Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023, Tampil Sebagai Orang yang Berjiwa Besar

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tampil Sebagai Orang yang Berjiwa Besar.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 15 Juli 2023 dengan judul Tampil Sebagai Orang yang Berjiwa Besar. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tampil Sebagai Orang yang Berjiwa Besar.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 49: 29-32;50: 15-26a, dan bacaan Injil Matius 10: 24-33; Santu Bonaventura, Uskup/Pujangga Gereja.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 15 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Jangan takut merupakan inti kabar gembira hari ini. Dua kali Yesus meminta agar para murid tidak menjadi takut. Apa sebenarnya yang ditakutkan oleh para murid?

Perasaan takut itu muncul dari dalam diri mereka. Mereka merasa kecil hati, tidak mampu dan tak berdaya menghadapi orang-orang besar yang siap menerkam mereka dengan ideologi, senjata dan kuasa.

Ancaman dan aniaya justru menjadi kesempatan bagi mereka untuk memberi kesaksian akan Yesus, untuk menyatakan kesetiaan mereka pada nama Yesus.

Setiap orang yang bertahan dan mengakui Yesus di hadapan manusia akan diakui juga oleh Yesus di hadapan BapaNya.

Yesus sendiri menjalaninya. Ia membuktikan bahwa pedang dan penderitaan tidak mampu memadamkan cinta yang membara.

Kekerasan tidak mampu membungkam kebenaran dan kebaikan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 14 Juli 2023, Hendaklah Kita Cerdik dan Tulus

Dalam keheningan dan tanpa kata, kebenaran itu berbicara lebih keras.

Yesus sendiri telah bangkit untuk menunjukkan bahwa sengsara dan kematian hanya jalan menuju yang kekal.

Kitab Kejadian menampilkan sosok Yusuf sebagai orang yang berjiwa besar. Yusuf memberikan teladan baik.

Saudara-saudaranya takut, kalau-kalau dia membalas dendam.

Walaupun diperlakukan tidak adil oleh kakak-kakaknya, dia tidak benci apalagi dendam.

Hanya karena rasa iri oleh perlakukan ayahnya, saudara-saudara Yusuf membuang Yusuf dan menjualnya kepada saudagar di Mesir.

Yusuf memaafkan mereka semua.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juli 2023, Pekerja yang Gampang Tergerak

Kepergian Yusuf justru menjadi jalan keselamatan bagi keluarganya kelak. Yusuf menjadi penolong utama saat kelaparan melanda seluruh kaum Israel.

Yusuf sendiri sadar akan perlakuan jahat kakak-kakaknya, tetapi dia mampu melihat semua itu dalam kerangka rencana Allah.

Itulah sebabnya dia mengatakan, ”Kamu telah mengikhtiarkan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mengubah rencanamu menjadi kebaikan.”

Yusuf memberi inspirasi kepada kita apa yang seharusnya kita lakukan.

Pertama, pengampunan. Kesalahan sebesar apa pun, perlu mendapat pengampunan. Pengampunan inilah yang memulihkan hubungan menjadi dekat kembali.

Kedua, melihat segala yang terjadi dalam terang iman. Yusuf melihat pengalaman hidupnya sebagai rencana dari Allah atas kaum keluarga dan kaum Israel.

Terang iman inilah yang membuat dia bisa berpandangan positif terhadap segala sesuatu yang terjadi walaupun menyakitkan.

Karena terang iman itu pula, pengalaman buruk bisa menjadi pengalaman baik.

Kontemplasi

Tuhan Yesus berpesan kepada kita para pengikutNya agar jangan takut. Allah Bapa akan menjaga kita terhadap segala macam bahaya dan ancaman.

Bagi Allah, kita lebih berharga melebihi ciptaan apapun. Kalau burung pipit pun dijaga dan dipelihara oleh Allah, apalagi kita.

Kita pengikut Kristus, kita anak-anak Allah sangat berharga di hadapanNya. Kita jauh lebih berharga daripada burung-burung pipit.

Karena itu, iman akan bimbingan dan penyertaan Tuhan perlu senantiasa kita tumbuhkan dalam hati kita.

Doa

Allah Bapa kami Mahakuasa, hamba tak pernah melebihi tuannya. Kami mohon, semoga dalam segala pekerjaan, kami selalu ingat akan kasih setiaMu, dan dapat merasa gembira, bila menyumbangkan hidup kami demi hidup dan keselamatan sesama. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu. Selamat berakhir pekan. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 15 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Kejadian 49:29-32;50:15-26a

"Allah akan memperhatikan kalian, dan membawa kalian keluar dari negeri ini"

Bacaan dari Kitab Kejadian:

Waktu akan meninggal Yakub berpesan kepada anak-anaknya, “Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua di ladang Efron, orang Het itu, dalam gua di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, yaitu ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik keluarga.

Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, istrinya; di situ pula dikuburkan Ishak beserta Ribka, istrinya, dan di situlah juga kukuburkan Lea.

Ladang dengan gua di sana telah dibeli dari orang Het.”

Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka, “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalas kita sepenuhnya, atas segala kejahatan yang telah kita lakukan terhadapnya.”

Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf, “Sebelum ayahmu meninggal, ia telah berpesan, ‘Beginilah hendaknya kalian katakan kepada Yusuf.

Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu.

Maka sekarang ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu’.” Ketika permintaan disampaikan kepadanya, menangislah Yusuf.

Saudara-saudara Yusuf pun datang sendiri-sendiri dan sujud di depannya serta berkata, “Kami datang untuk menjadi budakmu.” Tetapi Yusuf berkata, “Janganlah takut, sebab aku bukan pengganti Allah.

Memang kalian telah membuat rencana yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mengubahnya menjadi kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Maka janganlah takut. Aku akan menanggung makanmu dan juga makanan anak-anakmu.” Demikianlah Yusuf menghiburkan saudara-saudaranya dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.

Yusuf tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya. Ia hidup seratus sepuluh tahun. Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf.

Waktu akan meninggal, berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya, “Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kalian dan membawa kalian keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.”

Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya, “Tentu Allah akan memperhatikan kalian. Pada waktu itu kalian harus membawa tulang-tulangku dari sini.” Kemudian Yusuf meninggal dunia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 105:1-2.3-4.6-7

Refr. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.

1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!

2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!

3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil 1 Petrus 4:14

Refr. Alleluya.

Berbahagialah kalian, kalau dicaci maki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Bacaan Injil Matius 10:24-33

"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan!"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya.

Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya.

Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka,

dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang.

Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun, tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu.

Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.

Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved