari pelayanan," ujar Muzes Panie.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertemua Pdt Yustus Kase pada saat penguburan jenazah Agung Benu dan Olga Benu, Minggu 6 Agustus siang.  

"Kita sudah klarifikasi ke pak Pendeta pada Minggu siang. Tau-taunya malam berita naik (tayang)," katanya.

"Makanya kami mau konfirmasi Pdt Yustus Kase, biar klarifikasi sendiri karena opini yang terbentuk, pelayanan bersama Mazmur Chorale. Di situ ditulis (para korban) survei lokasi tempat pelayanan," tambah Muzes Panie.

Muzes Panie mengatakan, para korban pergi untuk piknik, di antara mereka saling baku ajak. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved