Pilpres 2024
Mayoritas Pemilih Non Muslim Dukung Ganjar Pranowo, Begini Kata Peneliti LSI Denny JA
Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA membeberkan fakta yang mengejutkan tentang pilihan mayoritas penduduk beragama di Indonesia
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.
Ungguli Ganjar Pranowo
Berdasarkan hasil survei terbaru LSI Denny JA, Prabowo Subianto mengungguli Ganjar dengan selisih elektabilitas mencapai 10,4 persen. Elektabilitas Prabowo mencapai 52 persen, sementara Ganjar Pranowo 41,6 persen.
Angka selisih tersebut semakin melebar dalam empat survei terakhir yang dilakukan LSI Denny JA sejak Januari 2023.
Pada Januari, misalnya, Ganjar sempat mengungguli Prabowo dengan selisih 4,6 persen. Pada Mei, Prabowo menyalip Ganjar dengan selisih 6,4 persen.
Kemudian pada Juni dengan selisih 7,2 persen, dan terakhir pada Juli menjadi 10,4 persen.
"Memasuki bulan Mei, Prabowo unggul versus Ganjar gap-nya 6,4 persen. Pada bulan Juni 2023, jaraknya menjadi 7,2 persen, dan sekarang di Juli 2023 ini mencapai dua digit, yakni 10,4 persen," kata Hanggoro Doso Pamungkas.
Ia bahkan memprediksi elektabilitas Prabowo akan terus menjauhi Ganjar. Apalagi elektabilitas Prabowo konsisten dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Juli 2023, dia menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo mencapai 52 persen, selisih 10,4 persen dari Ganjar dengan 41,6 persen. Elektabilitas Prabowo terus naik dari semula 38,5 persen pada Januari, kemudian 44,5 persen pada Mei, dan 50,4 persen pada Juni.
Sedangkan Ganjar, sempat menyentuh angka tertinggi pada Juni dengan 43,2 persen lalu kembali turun pada Juli menjadi 41,6 persen.
"Ini adalah raihan yang cukup konsisten yang didapat oleh Prabowo dan apabila kondisi ini tidak berubah, maka bisa saja ketika kita ketemu hari ini, mungkin saja trend-nya akan terus meningkat," ujarnya.
Tak Sertakan Anies Baswedan
Pada bagian lain, Hanggoro juga mengungkap alasan mengapa tak menyertakan Anies Baswedan dalam survei terbaru kali ini.
Menurut Hanggoro, Anies tak dimasukkan dalam simulasi duel capres karena selalu berada di urutan ketiga. Apalagi dalam survei kali ini, pihaknya ingin memotret berbagai segmen dari dua capres terkuat bagi Prabowo dan Ganjar.
"Pasti muncul pertanyaan kenapa Anies tidak dimasukkan. Ini pertanyaan penting. Tapi salah satunya Anies kebetulan dalam setahun terakhir juga konsisten tapi di konsisten di nomor tiga," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.