Hari Besar Internasional
Mengenal Hari Peringatan Bom Hiroshima dan Nagasaki Setiap 6 Agustus
Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya
POS-KUPANG.COM - Salah satu tragedi terbesar perang adalah kehancuran dan luka mendalam akibat pengeboman terhadap kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
Dua kota di Jepang itu dijatuhkan bom atom pada 6 Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945. Insiden yang menewaskan ratusan ribu orang itu kemudian diperingati sebagai Hari Bom Hiroshima dan Nagasaki.
Dikutip dari Wikipedia, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada bulan Agustus 1945, tahap akhir Perang Dunia II. Amerika Serikat menjatuhkan bom dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec.
Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.
Baca juga: Daftar Hari Libur, Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Agustus 2023, Tribuners Wajib Tahu
Baca juga: Mengenal Hari Dharma Wanita Nasional yang Diperingati Setiap 5 Agustus
Pada tahun terakhir Perang Dunia II, Sekutu bersiap-siap melancarkan serbuan ke daratan Jepang yang memakan biaya besar. Amerika Serikat sebelumnya melaksanakan kampanye pengeboman yang meluluhlantakkan banyak kota di Jepang. Perang di Eropa selesai setelah Jerman Nazi menandatangani instrumen penyerahan diri pada tanggal 8 Mei 1945.
Akan tetapi, Jepang menolak memenuhi tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa syarat. Perang Pasifik pun berlanjut. Bersama Britania Raya dan Tiongkok, Amerika Serikat meminta pasukan Jepang menyerah dalam Deklarasi Potsdam tanggal 26 Juli 1945 atau menghadapi "kehancuran cepat dan besar". Jepang mengabaikan ultimatum tersebut.
Pada bulan Juli 1945, Proyek Manhattan yang dirintis Sekutu berhasil melaksanakan pengujian bom atom di gurun New Mexico. Mereka memproduksi senjata nuklir berdasarkan dua rancangan pada bulan Agustus. 509th Composite Group dari Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat dilengkapi dengan Boeing B-29 Superfortress khusus versi Silverplate yang mampu mengangkut bom nuklir dari Tinian di Kepulauan Mariana.
Tanggal 6 Agustus, AS menjatuhkan bom atom uranium jenis bedil (Little Boy) di Hiroshima. Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman meminta Jepang menyerah 16 jam kemudian dan memberi peringatan akan adanya "hujan reruntuhan dari udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di muka bumi."
Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus, AS menjatuhkan bom plutonium jenis implosi (Fat Man) di Nagasaki. Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90.000–146.000 orang di Hiroshima dan 39.000–80.000 di Nagasaki; kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari pertama.
Baca juga: Mengenal Hari hari Ikrar Gerakan Pramuka yang Diperingati pada 30 Juli
Baca juga: Mengenal Hari Anak Nasional yang Diperingati Setiap 23 Juli
Pada bulan-bulan seterusnya, banyak orang yang tewas karena efek luka bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi. Di dua kota tersebut, sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil meskipun terdapat garnisun militer besar di Hiroshima.
Tanggal 15 Agustus, enam hari setelah pengeboman Nagasaki dan Uni Soviet menyatakan perang, Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu. Tanggal 2 September, Jepang menandatangani instrumen penyerahan diri yang otomatis mengakhiri Perang Dunia II.
Pengaruh pengeboman ini terhadap penyerahan diri Jepang dan alasan etisnya masih diperdebatkan sampai sekarang.
Dampak Pengeboman
Siang hari tanggal 15 Agustus 1945 waktu Jepang, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan negaranya dalam sebuah siaran radio. Berita itu menyebar dengan cepat, dan perayaan "Kemenangan di Jepang" atau "Hari VJ" pecah di seluruh Amerika Serikat dan negara-negara Sekutu lainnya. Perjanjian penyerahan formal ditandatangani pada 2 September, di atas kapal perang AS Missouri, berlabuh di Teluk Tokyo.
Tingkat kehancuran dan kekacauan terjadi pada sebagian besar infrastruktur kota Hiroshima dan Nagasaki itu pasca pengeboman. Diperkirakan, sekitar 70.000 hingga 135.000 orang tewas di Hiroshima dan 60.000 hingga 80.000 orang tewas di Nagasaki, baik akibat paparan akut ledakan maupun efek samping radiasi jangka panjang. (*)
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.