Atasi Malaria Pemda Sumba Timur Rakor Timbang Priode Agustus 2023 dan Gerakan Darurat 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -  Atasi malaria pemerintah daerah Kabupaten Sumba Timur adakan rapat kordinasi pelaksanaan timbang Priode Agustus dan gerakan darurat malaria tahun 2023.

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Umbu Tipuk Marisi, Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur, Senin, 24 Juli 2023.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sumba Timur, Forkopimda Sumba Timur, Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Sumba Timur, Para Camat dan Para Lurah Se-Kabupaten
Sumba Timur, Para Kapolsek, Danramil se-Kabupaten Sumba Timur, Para Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Sumba Timur.

Bupati Sumba Timur Khristofel Praing dalam sambutannya mengatakan Darurat Malaria Di Kabupaten Sumba Timur.

Baca juga: Kaum Milenial Tanam Cabai dan Tomat Basis Teknologi, Upaya Pengendalian Inflasi di Sumba Timur 

Operasi timbang merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap 2 kali setahun di bulan Februari dan Agustus untuk mengejar target balita yang datang dan ditimbang ke POSYANDU.

"Selain itu operasi timbang merupakan cara yang efektif untuk menemukan masalah kekurangan gizi, gizi buruk dan Stunting," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan beberapa hal terkait evaluasi hasil penimbangan dan pengukuran pada operasi timbang di bulan Februari 2023 lalu pertama, Presentasi pengukuran pada balita sasaran adalah sebesar 100 persen (23.051 balita).

Ia mengatakan hal ini dapat dicapai karena adanya pergerakan sasaran yang dilakukan oleh semua lintas sektor baik Kepala desa/lurah, Camat, Kapolsek dan jajarannya, Danramil dan jajarannya, Tim Penggerak PKK serta LSM/NGO. 

"Untuk itu, saya sampaikan ucapan terima kasih atas peran aktif kita semua. Kedua, Total balita stunting sebanyak 3055 balita atau sebesar 13,3 % , Total balita gizi buruk sebanyak 111 anak. Total balita gizi kurang sebanyak 883 anak, Total Bumil KEK sebanyak 176 orang, Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 3 orang dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 25 orang per Juni 2023," ungkapnya.

Selain itua ia juga mengapresiasi keterlibatan, pihak Kepolisian, TNI/POLRI, perbankan, BUMN/BUMD, LSM/NGO dan dunia usaha dalam Operasi Timbang bulan Februari 2023 lalu, pemberian bantuan bagi balita stunting serta penanganan kasus malaria di Kabupaten Sumba Timur. Hal ini menjadi langkah maju dalam kolaborasi kita bersama di Kabupaten ini.

Baca juga: Kasus Kekerasan Anak di Kabupaten Sumba Timur Alami Kenaikan, Tahun 2022 ada 35 Kasus

Ia menjelaskan bahwa dalam upaya penurunan prevalensi stunting di daerah ini, secara tegas Saya dan Wakil Bupati, telah perintahkan semua Perangkat Puskesmas Daerah, dan Pemerintah Kecamatan, Desa untuk melakukan penanganan pencegahan dan penurunan prevalensi stunting secara serius, dengan melakukan perubahan pola kerja dari cara kerja biasa-biasa saja ke cara kerja luar biasa.

 "Saya mengharapkan agar upaya pencegahan dan penurunan prevelensi stunting di Kabupaten Sumba Timur pada tahun 2023 oleh semua Perangkat Daerah, Pemerintah Kecamatan, pusskesmas dan Pemerintah Desa dilakukan ara serius, tepat dan benar," ungkapnya.
 
Ia mengatakan tanggung jawab pemerintah merintah Kabupaten Sumba Timur, untuk lakukan penurunan prevelensi stunting sesuai get nasional 14 % , pada tahun 2024 sudah sampai pada penimbangan tahun ini namun, sesuai kesepakatan Gubernur Nusa Tenggara Timur dengan para Bupati se-Provinsi.

Ia juga menambahkan diharapkan dapat dicapai la operasi timbang di bulan Agustus 2023 yang n datang, dan menjadi tugas kita bersama saat untuk menjaga agar kedepannya tidak terjadi ingkatan lagi. (Cr21)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS