Berita NTT

Pesan Rektor Undana Kupang Bagi Dua Guru Besar Usai Dikukuhkan

Prof Antonius Basa Ola juga menjadi dosen Undana pertama yang loncat pangkat dari lektor dan langsung ke  guru besar

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Pesan Rektor Undana Kupang Bagi Dua Guru Besar Usai Dikukuhkan
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
PENGUKUHAN - Universitas Nusa Cendana Kupang mengukuhkan dua guru besar dari Fakultas Sains dan Teknik. Jumat 14 Juli 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Prof. Dr. Maxs U.E.Sanam, M.Si, memberi pesan kepada dua guru besar Undana Kupang usai dikukuhkan.

Kedua guru besar yakni Prof. Dr. Meksianis Zadrak Ndii, S.Si, M.Math.Sc, Ph.D (Bidang Ilmu Kimia Alam pada Fakultas Sains dan Teknik Undana) serta Prof. Dr.rer.nat. Antonius Rolling Basa Ola, S.Si, M.Sc, (Bidang Ilmu Kimia Bahan Alam pada Fakultas Sains dan Teknik Undana).

Keduanya dikukuhkan melalui rapat senat terbuka yang dipimpin rektor Undana Kupang Prof Maxs Sanam di Gedung Auditorium Undana, Jumat 14 Juli 2023 pagi.

Prof Maxs Sanam dalam pidatonya mengatakan, kedua guru besar itu berasal dari satu fakultas yang sama yakni Fakultas Sains dan Teknik (FST). Fakultas ini memiliki 12 guru besar. Baginya itu merupakan kebanggaan, tidak hanya secara fakultas tetapi universitas dan masyarakat NTT.

Riwayat karir perjalanan kedua guru besar ini, menurut dia berada di level nasional. Bahkan sejumlah karya dari kedua Profesor itu bahkan ikut diapresiasi oleh Kemenristekdikti. 

Baca juga: Wacana Tiga Nama Penjabat Gubernur NTT, Pengamat  Sebut Upaya Melihat Opini Publik

Prof Maxs Sanam menegaskan profesor merupakan sebuah jabatan akademik tertinggi. Untuk itu, dia harus menjadi lokomotif keilmuan. Sisi lain, keilmuan yang ada harus bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar sebagai lokomotif. 

"Karena itu menjadi value seorang profesor," sebutnya. 

Hadirnya dua guru besar ini maka Undana Kupang, telah mengukuhkan 48 guru besar. Namun, dari jumlah itu ada 19 orang yang akan memasuki purna bakti. Prof Maxs Sanam, menyebut jumlah guru besar aktif saat ini ada 30 orang. 

Secara ideal sebuah kampus setidaknya memiliki 10-15 persen guru besar dari total dosen yang ada. Undana Kupang dengan jumlah 900 orang, maka harus membutuhkan 90-100 orang guru besar

Ia mengaku Undana Kupang terus berjuang untuk meningkatkan hal ini. Sebab martabat dan reputasi sebuah universitas juga ditentukan oleh jumlah profesor dan tingginya karya para guru besar

Upaya itu didukung dengan insentif yang diberikan oleh kampus ke dosen untuk melakukan penelitian dan publikasi. 

Baca juga: Wacana Tiga Nama Penjabat Gubernur NTT, Pengamat  Sebut Upaya Melihat Opini Publik

"Jadi Profesor itu tidak gampang, sangat sulit. Persyaratannya kelihatan gampang tapi tidak gampang bagi dosen," sebut dia lagi. 

Undana Kupang terus mengupayakan hal itu dengan berharap tiga hingga empat tahun ke depan target ini bisa terpenuhi dalam memberi nilai lebih bagi kampus ini. 

Ia mendorong kedua guru besar yang ada dengan potensi dan karya yang ada tetap menjadi intelektual leadership. Dia tidak mau keduanya menghabiskan waktu untuk menjadi seorang pimpinan struktural atau manajemen leadership. 

Prof Maxs Sanam memuji fakultas sains dan teknik yang punya gerbong besar orang hebat dan muda. Bahkan lulusan dari fakultas itu pun bersekolah di luar negeri dengan karya terpublikasi yang mumpuni. 

Secara khusus dia memberi pesan kepada Prof. Dr. Meksianis Zadrak Ndii, selaku profesor pertama di prodi matematika Fakultas Sains dan Teknik. Tugas utamanya, kata Prof Maxs Sanam, membawa doktor lainnya di prodi itu menjadi guru besar

Tugas berikutnya adalah meminta Prof. Dr. Meksianis Zadrak Ndii, untuk membantu meningkatkan akreditasi prodi menjadi unggulan. Kepada Prof. Dr.rer.nat. Antonius Rolling Basa Ola, juga bisa membantu proses akreditasi menjadi unggulan, apalagi sudah ada tiga profesor.

"Kita sebagai guru besar memikul tanggungjawab yang besar, menjaga integritas, martabat akademik. Kita harus benar-benar memperhatikan integritas, jangan sampai kita lengah.  Kita harus menjaga martabat akademik," ujarnya. 

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Waspada Angin Kencang Selama Sepekan di NTT

Dalam acara itu, Prof Meksianis Ndii menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Matematika: suatu perjalanan abstrak dan konkret dengan membangun kemungkinan-kemungkinan. 

Dia menyebut,  orasi ilmiah itu merupakan refleksi dirinya tentang bidang ilmu yang telah dia geluti sekitar 22 tahun terakhir ini.

Menurut dia, seni membangun kemungkinan-kemungkinan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan matematika. 

Pandangan ini memberikan pesan bahwa tidak ada sesuatu yang absolut dalam perkembangan ilmu matematika. Pandangan bahwa matematika merupakan sesuatu yang pasti juga tidak sepenuhnya demikian. 

"Perkembangan teknologi infomasi dan komputasi semakin memperkuat buah pikir ini," katanya. 

Perkembangan Matematika ditentukan oleh pertama, interaksi dengan dirinya sendiri (pure mathematics/matematika murni) dan kedua, interaksinya dengan bidang ilmu lain (applied mathematics). 

Perkembangan tersebut baik itu dalam matematika murni maupun matematika terapan ditopang oleh apa yang disebut sebagai seni membangun kemungkinan-kemungkinan. 

Ia mengaku hampir setahun dia melakukan proses pengusulan hingga mencapai titik pengukuhan itu, terlepas dari proses penelitian yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya. 

Baca juga: Tour 4 Pulau di NTT, Energi dLamaholot Band Menjaga Api Rock and Roll Belum Habis

Prof Meksianis menyebut mulanya ia aktif diberbagai riset hingga penelitian maupun agenda akademik lainnya yang menunjangnya. 

Ia mengaku hingga pada proses ini tidak terlepas dari dukungan keluarga. Paradigmanya berubah menjadi orang yang lebih tekun mengejar akademik ketika menjalani studi magister. 

"Ketika saya S2, di kampus agak sangat berat, banyak orang menyarankan saya tidak kesana, kampus S2 itu. Cuman istri yang mendukung, kamu kesana saja, belajar baik-baik. Saya berani dan putuskan kesana. Ternyata keputusan itu saya kira tepat karena disitu yang mengubah paradigma akademik saya," jelasnya.

Prof Meksianis mengajak para dosen lainnya dilevel doktoral agar terus berjuang menjadi guru besar. Ia menyayangkan jika capaian itu tidak terus ditingkatkan. 

"Fokus saja penelitian, publikasi terus bisa dapat paten. Supaya karya itu kita bisa ajukan sebagai syarat," ujarnya. 

Ia juga menyebut orang NTT sebenarnya tidak kalah hebatnya dengan orang diluar NTT. Berkaca pada dirinya yang hanya lulusan S1 di NTT tetapi bisa mencapai guru besar

"Kalau saya bisa capai ini diusia yang muda dan sekolah di luar negeri padahal S1 di Kupang, saya kira kita juga tidak kalah asal kita punya kemauan keras saja," jelas Prof Meksianis. 

Prof Antonius Basa Ola dalam orasi ilmiahnya berjudul peranan senyawa kimia bahan alam dalam penemuan dan pengembangan obat modern. 

Dia menyebut proses ini merupakan sebuah fase penting dalam perjalanan karirnya dalam memberi pemikiran dan kontribusi keilmuan bagi NTT

Dia mengemukakan, sepanjang sejarah manusia telah bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termaksuk obat-obatan untuk penyembuhan berbagai penyakit terutama tanaman. 

Prof Antonius Basa Ola menjelaskan berbagai macam tanaman yang digunakan sebagai bahan obat hingga perkembangan melalui berbagai macam transformasi. 

Baca juga: Kadin Manggarai Barat NTT Bantu Pertanian di Timor Leste, Siap Produksi 140 Ribu Ton Gabah

Di samping itu, kebutuhan bahan obat-obatan itu juga banyak ditemukan di wilayah NTT. Prof Antonius Basa Ola menerangkan, Di balik lahan yang kering dan gersang, NTT telah dianugerahi dengan kelimpahan bahan alam yang sangat potential sebagai akibat dari adaptasi ektrem tanaman dan (mikro) organisme yang ada di Pulau Timor baik di darat maupun di laut. 

Untuk pengembangan bahan alam yang melimpah ini, dibutuhkan kolaborasi yang handal dari berbagai disiplin ilmu riset dasar dan riset terapan. 

Paclitaxel kemudian disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai obat kanker rahim 21 tahun kemudian (1992). Dan kemudian FDA menyetujui taksol sebagai obat kanker payudara 23 tahun kemudian. Demikian halnya, penisilin telah diketahui sejak tahun 1928.

"Obat antikanker taxol pertama kali ditemukan oleh ahli kimia bahan alam Mansukhlal C. Wani tahun 1971," sebut dia. 

Namun, struktur kimia penisilin baru dapat ditentukan pada tahun 1940 dan kemudian dapat diproduksi secara massal dalam perang dunia kedua.

Kondisi lahan kering ternyata tidak hanya memberi dampak yang kurang baik tetapi juga menyimpan sejumlah kebaikan dan harapan. 

Tetapi, untuk mengungkapkan dan mengembangkan hal yang baik dari lahan kering ini membutuhkan kerjasama dari banyak pihak dan melibatkan berbagai bidang ilmu.

Kerja sama yang baik antara bidang ilmu pertanian, mikrobiologi, biologi, kimia, farmasi. kedokteran hewan dan kedokteran sangat dibutuhkan untuk pengembangan bahan alam dari lahan kering menjadi suatu produk yang berguna di kemudian hari yang bermanfaat bagi banyak orang. 

Tentu ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan didukung oleh fasilitas dan teknologi yang memadai. Semoga dengan adanya laboratorium riset terpadu Undana bisa mendorong kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu Undana. 

Selain itu, dibutuhkan kolaborasi juga dilevel nasional bahkan internasional untuk mengembangkan harta Karun lahan kering produk yang berguna. 

Prof Antonius Basa Ola sebenarnya punya kemampuan sejak di bangku sekolah dasar hingga studi sarjana. Ia bahkan telah menekuni berbagai bahasa sebelum menjadi minat kebanyakan orang. 

"Saya selalu berusaha untuk pegang buku, misalnya sebelum orang belajar bahasa Inggris saya sudah mulai coba, sebelum orang belajar bahasa Jerman saya sudah mulai coba belajar bahasa Jerman duluan, dan memang apa yang pelajari itu suatu saat bermanfaat bagi saya," ujarnya. 

Modal itu kemudian mengantarkan Prof Antonius Basa Ola mengikuti berbagai program studinya di berbagai negara dengan dukungan dana. Australia, Jerman hingga Amerika menjadi tempat, Prof Antonius Basa Ola menghabiskan sebagian waktunya untuk belajar. 

Ketekunannya sangat membantu Prof Antonius Basa Ola. Bahkan beberapa hak paten hingga karyanya mendapat apresiasi sangat baik dari akademisi ternama di luar negeri. 

Prof Antonius Basa Ola juga menjadi dosen Undana pertama yang loncat pangkat dari lektor dan langsung ke  guru besar, dari seharusnya Lektor dan berlanjut ke Lektor kepala baru ke guru besar

Ia memulai menata karirnya sejak tahun 2016 sejak sepulang dari Amerika. Prof Antonius Basa Ola mengaku, ketekunan menjadi kunci utama dalam meraih pencapaian ini. 

"Memang satu hal, passion saya itu meneliti. Mencari tahu permalasahan. Itu yang selalu saya kejar, membaca, mengetahui sesuatu dan mencari tahu lebih lanjut. Keinginan untuk tahu tinggi," ujarnya. 

Dia berpesan, para doktoral agar terus melakukan percobaan dengan keilmuan yang ada. Sisi lain, dia berharap agar mahasiswa atau pemuda NTT terus belajar dan bekerja keras. 

Baginya belajar adalah aplikasi dari nilai keagamaan. Kerja keras yang dilakukan, menurut dia perlu juga diimbangi dengan aspek spiritualitas. 

"Semboyan saya kita belajar untuk hidup. Jadi memang belajar itu memang untuk ibadah. Merupakan sebuah ibadah," katanya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved