Pilpres 2024

Anies Baswedan Klaim Dirinya Bisa Lanjutkan Program Presiden Jokowi

Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan mengklaim bahwa dirinya punya kesamaan program dengan Presiden Jokowi.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
BISA LANJUTKAN – Anies Baswedan mengklaim bahwa dirinya bisa melanjutkan program yang telah dilaksanakan Presiden Jokowi. Bahkan ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, dirinya malah melanjutkan program Jokowi yang sebelumnya diabaikan oleh pemimpin terdahulu. 

POS-KUPANG.COM – Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), mengklaim bahwa hanya dirinya yang punya kesamaan program dengan Presiden Jokowi untuk membangun masyarakat. Karena itu, dirinya bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi selama ini.

Kesamaan program antara Presiden Jokowi dengan dirinya itu, dicontohkan dalam hal pembangunan pemukiman kampung kumuh yang ada di Jakarta.

Bahwa di masa Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, misalnya, direncanakan pembangunan dalam arti penataan kampung kumuh menjadi lebih baik.

Setelah masa jabatan beralih ke tangan pemimpin yang lain, pembangunan penataan pemukiman itu tidak dilanjutkan lagi. Ikutannya, adalah kampung itu kembali seperti semula.

Akan tetapi, katanya, di masa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta (periode 2018 –2022), penataan kampung tersebut kembali dilakukan dan dengan hasil yang terlihat sampai sekarang.

“Artinya, bahwa kesamaan dan keberlanjutan program antara pemerintah sebelumnya (dimasa Jokowi), baru dilakukan saat saya memimpin Jakarta. Artinya, yang bisa lanjutkan program Jokowi, dan punya program yang sama dengan Jokowi, adalah saya,” ujar Anies Baswedan.

Anies Baswedan mengungkapkan hal tersebut ketika diwawancarai Karni Ilyas dalam program Karni Ilyas Bersama Anies Baswedan dengan topik, Anies Baswedan Antara Hujatan dan Sanjungan, di TVOne, Jumat 28 Juli 2023.

Pada kesempatan itu, Karni Ilyas juga mengutip pertanyaan para pihak tentang pilihan kata Perubahan untuk Persatuan sebagai tagline dalam menghadapi Pilpres 2024.

Menanggapi hal tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, bahwa yang namanya perubahan, berarti ada sesuatu yang berubah.

Yang tak ada direncanakan menjadi ada. Yang timpang diperbaiki supaya lebih baik. Yang kurang dibuat supaya bisa bertambah, yang terbelakang didorong supaya minimal menjadi lebih maju.

Hal seperti inilah, kata Anies Baswedan, yang menjadi spirit untuk memilih diksi Perubahan bagi bangsa dan negara ke depan.

Sementara makna Persatuan, lanjut Anies Baswedan, adalah apabila ada perubahan, maka hal itu setidaknya bisa dirasakan oleh semua masyarakat.

Anies juga menyinggung tentang pembangunan di desa-desa. Ia  mengungkapkan bahwa kepala desa harus diberi kewenangan lebih untuk membangun desanya.

Kewenangan tersebut harus diberikan, supaya para kepala desa melaksanakan pembangunan sesuai keadaan di wilayah masing-masing.

Sebagai misal, kata Anies Baswedan, para kepala desa jangan diwajibkan untuk menuruti semua rencana pembangunan yang dibuat oleh pemerintah pusat.

Karena jika tidak dituruti, kata Anies, maka bisa berisiko hukum. Apalagi saat ini kriminalisasi menjadi barang gampangan. Ada hal yang bisa dipermasalahkan dan itu berarti terus didorong untuk segera diproses secara hukum.

Makanya ke depan, para kepala desa akan diberikan kewenangan lebih untuk membangun desa. Kepala desa juga harus bisa mengurus BumDesa secara baik supaya dapat menumbuhkan perekonomian rakyat.

Untuk diketahui, Anies Baswedan merupakan kandidat presiden yang nantinya diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi ini beranggotakan tiga partai politik, yakni NasDem, Demokrat dan Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS).

Baca juga: Susi Pudjiastuti Punya Kans Jadi Pendamping Anies Baswedan, Begini Kata PKS dan NasDem

Meski demikian, sesuai hasil survei, elektabilitas Mantan Mendikbud RI ini, masih berada di urutan ketiga setelah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Posisi Anies malah semakin terpuruk, karena belakangan ini elektabilitasnya semakin melorot dibandingkan dengan dua rival politiknya, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved